Jeongharu - Bandara

8K 300 18
                                    

Cklek

Pria tinggi itu baru saja sampai di dorm. Tubuhnya sangat letih akibat di dorong dan ditarik manusia tidak berperasaan di bandara.

Matanya terpejam, mengingat lensa kamera dan ponsel yang berjarak hanya beberapa senti saja, tidak berhenti menampilkan flash nya. Bahkan ketika ia menangis, ada yang masih sempat merekam.

"Haru.."

Sontak Haruto menoleh, melihat pria yang sedari tadi menunggunya di ruang tengah.

Pria itu telah melihat kejadian mengerikan yang Haruto alami di twitter dan langsung pergi ke dorm 1 menunggu kepulangan kekasihnya.

"Woo..." jawab Haruto pelan yang langsung disambut pelukan erat oleh pria di depannya. Membuat Haruto membenamkan kepalanya pada ceruk leher itu.

"Qwencana?" Tanya yang pria itu, sangat khawatir dengan keadaan Haruto. Tangannya mengusap pelan pucuk kepala Haruto. Berusaha menenangkan pria tampan yang masih shock dengan kejadian di bandara.

Haruto diam tidak menjawab. Membuat Jeongwoo kembali bertanya.

"Are you okay..?" Mengeratkan pelukannya. Mencium dahi pria tinggi itu.

"A-Aku.. Hiks.. A-Aku takut... Hiks" Tangisan seketika pecah dari pria tampan itu. Tangan Haruto balas memeluk Jeongwoo dengan sangat erat.

Jeongwoo kembali mencium pucuk kepala itu berkali - kali. Tangannya membelai lembut punggung pria tampan itu berusaha menenangkannya.

"It's alright.. I'm here.."

...

"Sudah mendingan?" Ucap Jeongwoo sambil menyodorkan segelas teh hangat kepada Haruto kemudian duduk di sampingnya.

"Em.. Gomawo.." jawab Haruto sambil menganggukkan kepalanya, menerima gelas dari Jeongwoo dengan tangan masih sedikit gemetaran.

Haruto menyeruput sedikit teh itu, membuat kehangatan memenuhi tubuhnya dan menenangkannya. Kepalanya perlahan menyender pada ceruk leher kekasihnya, mencari tumpuan untuk tubuhnya yang lelah.

"Mau cerita?" Tanya Jeongwoo sambil mengusap pelan rambut Haruto yang langsung dijawab dengan gelengan sang kekasih.

Sepertinya Haruto tidak ingin membayangkan peristiwa horror itu kembali.


"Baiklah.. Jika kamu butuh, aku akan selalu ada disini" ucap Jeongwoo sambil menggenggam tangannya yang masih sedikit gemetar dan mengecup punggung tangannya itu.

Haruto hanya bisa memejamkan matanya. Senyuman kecil terbentuk diwajahnya. Menikmati perlakuan manis sang kekasih.

Biasanya, Jeongwoo tidak tahu tempat dan waktu untuk menjahilinya. Tapi perlakuan Jeongwoo kali ini membuat Haruto terpesona lagi untuk kesekian kalinya.

"Junkyu hyung dan Hyunsuk hyung kemana?" Tanya Haruto memecahkan keheningan

"Junkyu lagi balik ke rumahnya, kalo Hyunsuk hyung lagi nginep di kamar Jihoon hyung" jawab Jeongwoo yang dijawab anggukkan oleh Haruto

"Do you miss me?" Tanya Haruto lagi

"Hemmm.. menurut kamu?"

"Lah kan aku nanya!"

"Engga sih, kan aku-" belum selesai Jeongwoo menjawab Haruto langsung melepas pelukan Jeongwoo.

"Yasudah! Sana pergi!" Usir Haruto sambil mendorong tubuh Jeongwoo menjauh dari dirinya.

Jeongwoo yang diusir hanya terkekeh gemas. Tangannya menangkap kedua tangan Haruto yang mendorongnya.

"Ihhh.. bercanda sayaang.. kamu kan tau.. aku aja tiap hari telponin kamu..." ucap Jeongwoo lagi sambil mencium kedua tangan itu.

"Halah gombal" balas Haruto masih kesal membuang mukanya.

Tidak lama terasa kehangatan pada wajah Haruto. Perlahan, tangan Jeongwoo kemudian menyejajarkan pandangan mereka.

"Aku serius ruto.." ucap Jeongwoo. Matanya menatap Haruto dalam, menyihir mata Haruto tidak berkedip.

Perlahan jarak diantara wajah mereka mengecil.

Haruto mendongakkan kepalanya ke atas, memejamkan matanya.

Cup

Kedua bibir itu bertemu.

Tanpa lumatan

Tanpa nafsu

Mereka menyalurkan kerinduan yang terkumpul selama 3 minggu tidak bertemu

Setelah cukup lama, Jeongwoo melepaskan tautan mereka. Membuat mata mereka terbuka. Saling memandang.

Semburat merah langsung muncul di wajah Haruto hingga ke telinganya, yang ditanggapi dengan kekehan Jeongwoo.

"I love you ruto"

Cup, kecupan mendarat lagi pada bibir merah itu walau singkat.

"I love you too woo.." balas ruto pelan, melingkarkan tangannya pada leher Jeongwoo kembali memeluknya.

Tanpa suara

Tanpa pertikaian

Kedua insan itu larut dalam keheningan malam itu

Membiarkan langit menjadi saksi bisu perasaan mereka

---

Hai yeorobun 😌😌😌WKWKWKWKWKKEKWKWSo shortt--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai yeorobun 😌😌😌
WKWKWKWKWKKEKWKW
So shortt--

What do you think?

Woo as seme and ruto as uke?
Do you like it?

Ini request by SyifaAulia957
Tapi sorry ya belom ada nc nya.. HEHEHEHEHEH
nanti deh pas kepikiran yaaa~~

Aku kepikiran deh.. apa yang ga nc aku bikin book baru aja ya hemm 🤔🤔🤔

Feedback juseyoooo ♥️♥️

Treasure - One Shot ⚠️⚠️⚠️🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang