sudut ruang.

1 0 0
                                    

"heiii kau!!" Menoleh kepadaku!!! "Iyah buk... Ada apa?" Selangkah kepadanya, perasaaan ku seketika bergemuru seakan akan, bencana akan menimpahku. "Apa kau akan menganggur saja setiap hari?" Pertanyaan ibuku ini membuatku merasa bingung "haaa??" Dengan kebingungan "apa kau tidak mengerti pertanyaan dan maksudku?? Argh... Kau ini sangat bodoh!!" Mendorong kepalaku, padahal aku sangat membenci orang yg mendorong kepalaku, "arghhhh...!!!" Kesalku!! Dengan melototinya  "Kau berani memandang ibumu seperti itu, aaarrggh kau ini memang anak kurang ajar!!" Dia menghampiriku dan mulai memukul. Aku berpikir apakah dia adalah ibuku? Sepertinya bukan, sekarang hubunganku dengannya seakan akan tak ada tali kekeluargaan sama sekali, bahkan dia sama sekali tidak memperdulikan perasaanku!!! Setiap hari dia bersikap seperti seorang penjahat.

***
Malam itu aku terbangun dengan penglihatan yg sangat asin bagiku, kutatap sekelilingku, hanya terlihat benda-benda kusam dengan bau yg sangat menyengat, "dimana aku?" Ternyata aku sedang berada di sebuah gudang, tubuhku terasa pegal. "Aaaagghh... Tubuhku sepertinya akan hancur." Gurauku, duduk sendiri di sudut ruang adalah salah satu hal yg sangat nyaman, yaa anggap saja gudang adalah tempat peristirahatan (kamar tidur) dari luar terdengar tawa riang, yg tidak asin bagiku,  mereka adalah teman-teman ibuku... Kadang kala mereka mampir ke rumah untuk saling Bertukar gelas, ibuku sepertinya sekarang semakin liar. "Aaghh ada apa dengan ibu? Mengapa dia seperti ini sekarang?" Di sudut ruang aku seperti sebuah debu yg bercampur dengan air, "manusia yg tidak berguna,,!" Setiap saat dia hanya berkata seperti itu padaku, kadang kala, ucapannya begitu menyakitkan. Seperti malam yg sunyi, di luar sana mereka tertawa dengan sangat riang, sementara aku hanyalah sebuah debu dan kotoran baginya. "Ah tuhan, sepertinya aku tidak sanggup lagi." Seketika aku berpikir untuk menyerah dalam kehidupan ini... "Dunia begitu tidak adil, kerasss dan sangat memaksakan, mengapa harus aku, apakah aku bukanlah anak yg baik, selama ini aku terus memujimu, berdoa kepadamu dengan penuh keyakinan, tapi sepertinya kau tidak pernah mendengarkan ku..!"  Seketika kepercayaanku menjadi lemah terhadap Tuhan,setelah ayah pergi menemui tuhan, ekspektasi ku adalah hidup dengan ibuku dengan penuh kebahagian, namun, ssepertinya ekspektasi tidak semanis realita. Mimpi hanya akan menghancurkan ku. Dengan air mata, aku terlelap dengan nyamannya di sebuah gulung yg sangat kusam. Setelah pagi hanya akan membawa rundingan yg akan sangat menyakitkan, fulus duniawi terlalu berat untuk di jadikan kebahagiaan.
Mentari pagi terlihat cantik dengan cahaya nya yg sangat bersinar, di balik jendela mentari menyinari wajahku, seketika aku terbangun dari lelapnya tidurku.
"Agghhhhh... Akhirnya sudah pagi, kuharap ibu segera membebaskan ku dari tempat yg bau ini!" Terdengar dari luar, suara sepatu High heels. Ggrrr,.. suara pintu yg di dorong, kutatap dari ujung kaki orang itu, dia menggunakan high heels dengan warna merah muda yg sangat terang, kutatap penampilannya yg sangat menawan, menggunakan high heels, celana jeans hitam dengan baju berwarna hijau, ditangannya  sedang memegang tas kecil berwarna hitam. Terlihat "sempurna...!" Gumangku terkagum dengan penampilan wanita itu, ternyata dia adalah ibuku, yg sedang bersiap siap pergi berjalan-jalan bersama teman-temannya... "Hari ini aku akan pergi bersama dengan teman sosialita ku jadi hari ini kau aku bebaskan, tapi ingat jangan sampai macam-macam ataupun jangan sampai kau kabur dari rumah, atau aku akan memukulmu nanti!!" Dengan melototi ku, "iyahh buk!" Dalam benakku aku merasa sangat bahagia "akhirnya aku bisa keluar dari tempat ini." Aku bergegas pergi ke kamarku dan menuju ke kamar mandi dan mulai membersihkan diriku, jujur saja tubuhku terasa sangat kesakitan dikarenakan pukulan dari ibuku kemarin hari. "Aaghhh... Sakit sekali!" Setelah mandi aku mendengar suara smartphone ku ternyata kika sedang menelpon. Kika adalah salah satu teman baikku disekolah...."Victoria..." Suara kika di smartphoneku. Dengan nada suara tergesa-gesa.
" Yaa ada apa ka?" Aku bertanya kepadanya dengan nada sedikit khawatir... "Vic bantuin gw dongg!!" Sepertinya dia sedang dalam keadaan yg tidak baik, "apa kau sedang dalam masalah?" Aku mulai cemas mendengar suaranya... "Vic gw di culik, tapi gw ngk tau gw lagi ada dimana skrng tempatnya gelap ngk ad orang, Vic bantuin gw!!!" Ternyata dia sedang di culik, "okeee pokoknya Luu tenang dulu, jangan cemas, ngk boleh nangis, gw bakalan bantuin lu, tapi sebelum itu  lu share look lokasi Lu skrng, gw bakalan lacak tempat lu dmna skrang...!" Dengan cepatnya aku melacak lokasinya ternyata tempatnya tidak jauh dari dari sekolah kami berdua, aku segera bersiap-siap dan pergi tanpa mengingat perkataan ibuku, "pokoknya aku tidak peduli seberapa besar hukuman yg akan ku dapatkan dari ibu, sekarang kika lebih penting." Segera aku membawa motor jadul ku, peninggalan dari almarhumah ayahku. "Aaaaa... Ada apa dengan motor ini?" Sampai di jalan yg sepi di sekelilingku hanya ada hutan yg sangat lebat, ternyata motorku kehabisan minyaknya... "Aduhhh kenapa harus sekarang yaaa!!" Ku lihat smartphone ku, "tempatnya Sudak tak jauh dari sini, aku berlari saja yaaa!!" Aku mulai berlari dengan cepatnya. Ku tengok smartphone lagi, "oke udh nyampe... Eitss tapi dimana yaa..." Aku sangat bingung dikarenakan begitu banyak gedung yg sangat besar, gedung-gedung itu sepertinya sudah tidak di gunakan, di karenakan dindingnya yg sudah sangat kusam.

***

FEMALE MAFIA VICTORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang