[eka] morpheus

892 82 57
                                    

regenbogen

Morpheus ( μορφή : 'shape' ) the god of dream

greek-god!au, victorian!au, twoshoot.



Seperti di hari-hari biasanya, di sebuah ladang yang ditumbuhi banyak gandum, ada seorang pemuda yang sibuk mengurusi ladang tersebut. Pemuda yang memiliki surai berwarna merah jambu dan iris cokelat itu bernama Itadori Yuuji.

Sejak kecil, Yuuji hidup sebagai anggota keluarga petani. Waktu umurnya menginjak umur enam tahun, kedua orang tuanya meninggal. Ia pun hidup hanya dengan sang kakek yang sekarang sudah sangat tua dan sakit-sakitan.

Karena itu, Yuuji berusaha keras untuk mendapatkan uang dengan bertani. Yuuji ingin menyelamatkan satu-satunya orang yang tersisa bersamanya. Karena satu hal yang paling ia takuti ialah kesendirian.

Namun naas.

Saat sedang asyik membuat roti di dapur, ia malah mendengar suara terjatuhnya sesuatu entah dari mana. Yuuji kebingungan dan segera melangkahkan kedua kakinya ke sumber suara.

Di sana ada tubuh sang kakek yang tergeletak tak berdaya di lantai sebelah kasur yang sang kakek tempati biasanya.

"KAKEK!" teriak Yuuji refleks. Tangannya menggapai tubuh kurus sang kakek untuk ia dekap dan gendong. Kakinya berlari membawa sang kakek ke arah pusat kesehatan kota mereka yang sangat jauh letaknya dari desa.

Kaki Yuuji terus menapaki jalan tanpa menggunakan alas kaki. Air mata sudah mengucur dari kedua matanya. Akan tetapi,

"Yuuji," panggilan lirih dari sang kakek yang berada dalam gendongannya seketika membuat kakinya berhenti melangkah.

"K-kakek...," jawab Yuuji sendu.

Sang kakek mengusap-usap pipinya kemudian menamparnya. "Yuuji, jangan menangis, kau laki-laki bukan? Jadilah cucuku yang periang seperti biasanya."

Tangisan Yuuji malah semakin pilu. Sang kakek menggenggam tangannya dan berkata, "Yuuji, berjanjilah padaku. Berjanjilah bahwa setelah semua ini, kau tak akan menangis lagi. Bisakah?"

Yuuji mengusap air matanya, menatap serius pada sang kakek kemudian mengangguk mantap. Pria tua itu tersenyum kemudian memejamkan matanya perlahan. Yuuji yang melihatnya langsung membelalakkan matanya. Tangannya dengan gemetar mengecek nadi serta nafas sang kakek. Namun, ia tak menemukan satupun tanda-tanda kehidupan di sana.

Ia ingin menangis, namun langsung ingat pada janjinya dengan sang kakek. Dengan cepat ia mengusap genangan air yang hampir jatuh di pelupuk matanya.

Langkah kakinya membelok ke arah pusat pemakaman. Tangannya mengecek sakunya. Ada beberapa koin yang cukup untuk pembayaran pemakaman sang kakek. Yuuji mencoba mengembangkan senyumannya, mencoba menepati janjinya pada sang kakek.

❲ morpheus ❳

Sudah beberapa hari semenjak kematian sang kakek. Namun Yuuji masih tetap ceria, atau mungkin itu hanya keceriaan yang menutupi kesedihannya.

Saat sedang asyik-asyiknya mencabuti tanaman hama di sekitar tanaman gandum-nya, pohon yang tak jauh darinya bergoyang hingga suara gesekan daunnya didengar Yuuji. Si pemilik surai merah jambu penasaran. Dirinya pun mulai melongok ke arah pohon.

Namun sesuatu berwarna putih tiba-tiba jatuh dari sela-sela pohon. Yuuji langsung saja berjengit. Dalam pikirannya itu mungkin burung besar berwarna putih ataupun hewan lainnya.

✦ REGENBOGENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang