Argantara Sanjaya Putra
Kenalin gue Arga, gue adalah mahasiswa di sebuah kampus bertempatan di Jakarta. Gue sekeluarga pindah ke Jakarta setelah gue lulus SMA, gue cuma tinggal bertiga. Gue, mama, dan adik gue satu²nya, papa gue meninggal saat gue masih kelas 11.
Hari-hari gue berjalan indah, ya setiap pagi gue anterin adek gue yang masih duduk di bangku SMP.
"Dek yok berangkat, ntar kamu kesiangan" panggil gue
"Eh bentar-bentar tunggu bang, aduhh jadi lupa kan mau ambil apa tadi" kata Amel yang adalah adek Arga. Amelia Sanjaya Christie, umur 14 tahun kelas 8.
"Abang itu sampe tiga ga keluar abang tinggal" ancam Arga
"Satu, dua,.." lanjut Arga
"Tii.. Eh dah keluar, yok berangkat" ajak Arga
"Ih abang mah buru-buru banget, tadi Amel masi cari buku catatan Amel" jawab Amel
"Mangkanya dari semalem disiapin" sahut mama mereka
"Tuh dengerin" kata Arga
"Ishhh iya-iya maap" jawab Amel manyun
"Ayo dah jangan berantem, ini bekalnya nya, dah sana buruan berangkat" kata mama mereka
"Iya ma" jawab Amel sambil mengambil bekalnya lalu beranjak keluar
"Ma, Arga berangkat ya" pamit Arga
"Ati-ati ya sayang" kata mama mereka.
Amel dan Arga masuk ke dalam mobil
"Daa mama" keduanya bersamaan dari dalam mobil.***
Sesampainya di depan sekolah Amel
"Dek nanti kabarin abang pas pulang ya, dah sana masuk keburu telat" kata Arga
"Okey abang, Amel masuk dulu ya.. Daa abang, ati-ati yaa" jawab Amel turun dari mobil.
"Daa Amel" kata Arga sambil perlahan melajukan mobilnya.Setelah Arga mengantar adeknya, Arga tak langsung ke kampus, dia selalu mampir ke cafe untuk membeli coffe latte kesukaannya sembari menunggu jam masuk kelasnya.
Arga menunggu pesanan nya sembari bermain hp.
"Atas nama mas Arga" panggil pelayan cafe
Merasa dirinya terpanggil, Arga pun beranjak dari tempatnya menuju ke kasir.
"Ya saya mbak" jawab Arga
"Ini pesanannya mas, satu coffe latte dan soft bread tiramisu nya. Semuanya 35k mas" jelas pelayan cafe
"Ini mbak" menyerahkan uang
"Iya, Terimakasih".Arga pun beranjak keluar cafe.
Saat hendak membuka pintu, Arga menabrak seorang gadis SMA yang sepertinya adalah murid awal tahun ajaran.
"Ehh, aduhh maaf kak saya galiat tadi" kata gadis SMA itu
"Eh ehh, kok kamu yang minta maaf. Saya yang nabrak kamu tadi. Maaf ya gak liat jalan tadi" jawab Arga
"Emm gak gak, saya tadi yang nabrak kakak. Enggak apa-apa kok kak" kata gadis itu lagi.
"Oke yasudah, saya keluar dulu yaa. Lain kali liat jalan yang bener yaa. See you" ucap Arga dan langsung keluar cafe.Setelah Arga keluar cafe, dia merasa aja sedikit yang mengganjal dengan gadis tadi. Bukan karena dia ada sesuatu yang buruk, melainkan sepertinya Arga merasa pernah bertemu gadis SMA itu sebelumnya.
Arga merasa gadis SMA itu sangat familiar baginya.Sedangkan gadis SMA tadi.
"Duhh untung aku ga ketumpahan minuman kakak tadi" gumamnya.
Lalu ia menuju tempat pemesanan
"Permisi kak, saya mau pesan creamy latte nya satu sama roti bakarnya yang rasa keju-susu satu" pesan gadis tadi.
"Oke mbak, silahkan ditunggu" kata pelayan cafe itu.Lalu gadis itu beranjak mencari tempat duduk untuk menunggu pesanan dan memainkan hpnya.
"Atas nama mbak Chaelyin" panggil pelayan.
Gadis yang merasa namanya dipanggil tadi beranjak mengambil pesanannya dan membayarnya
"Totalnya 40k mbak" kata pelayan cafe
"Ini mbak" mengeluarkan uang seratus ribu
"Ini mbak kembalian. Terimakasih" kata pelayan cafe itu.Lalu gadis tadi beranjak keluar cafe dan menuju ke sekolahnya.
Ya betul, nama gadis tadi adalah Chaelyin. Gadis SMA awal tahun yang masih belum mendapat pelajaran apapun dan masih free mau masuk jam berapa saja.Chaelyin pun memanggil taksi dan berangkat menuju sekolahnya.
Namun, sedari tadi ternyata Arga masi berada di mobilnya yang masih terparkir di depan cafe. Ternyata dia mengamati Chaelyin sembari mengingat apakah Arga pernah bertemu dengan Chaelyin sebelumnya? Atau hanya perasaannya saja? Arga benar-benar tidak ingat sama sekali.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Have You
Teen FictionDari awal sampai akhir pun, aku tak pernah bisa memilikimu. Kita hanya di izinkan untuk membuat kenangan yang bahagia, namun tidak berakhir bahagia.