Kutukan dan cinta

7 2 0
                                    

Sudah tersebar kabar buruk tentang kondisi ratu Deyanthi yang tak membaik sejak awal kehamilannya sampai saat ini, tabid tabid istana maupun tabid tabid luaran sana belum bisa mencarikan obat untuk menyembuhkan sang ratu, raja Andrand sangat mengkhawatirkan kondisi istri dan calon anaknya itu apa lagi bayi yang di kandung ratu merupakan calon anak pertama mereka.

Kabarnya bayi yang di kandung ratu Deyanthi sudah terkena kutukan dari seorang penyihir, di perkirakan sihir tersebut tak akan bisa hilang dan hanya akan hilang bila mana bayi tersebut di bunuh. Sang raja dan sang ratu sangat menyayangkan bila calon anak pertamanya itu di bunuh, pada akhirnya ketika sang bayi lahir bayi itu di asingkan ke sebuah desa, selain bayi itu yang lahir ada seorang bayi lagi yang lahir dari rahim sang ratu di perkirakan mereka kembar hanya berbeda waktu dan juga bentuk fisik yang satu memiliki bola mata hijau seperti sang raja yang satu berwarna biru seperti es, rambut mereka pun berbeda yang satu hitam seperti sang ratu yang satu lagi putih seputih es. " Hei bayi kembar yang manis biar aku berkati kalian dengan kebaikan kebaikan sihir periku, aku harap kau menjadi putri yang cantik dan baik hati serta ceria selalu bagaikan mentari menyinari harimu. " sang peri memberkati si bayi kembar berambut hitam.
Dan yang putih juga " Dan kau hmmm ku ingin kau menjadi putri yang cantik juga serta bisa membuat dunia ini takluk olehmu dan kau bisa membuat setiap orang bahagia dengan apa yang kau punya. "

Dengan berat hati raja dan ratu mengasingkan si bayi es, itu adalah julukan untuk si bayi yang terlahir dengan keadaan yang berfisik layaknya es. Di sisi lain terlihat seorang pria tengah menanam gandum sedang sibuk di kejutkan dengan suara tangisan bayi dari depan pagar rumahnya. " Bayi siapa ini? Ke sini bayi manis datang ke paman Eghid eh ayah Eghid saja sebab sepertinya kau ini yatim piatu, dan mulai saat ini kau akan ku anggap anakku dan kau akan ku beri nama Frysta, kenapa Frysta? Karena jika aku melihatmu aku melihat kau bagaikan es yang membeku. "

" Frysta " dalam bahasa swedia berarti " membeku. "
Pria ini lalu membawa pulang Frysta dan merawatnya dengan penuh kasih sayang walaupun dia melajang tak punya istri, " Ayah kenapa aku tak boleh keluar? " kata Frysta suatu hari.

" Di luar terlalu ganas sayang sini kau harus tetap mengunakan sarung tangan ini, di luar kau tau banyak orang jahat yang menyintai dirimu jika kau terkepung mereka maka kau tidak bisa pulang ke ayah lagi. "
Memakaikan Frysta sarung tangan berwarna biru tua.

Sejak sedari kecil Frysta memang memiliki kekuatan es yang entah dari mana asalnya mungkinkah itu kutukan sang penyihir. Semakin hari semakin kuat kekuatan yang di miliki Frysta. Frysta pun semakin terkuruk dan tak bisa mengendalikan kekuatannya dia pun harus di sekap di kamarnya. Itu semua di lakukan untuk kebaikan semua orang terutama mereka berdua. Pada akhirnya Frysta dan ayahnya harus pergi meninggalkan kampung serta ladangnya, bukan karena di usir tetapi ayahnya takut bila semakin lama semakin orang curiga dengan keadaan anaknya itu, sekarang mereka tinggal di gubuk kecil di tengah hutan bersama 3 kurcaci lucu.

" Figgo apa yang kau lakukan di mana sopan santunmu terhadap tamu, kau tahu tamu adalah raja ingat. " kata Qugu kurcaci paling pandai. " Iya Qugu aku tahu tapi mereka ini mencurigakan seperti ingin mencuri. " balas kurcaci paling ceroboh bernama Figgo. " Hamau, Hamau. " Kata seorang kurcaci pendiam bernama Hamau dia hanya bisa berbicara kata Hamau saja. " Hallo maaf aku mengganggu kalian para kurcaci oh ya perkenalan namaku Eghid dan ini anakku Frysta, apa boleh kami menumpang sebentar di rumahmu ini? "
" Tidak tapi boong, boleh malahan selamanya pun kalian boleh perkenalankan namaku Qugu aku paling tua di sini, dia Figgo kurcaci tertua kedua, dan Hamau si kurcaci paling bungsu dia pendiam jangan hiraukan jika dia berkata Hamau, jika berkata Hamau 2 kali itu artinya iya jika 3 berarti tidak mengerti. "

" Kami mengerti. " jawab ayah Frysta. Mereka berdua di izinkan tinggal di gubuk kurcaci itu. Tak lama kemudian datang Sadrya si peri kesedihan. " Sadrya, kemana saja kau? " Ujar Qugu.

Kutukan dan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang