enemy ˒˒ 04 ៸៸ lurus?。

619 93 4
                                    

Setelah bermain-main dengan sapu, kemonceng, dan lain-lain di dalam kelas, mereka pergi keluar kelas dengan terburu-buru. Kata Winter sih, dia mau cepet-cepet pulang biar bisa rebahan.

Dan bodoh nya, lampu kelas masih menyala, kipas pun masih menyala, serta pintu belum tertutup rapat, dengan terpaksa mereka yang sudah berjalan agak jauh dari kelas, tiba-tiba saja ada guru yang mendatangi mereka, dan berkata bahwa semua alat elektronik masih menyala.

Semua nya sudah selesai. Dan disinilah mereka, di koridor sekolah, masih tidak terlalu jauh dari kelas karena baru saja mereka keluar dari kelas.

Saat berjalan menuju keluar sekolah, tiba-tiba saja mata Winter ter-fokus pada ruangan osis yang terbuka, sebenarnya Ia dari dulu penasaran bagaimana tugas osis.

Winter berjalan pelan-pelan menuju ruang osis, dan dengan terpaksa Giselle mengikuti kemauan teman nya. Mereka mengintip dari luar pintu diam-diam. Tidak ada siapa siapa di dalam.

"Tuh kan nggak ada apa-apa di dalam," ucap Giselle sinis kepada Winter.

"Kalian nyari siapa?" Tiba-tiba saja ada suara orang lain di dalam perdebatan mereka. Astaga, apa mereka terpergok mengintip ruang osis?

Dengan pelan mereka menoleh terhadap sumber suara tersebut. Dan benar saja, ada laki-laki yang sedang tersenyum kepada mereka.

"E - eh, nggak kok, k - kita nggak nyari siapa siapa," ucap Giselle panik, sedangkan Winter hanya menatap laki-laki tersebut tanpa menoleh sedikitpun.

Giselle menatap teman nya heran, ada apa dengan teman nya?

"Tar, lo kenapa sih?"

"Jujur aja kalian ngapain ngintip-ngintip gitu hm?" tanya sang laki-laki, yang ternyata adalah ketua osis di sekolah ini.

"L - loh kan tadi s - saya udah bilang nggak ngapa-ngapain hehe."

"Terus, ngapain masih disini?"

Astaga, sekarang Giselle terpojoki sendiri, sementara Winter hanya diam menatap sang laki-laki.

"Ah iya lupa, yaudah, k - kita pergi dulu ya terimakasih," ucap Giselle lalu menarik tangan Winter menjauhi tempat Ia terpergok oleh sang ketua osis.

Setelah terlihat sudah cukup jauh dari tempat kejadian, Giselle kembali mengoceh kepada teman nya.

"Aduh Tari, lo tuh bikin sial mulu sih hah!"

"Dih, salah gue apaan anjir?" Giselle tidak menanggapi ucapan teman nya ini.

"Eh by the way, tuh ketos cakep juga njir, gue jadi pengen lurus,"

"ANJIR, JANGAN LAH, BELOK ANJIR BELOK, NANTI GUE GA ADA TEMEN."

"Dih serah gue," setelah berkata seperti itu, Winter langsung pergi menjauhi Giselle yang masih kesal terhadap nya.

"AWAS AJA KALO SAMPE LURUS, GUE BAKAL MAKSA LU JADI FEMME GUE YA."

enemy

guck vote & comment Winter aku lurusin

enemy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang