chapter 6

47 11 1
                                    

"Mikazuki ... Aeron?" Ai terdiam sebentar dan menunduk. Tak lama kembali tersenyum dan mengulurkan tangannya,

"Salam ken一"

"一Sudah waktu nya masuk kelas,lebih baik kau juga masuk ke kelasmu" Belum selesai Ai berbicara, laki laki itu sudah memotong omongan Ai terlebih dahulu. Lalu ia tinggalkan Ai seorang diri disitu. Sedangkan Ai hanya melamun menatap kepergian Aeron.

"Ai-chan mau sampai kapan berdiri disitu terus? Ayo masuk kelas," Ai tersadar dari lamunannya, ia mengalihkan pandangannya ke asal suara.

"Mui chan ! Ada apa?"

"Apa maksudmu dengan kata 'Ada apa' Ayo masuk kelas! sebelum sensei datang," Gadis bersurai hitam itu menarik tangan Ai pelan ke arah kelas.

Selama pelajaran pun Ai tak fokus, Membuat Mui terheran heran dengan Ai.

"Ai-chan apa ada yang terjadi tadi? Padahal ini pelajaran terakhir lho, lalu kita pulang kerumah. Tapi kau tampak tak bersemangat," Tutur Mui khawatir dengan teman sekelasnya.

"Eh? Ai tidak apa kok! Ai hanya sedang memikirkan sesuatu!"

"Hee~ apa itu? ~ ayo katakan!" Seringai penasaran terpajang di wajah Mui, membuat Ai membentuk mulutnya menjadi oval dan menatapnya,

"Rahasia! Nanti Mui-chan akan tau kok!"

"Kau membuatku semakin penasaran, Ai chan " Mui mengembungkan wajahnya bermaksud merayu teman nya ini untuk memberi taunya.

"Da-dari pada seperti itu, lebih baik kita bereskan alat tulis kita lalu pulang bersama!" Ai mengambil beberapa peralatan tulisnya, lalu ia masukkan ke dalam tas.

Mui menghela nafas pelan, lalu ikut membereskan barang barangnya.

"Nanti mau mampir ke cafe dulu, tidak?" Tanya Mui sembari memasukkan barang barangnya kedalam tas.

"Boleh! Ai ingin membeli parfait !"

Mui sedikit tertawa setelah itu mengangguk, "baiklah, ayo kita ke cafe!" ia ambil tasnya lalu keluar kelas. Di ikuti oleh Ai di belakangnya.

"Mui chan,tunggu Ai!"

Mui hanya tertawa lalu mencepatkan langkahnya berniat menjahili Ai.

Dicafe mereka berdua menikmati minuman yang mereka beli hingga, seorang gadis bersurai hitam, bertanya pada gadis disampingnya, yang bersurai pink peach. "Ai-chan!" Suaranya yang khas dari dia, membuat keduanya menatap ke sumber suara. "Ya. Ada apa, Mui-chan?"

Hoseki Ai, itulah namanya. Sosok yang di panggil oleh Shirayuki Mui, gadis yang sebelumnya memanggil dirinya. "Tadi sewaktu jam istirahat, kau pasti bertemu dengan seseorang, kan ya?" Mui bertanya.

Sekilas memasang ekspresi kaget, tapi kembali menormalkan ekspresinya, dengan tangannya menggaruk-garuk pipinya tidak gatal, "Sepertinya iya, karena ku lihat Ai-chan, sedari tadi senyum terus," sahut seorang gadis lain .

"Ayase chan ! Sejak kapan kau disini?!" Ai dan Mui terkejut ketika Ayase datang secara tiba tiba.

"Kebetulan aku bertemu kalian, tapi kalian tak sadar. Jadi aku ikuti saja," Balasnya santai lalu ikut duduk di samping Mui.

"Jadi, Siapa dia? Kouhai atau senpai?" ucap Ayase bermaksud menyambung topik yang sempat terjeda.

Sekarang Ai menjelaskannya, "Dia yang Ai tahu, namanya Mikazuki Aeron, laki-laki. Kalau kelasnya, Ai kurang tahu ...." Sekilas suara angin menerpa ketiganya. Mendatangkan kedua insan yang sedang bersamaan, tepat melewati Ai, Mui, juga Ayase.

Sekilas tersadar. Membuat Ai sontak menoleh ke arah belakang. "Aeron-kun!" Yang di panggil pun menoleh, bersamaan dengan gadis di sampingnya. "Loh, Ai chan,kenal Aeron?" Ai merasa tidak asing dengan sosok gadis itu.

"Ah, Fuwa-chan, bukan?" Ai kini bertanya padanya. Keduanya saling bertanya satu sama lain. "Kalian berkenalan, tapi kenapa sekarang malah bertanya lagi?" Ayase menyeletuk tiba-tiba, menengahi pertanyaan keduanya.

"Ah ... Iya! Ai lupa memberitahu, kalau tidak salah Ai juga bertemu Fuwa di hari itu," jelas Ai sambil tersenyum lebar. Menatap Ai yang menjawab pertanyaan semangat, membuat Ayase memutuskan untuk kembali berbicara.

"Begitu, kah? Ternyata, Ai- chan bertemu mereka berdua itu sewaktu hari yang berbeda, tunggu─apakah seperti itu?" Ayase saat ini tampak berpikir, sedangkan Mui sedari tadi menatap keduanya, dengan segala macam pikirannya bertanya banyak hal.

"Ya ... Bisa di bilang seperti itu juga," Ai kemudian melanjutkan ucapannya. Dan setelahnya mendapatkan anggukan pelan dari Ayase. "Sebentar-sebentar, kalian berdua siapa? Kalian bahkan mengenal Ai - chan lebih dulu!"

Tiba-tiba saja yang sebelumnya Mui hanya diam menatap keduanya. "Ah, maaf. Perkenalkan namaku Lumi Fuwarin, salam kenal ..., senpai?" kata Fuwa memperkenalkan dirinya, dengan akhir bergumam pelan.

Suara Aeron menyeletuk, memotong gumaman Fuwa, "Mikazuki Aeron." Aeron bersuara membuat Mui juga Ayase menatap ke arahnya. "Ah, maafkan sikapnya, ya." Mui Menggelengkan kepalanya pelan.

Kemudian, membalas perkataannya Fuwa. "Tidak perlu formal. Namaku Shirayuki Mui, panggil saja Mui, salam kenal Fuwa-chan," celetuk Mui, menjawab perkenalan Fuwa sebelumnya, "Dan ... Aeron-chan, salam kenal juga," sambungnya sambil terkekeh pelan.

"Namaku Hayami Ayase, salam kenal." Ayase kini mengeluarkan suaranya, memperkenalkan dirinya, setelah Mui berbicara memperkenalkan dirinya sebelum itu.

"Baiklah, salam kenal. Mui-chan, Ayase-chan." Fuwa mengulas senyum kecil kepada keduanya. "Fuwa-chan, Ai-chan, kalian kenalan kapan, sama Ron Ron?" Mui memulai pembicaraan.

Ai menoleh ke arah Fuwa bersamaan dengan Aeron. "Ah, iya. Ai bertemu Aeron-kun, sewaktu jam istirahat tadi. Kalau berkenalan dengan Fuwa-chan itu sewaktu hari valentine. Mui-chan , ingat kegiatan yang di adakan waktu itu, bukan? Nah, sewaktu itu Ai berkenalan Fuwa-chan lebih dekat!"

Ai menjelaskannya panjang lebar. "Ah, kegiatan itu, perayaan hari valentine. Pantas saja waktu itu, aku tidak melihatmu, Ai-chan. Ternyata, kita berpisah disana," sahut Mui tiba-tiba mengingat tentang kejadian hari itu.

"Dan juga disana kita terpisahkan, dengan kerumunan siswa yang memenuhi tempat di mana papan pengumuman, menampilkan poster tentang acara waktu itu," sambung Ayase, langsung di angguki oleh Mui.

"Ya, tentu saja!" Kembali suasana canggung tercipta sesaat, tetapi suara Aeron menyeletuk tiba-tiba memecahkan suasana canggung, "lebih baik jika ingin mengobrol lebih diluar saja, menganggu ketenangan tamu lain" Ucapnya,

Fuwa langsung menjawab, ketika dirinya bersamaan dengan Mui, Ayase juga Ai, menatap sekeliling cafe , terlihat mulai ramai cafe yang mereka datangi. "Ah, Aeron benar. Kalau begitu, aku pulang dulu. Sampai jumpa lagi, ya. Mui-chan, Ai-chan, dan Ayase-chan," kata Fuwa, yang dibalas oleh Mui juga Ai semangat.

Setelah dibalas, Fuwa dan Aeron langsung keluar cafe meninggalkan mereka bertiga.

_______________________________

To be continued

♫ Main Story!! ♫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang