- New Story -

1.6K 182 44
                                    

Noted: LANJUTAN (SPECIAL CHAPTER) DARI CHASING PAVEMENT
.
.
"Kao."

"Ya?"

"Aku punya joke baru. Mau deng-"

"NO!"

Gulf tertawa keras melihat reaksi Kao. Sudah banyak joke yang Gulf lontarkan, tapi Kao tetap tidak terbiasa.

"Padahal yang kali ini lucu."

Kao memutar matanya malas. Joke yang Gulf lontarkan tidak lebih baik dari Joke yang sering Papanya kirimkan di group chat keluarga.

"Gulf, kamu sudah tahu mau membelikan Mild apa?"

"Belum. Kamu sendiri?"

Seminggu yang lalu Mild mengundang Gulf dan juga Kao ke pesta ulang tahunnya yang akan diadakan akhir pekan ini di salah satu cafe dekat kantor.

Gulf memang sudah mengenalkan Kao kepada Mild, dan ternyata mereka bisa langsung akrab.

"Bagaimana jika kita satukan saja hadiahnya? Kita bisa beli tas kerja atau jam tangan yang bagus."

"Oke." Jawab Gulf singkat.

Gulf mengaduk sup ayam yang sedang dia masak. Saat ini mereka sedang berada di apartement Gulf. Tadi pagi Kao menelponnya dan bilang ada film yang yang ingin dia tonton ulang.

Lalu handphone Kao berbunyi, tapi Kao justru memutuskan panggilan, lalu mematikan handphonenya.

"Kenapa tidak diangkat?"

"Tidak apa-apa."

Diletakan pengaduk sup di tatakan kecil di samping kompor.

"Belakangan ini kamu sering menerima telepon tapi tidak kamu angkat. Kamu mencoba menghindari seseorang?"

"Menghindari siapa?"

"Aku tidak tahu. Kamu yang tahu siapa yang menelponmu, Kao."

Terdengar helaan nafas dari mulut Kao, seolah enggan untuk membahas ini. Tapi Kao rasa, Gulf seharusnya tahu.

"Earth. Belakangan ini dia terus menghubungiku. Aku tidak tahu kenapa."

"Oh." Hanya itu reaksi Gulf. Dicicipi sup ayam buatannya, dan ditambahkan sedikit garam ke dalamnya.

Sudah tiga bulan sejak Gulf berpisah dengan Mew, dan sejak itu juga Kao dan Gulf semakin sering menghabiskan waktu bersama.

Sebagai teman.

Mereka masih tetap memilih untuk berada di zona ini, walau kebersamaan mereka sudah lebih dari apa yang biasanya teman lakukan.

Hanya Kao teman yang mengecup keningnya, dan Gulf juga tidak pernah  mencium pipi temannya selain Kao. Gulf tidak pernah menonton film sambil berpelukan dengan temannya. Hanya dengan Kao.

Mew masih terus berusaha menghubunginya, bahkan pernah mendatanginya ke kantor, tapi Gulf tidak akan pernah luluh. Tidak dengan Title yang terus mengirimi Gulf photo kebersamaannya dengan Mew.

Brak!

Dengan setengah kesal Gulf meletakan mangkok supnya yang sudah kosong ke tempat pencucian piring.

"Gulf?"

"Aku benar-benar tidak mengerti apa yang Phi Mew dan Title inginkan dariku."

"Mereka masih mengganggumu?"

Gulf meraih handphonenya yang ada di saku celana dan menyerahkan ke Kao. Kao membuka pesan masuk, dan terlihat photo yang Title kirimkan, photo saat Mew dan Title berlibur di ChiangMai.

Chasing Pavement Special Chapter (KaoGulf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang