Sebelumnya aku mau kasih tau kalo sebenernya yg ciwi ciwi ini ga pake hijab yah, buat foto foto yg kemarin anggep aja ga pake hijab yah😁
|
|
|
|
|
|
|
|
Hyy, kita ketemu lagi, pastinya sama aku author yg cans ini, tapi boong😥
|
|
|
Sebelum lanjut alangkah baiknya kalian vote dulu deh, biar seru, jangan jadi pembaca gelap yah...😊
|
|
|
|
|
Enjoyy....
$$&
|
|
|
|
|
Ok dah lanjut capekNi seriuss...
🐱🐱🐱
Pagi harinya, di rumah sakit, Fatim sudah bangun, ia ingin ke toilet, tapi rasanya aneh kalo Fatim harus membangunkan Fateh ataupun bang Saaih, ia pun berniat untuk pergi sendiri, tapi rasanya susah sekali, hingga pergerakannya membuat orang disamping nya bangun, yaitu Fateh, karna semalam bang Saaih tidur di sofa
Fateh pun menanyakannya kepada Fatim, namun Fatim hanya senyum senyum sambil menahan panggilan alam nya, merasa aneh Fateh semakin bingung, ia lalu mengkerutkan dahinya seakan berkata 'kamu ngapain sih?'. Namun Fatim hanya diam ia takut untuk menjawabnya, akhirnya semakin Fatim tersenyum dan menahan, Fateh pun mengerti, ia lalu membantu Fatim turun dan membawakan infusnya.
"Kamu mau ngapain?" Tanya Fatim
"Aku tahu kamu mau ketoilet, ayo ku antar, lain kali bilang aja gausah malu" jawab Fateh
Dengan senyum polosnya, Fatim pun mengiyakan...
Selesainya dia dari toilet, Fateh pun kembali menuntun Fatim balik ke kamarnya, di depan pintu kamar, nampak bang Saaih yang berdiri di ambang pintu dengan muka yang sulit diartikan, seakan berkata 'kalian habis darimana?'. Fateh pun menjawabnya, lalu menuntun Fatim kembali. Tak lama setelah itu seorang dokter datang bersama suster yang membawa brankar obat, dengan stetoskop nya dokter itu mulai mengecek keadaan Fatim. Setelah dicek bahwa Fatim sudah baikan. Dokter tersebut pun membolehkan Fatim untuk pulang sembari mencabut jarum infus yang menempel pada tangan mungil Fatim. Setelah dokter keluar, mereka pun membantu Fatim membereskan barang barangnya, saat membantu Saaih menemukan surat dari orang tua mereka, Saaih pun membaca surat itu, ia pun bertanya kepada Fatim, apa surat itu benar?, Fatim pun hanya menganggukan kepalanya dan melanjutkan memberesi semua pakaiannya.
"Kalau gitu abang temenin kamu dirumah ya, kasian kamu dirumah sendirian" ucap Saaih
"Gausah bang, Fatim bisa jaga diri dirumah, kerjaan bang Saaih lebih penting" jawab Fatim
"Kamu yakin?" Tanya Saaih
Fatim pun hanya menganggukan kepalanya mantab sebagai jawabannya, dan meneruskan membereskan pakaian nya.
Sampai dirumah Saaih menghantar Fatim ke kamarnya dan menyuruhnya untuk istirahat saja, Fatim hanya menuruti kemauan abangnya itu dan memejamkan matanya kembali. Setelah itu Saaih menghampiri Fateh yang berada di luar rumahnya.
"Abang, nitip Fatim ya teh, ya walaupun abang belum kenal deket sama kamu, tapi abang percayain Fatim ke kamu, sama kaya umi abi, kalo gitu abang balik dulu" Ucap Saaih
"Pasti bang, Fateh bakal jaga Fatim, biar gimanapun, Fatim adalah temen Fateh, kalo gitu abang hati hati ya" Jawab Fateh
Saaih hanya menganggukan kepalanya, lalu berjalan menuju mobilnya.
🐢🐢🐢
Sementara, dirumah sakit, Roni sang mantan kekasih Fatim, dia mencari kamar Fatim yang masih ia anggap kekasihnya tersebut, dia pun tanya kepada suster, tapi suster menjawabnya bahwa Fatim baru saja pulang, Roni pun berniat ingin ke rumah Fatim, ia menancapkan gas dengan kecepatan tinggi, ia masih khawatir akan keadaan Fatim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Jadi Cinta ( fatfatstory )
Fanfictionini cerita pertama aq di wattpad☝ asli pikiran aq✌ semua nama tempatnya aq ngasal👌 buat non muslim jan heran kalo aq pake kata kata muslim👏 jan di copas❎ jan lupa vote yg banyak 👌 dan jangan lupa komen 😊 ok thank you so much i love you 😚 jan lu...