"aduhhh dimana yaaa gedungnya?" Kebingungan dengan semua ini... Dari sudut kiri dan kanan terdengar suara seseorang dari sebuah gedung yg sangat tinggi, "tolooongggggg.....tolooonggggg!!" Terdengar suara seorang wanita dengan nada suara yg sangat miris, "itu suara kika..." Aku mengingat dengan jelas suara temanku itu... Aku mulai berlari menuju gedung itu, dari setiap ruangan aku memeriksanya dengan jelas, namun, tidak satupun ada orang di dalam sana. "Tidak ada orang di sini!!" Namun, aku lupa jika disini terdapat 3 lantai aku belum memeriksa lantai 3.... Segera aku mulai memeriksanya, ada satu ruangan yg dimana aku menaruh firasat jika ada orang di dalam sana, segera ku buka pintu ruangan itu.... "Apa kika ada di dalam sana?!" Segera ku buka pintu ruangan itu... Ternyata yaaa kika memang sedang ada di dalam sana, dengan keadaan yg baik-baik saja. Bahkan dia tidak terluka sedikitpun... "Ka... Lu ngk ppah kan?" Segera aku menghampirinya... Selangkah dia menuju ke hadapanku dengan tertawa riang, "hahhahhhha... Luu bego banget yaa Vic, polos banget, masa gw di culik ama temen-temen gw sendiri, di belakangku terdapat beberapa siswi di sekolah yg dimana mereka semua adalah musuh-musuhku... Aku merasa sangat bingung dengan keadaan yg sekarang ini, aku mulai berpikir jika kika yg ada di hadapanku bukanlah Kika yg aku kenal... "Ka maksud Lu apa?" Dengan nada suara lemah,... "Lu tuh orangnya polos banget yaaa, gw itu selama ini boongan temenan sama luuu, gw punya dendam Ama luu... Lu tau kan gw tuh suka sama Raka, tapi kenapa lu Mala Deket sama dia...? Gw benci sama lu tau!" ... Setelah mendengar perkataannya aku baru menyadarinya ternyata dia bukanlah teman yg baik. "Haa... lu tau kan gw ngk pernah deketin dia, dia sendiri yg deketin gw ka..." Jujur saja aku tidak pernah mendekati Raka. orang yg di sukai kika selama ini... "Dasar bitc lu...nggak tau diri banget lu jadi orang..." Dia menghampiriku bersama dengan beberapa musuhku ... Mereka memukuli ku dengan sangat keras. Salah satu dari mereka memukul kepalaku sampai kepalaku terasa sangat pusing, bahkan aku tidak bisa melihat mereka semua dengan jelas... Terasa sakit di bagian belakang kepalaku, saat aku memegangnya ternyata begitu banyak darah yg keluar dari kepalaku. Saat itu aku merasa sangat pasrah. "Aaahhh akankah aku mati dengan keadaan yg sangat tidak terhormat seperti ini?" Gurauku...aku mulai menutup mata ku, saat itu mereka semua kabur dan meninggalkanku seorang diri...
Saat aku membuka mataku, pandanganku saat asin dengan lingkungan sekelilingku, tempat yg tadinya kusam, cat dindingnya yg sudah kusam. Sekarang yg kulihat hanyalah cat dinding berwarna putih, dengan beberapa orang yg memakai pakaian berwarna hijau mudah, ternyata aku sedang berada di rumah sakit, saat itu ada seorang wanita dengan kemeja berwarna putih menghampiri ku dan berkata "ternyata kau sudah sadar!!! Apa kepalamu masih terasa sakit?" Dia bertanya kepada ku dengan memegang pergelangan tanganku. "ohh kau sepertinya masih lemas. Suster tolong berikan dia makanan yg lebih bergizi, jangan lupa bersihkan lukanya menggunakan antibiotik, dan tolong ganti infusnya.." dia segera Bergegas dan memeriksa beberapa pasien lainnya... "Suster saya kenapa bisa ada disini yaa?" Aku bertanya kepada salah satu suster yg sedang memeriksaku, dikarenakan aku merasa sangat penasaran tentang siapa yg membawaku kesini!!! "Ohhh soal itu, ada seorang pria yg membawamu kesini, tapi aku tidak tau siapa namanya, dia hanya melunasi biaya admistrasi lalu pergi begitu saja..." Sebenarnya siapa pria itu, seperti yg ku ingat, tidak ada satupun pria di tempat itu... "Siapa dia?" Gurauku... Aaa tapi aku akan berterima kasih ketika bertemu dengannya... Mengingat apa yg terjadi kepadaku, aku mulai membenci wanita itu, kika... Jika ada wanita yg ku benci di dunia ini hanyalah kika dan juga ibuku... Suatu saat nanti aku bersumpah demi tuhan, aku tidak akan membiarkan mereka berdua menyakitiku lagi...
Selang beberapa hari kemudian, aku keluar dari rumah sakit. Namun, aku tidak pulang ke rumahku, aku merasa sangat takut jika bertemu dengan ibuku, dia pasti akan membunuhku... Aku pergi kesebuah tempat dimana tempat itu saat jauh dari pemukiman ibuku, aku tinggal di sebuah rumah kost yg lumayan bear tempatnya... Sebulan 500 Rp... "Akan sebaiknya aku tinggal saja disini," untungnya aku memiliki beberapa uang yg kutaruh di sakuku sebelum bertemu dengan kika di tempat itu... Seperti biasa aku akan duduk berdiam diri di bagian sudut kamar.dan mulai berpikir tentang apa yg akan kulakukan jika besok bertemu dengan kika di sekolah,..?? Satu hal yg aku lupakan adalah, semua peralatan sekolahku ada di rumah ibu... "Aduhh bagaimana aku bisa pergi ke sekolah jika seragam ku ada di rumahnya...?" Aku berpikir untuk menyelinap masuk kerumahnya dengan sejumlah strategi yg ku buat, yaaa aku masih mengingat pintu mana yg tidak bisa di kunci... Aku mulai bergegas pergi ke rumah ibuku dengan pakaian seadanya...selang 30 menit akhirnya aku sampai ketempat rumahnya... Aku menyelinap masuk melewati pintu Belakang yg dimana pintu itu tidak bisa di kunci dikarenakan rusak, "oke kita mulai... Eitss pelan-pelan Vic." Aku sedikit ketakutan jika sampai ibuku tau dia pasti akan menggantungku hidup-hidup...