Bio

13 2 0
                                    

"have you ever thought why flower is exist?"

"Sayang bangun.. sudah jam 9 saatnya kamu pergi sekolah"
"Ck.ck..iya maa.."

Halo!Nama ku Phoenix, nama yang cukup unik bukan? Hahaha bercanda kok, aku adalah seorang remaja berumur 18 tahun yang bersekolah di SMA Fretta 17. Sekolah dengan siswa/i tingkat atas.. ya aku bukan seorang yang tinggi, nyatanya aku jauh dari itu, hidupku sangat berkecukupan, tidak separah yang kalian bayangkan sih, aku masih bisa makan enak dan tinggal bersama ibuku. Ayahku? Ahh mama tidak pernah menceritakan kemana ayah pergi, dia selalu bilang kalau ayah sedang ada bisnis di luar negeri, tapi aku bukan anak kecil lagi, aku berpikir antara dia sudah meninggal atau ibu dan ayahku bercerai. Oh iya soal mengapa aku bisa masuk ke sekolah ini, itu dikarenakan beasiswa sejak SD. Hmm bagaimana ya? Bukannya sombong, aku bisa dibilang anak pintar dari SD, aku selalu Ranking 1 sampai SMP. Ya begitulah.. sekian dulu mungkin?

drrrt... drrrt... drrrt..

"nghmmm.. siapa si yang nelpon? Ohh  raka.. halo Raka? Ada apa?"

"Ada apa ada apa matamu Cok, kau liat sudah jam berapa? JAM 9!! KENAPAA BARU BANGUN.. CEPET MANDI GUE DI DEPAN RUMAH LU"

"Lah iya gue lupa kalau sekarang lu jemput gw hehehe"

"Gausah banyak bacot. Cepet"

"Iyooo ini lagi di kamar mandi"

Oh iya, itu Raka, temen paling deket gw, bukan temen deng? Sahabat ahahaha, kita sejak SD sudah sangat dekat, bisa dibilang rival? Sejak SD dia selalu ranking 2 dan selalu mau ngejar gue, kadang dia sampe lupa istirahat untuk bisa balap ranking gue, gue pernah dalam ulangan salahin 12 nomer karena gue kasian sama dia, dan biar dia bisa ranking 1.. tapi ya bagaimana, akhirnya tetap gue diatas Raka, Raka salah 13 ya walaupun beda 1 tapi itu sangat berpengaruh.. Kita pernah buat taruhan kalau misalnya Raka kelas 9 juara diatas gue atau juara 1 gue janji, gue bakal nurutin apapun yang dia mau dalam sehari. Dan juga sebaliknya.. sayangnya atau untungnya hmm? Gue tetap juara 1 ya perjanjian sudah dibuat mau tidak mau Raka harus nurutin gue.. gue suruh dia jujur kalau dia nganggap gue apa.. ga sesuai yang gue bayangin.. dia nangis, meluk gue, dan dia berkata "maaf ya nix,gue suka sama lu.. lu gapapa kok jauhin gue.. ini semua salah gue. Gue gabakal nyangka hari ini bakal terjadi".
Kalian pikir gue bakal apa?marah?ngejauhin dia? Mhmm nope! Gue peluk dia and then gue cium and said "hey, it's okay to love someone.. lu masih bisa kok suka sama gue, tapi gue ga bisa cintain lo, tapi siapa tau suatu saat mungkin terjadi eh? Ahahaha"
Aku tersenyum dan memeluk Raka kembali..dia tersenyum.

Seiring berjalannya waktu, rasa yang dia kasih gue makin lama menghilang, justru sekarang dia sudah punya pacar perempuan, keren bukan? Ya begitulah, kami sekarang bersekolah di SMA yang sama, dan dia tetap mengejar gue haha, always love his ways.

"Mah aku berangkat dulu ya, Raka udah nunggu di depan hehe"

"Loh kamu ga sarapan dulu sayang?"

"Aku bawa buat bekal disekolah aja ma, yauda aku duluan ya ma, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, hati-hati ya nak!"

"Ya ma"

"LAMA BANGET LO ANJIR, UDAH SETENGAH 9, LU MANDI APA NGERJAIN TUGAS YANG DIKASIH SAMA BU RIKA?"

"Mandi kok, yauda ayo cepet berangkat hehe"

"ckk, pake ni helm"

"Ga mau ah, nanti rambut gue yang cakep gini jadi jelek"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Flower in A Gate*HIATUS*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang