Suara burung-burung berkicau menghiasi pagi yang indah, menemani mentari yang sedang menuju ke singgasana nya,orang - orang sudah sibuk bekerja sungguh pagi yang tenang dan da "Arghhhh aku terlambat....... " mai. Suara teriakan seorang wanita menghancurkan kedamaian di pagi yg indah wanita tersebut terlihat acak-acakan seperti baru bangun tidur, dia terlihat sangat panik melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 10.00 "mati aku, aku dah terlambat 1 jam" wanita tersebut pun segera bangkit dari tempat tidur nya tapi kakinya tersandung pinggiran tempat tidur nya sehingga mengakibatkan dirinya jatuh dengan kepala mencium lantai " aawww sakit" dengan segenap tenaga dia berusaha bangkit dan berusaha melesat ke kamar mandi, tapi sayangnya kali ini dia terpeleset bajunya sendiri " arghhhh My butt, sial sudah jam 10.05,aku membuang waktuku dengan percuma dan aku semakin terlambat NO........." sepertinya pagi yang tenang itu sekarang tinggal kenangan.
....
Setelah menempuh perjalanan yang sangat panjang dan penuh perjuangan setidak nya bagi wanita itu dia akhir nya sampai di tempat nya bekerja "pukul 11.10 , mati aku, pasti aku akan kena marah lagi" wanita itupun segera masuk kedalam kafe tempatnya bekerja, dia berusaha masuk tanpa terlihat oleh bosnya, tapi sepertinya dia sedang sial hari ini, "Tiffany Hwang... kau pikir sudah jam berapa ini hah, kau gak niat kerja ya, emangnya kau pikir mesin kasir dan mesin kopi itu akan bekerja sendiri hah, cepat sekarang kau pergi bekerja... "
Tiffany pov
"Sepertinya dewi fortuna sedang tidur makanya aku sial terus beberapa hari ini, seharusnya aku tidak menuruti permintaan Sunny untuk menemaninya pergi ke club, dan parahnya lagi si pendek kepala kuning itu malah pergi meninggalkan ku sendirian.
Flash back
Tiffany pov
"Fany fany Tiffany, Sunny bunny is here" aku hanya melirik malas kepada seorang wanita bertubuh mungil berwajah imut persis seperti anak Smp, dengan rambut blonde dipotong pendek membuatnya terlihat semakin imut belum lagi kebisaan nya yang suka menunjukkan aegyo nya kepada orang - orang.Tapi jangan tertipu dia sebenarnya sudah berumur 26 tahun, dia juga seorang evil, di balik senyum manisnya tersimpan segudang ke evilan. "Fany baby nanti malam ke klub yok,mau yah" see what i mean "enggak " jawaban ku yang singkat padat dan jelas membuat nya cemberut, tapi jangan panggil dia sunny kalau dia akan menyerah begitu saja " fany ayolah sejak kau putus dengan dia kamu selalu menyibukkan diri dengan kesibukan yang gak jelas" aku hanya bisa terdiam mendengar Sunny membahas tentang dia, tanpa sadar mataku sudah hampir turun, tapi aku segera menahannya ,aku tidak ingin menangis lagi karenanya, seperti nya Sunny pun menyadari ekspresiku yang menjadi murung, " mianhe fany-ah"
" gwenchana Sunny" kami pun sama - sama terdiam "Fany sampai kapan Kau akan terus begini, kapan kau mau melupakannya, dia bahkan sekalipun tak pernah memikirkan mu" perkataan Sunny seakan menamparku " aku tau sunny dan aku sudah mencoba tapi sangat sulit untuk melupakannya, karna itu aku terus berusaha menyibukkan diriku dengan segudang pekerjaan,agar setidaknya sebentar saja aku bisa berhenti memikirkan nya" " karna itu fany kau harus ikut denganku ke club di sana kau bisa menyibukkan dirimu sepuas hatimu" ucapnya sambil menunjukkan smirk yang menyebalkan " jawabanku tetap No, Sunny kau tau kan kalau aku gak suka dengan bau alkohol, pokoknya aku gak mau ikut, apapun yang terjadi aku gak mau ikuttttt " ucapku setengah teriak keputusanku sudah bulat ,aku gak mau ikut dengan si pendek iniBeberapa jam kemudian
Di Soshi club
Disinilah aku sekarang duduk dengan si pendek menyebalkan yang entah bagaimana berhasil menyeretku pergi ke tempat ini, oh aku ingat dia mengancam akan membakar semua koleksi boneka totoro ku, kalau saja dia bukan temanku sejak kecil mungkin dia sudah kukubur hidup-hidup, aku sendiri pun heran kenapa aku tahan berteman dengan si pendek ini, aku pun terus tenggelam dalam pikiranku, sampai akhirnya aku memutuskan untuk menyeret si pendek ini "Sunny..... ayo pulang" aku hanya terdiam mendapati kursi didepan ku kosong melompong, seperti nya si pendek itu meninggalkan ku sendiri di sini, awas saja yah kalau aku berjumpa dengan si pendek itu aku pasti akan membuatnya menyesal seumur hidup , aku pun kembali terdiam sendiri aku pun tidak dapat menahan diriku dan mulai memikirkan dia lagi, aku masih ingat dengan jelas bagaimana bahagianya diriku saat dia mau menerimaku sebagai kekasih nya, aku juga masih ingat betapa sakitnya saat aku melihatnya bersama wanita lain di apartmennya, memang aku tidak dapat menyalahkannya seratus persen, semua itu juga salahku karna tidak sadar diri aku dan wanita-wanita itu berbeda mereka sangat cantik dan memiliki tubuh yang indah berbeda dengan ku yang hanya seorang wanita biasa yang gak ada cantik-cantik nya, dia juga sangat tampan, memang aku yang tidak pantas untuk nya, tanpa sadar air mataku turun seperti hujan, aku hanya dapat menagis mengingat nya, jujur aku masih sangat mencintai nya, mencintai seorang Taeyeon"
Yuhuuuuu icejewels here
Maaf lama update author lagi sibuk - sesibuk sibuknya, ada yang penasaran gak sama cerita ini, please vote dan berikan komentar nya
Bye see you at the next chapter