I'm Sorry But I Love You

it's hurts

Midoriya Izuku pov 

Apa yang kupikirkan? Dia bilang aku miliknya, dia bilang dia akan membuatku jatuh cinta padanya. Dan ketika aku sudah makin cinta padanya, dia membuangku. Tentu saja seperti itu. Kachan tidak mungkin menyukaiku, ka-katsuki tidak mungkin...

.

.

.

.

.

Ini sudah hari ke-4, aku sekolah saja lah. Sudah tidak sakit kok. 

"Ohayou Uraraka-san, Iida-kun, Todoroki-kun" sapa Midoriya.

"Eeh?! Deku-kun kau seharusnya belum boleh sekolah!" ucap Uraraka panik.

"iya Midoriya, bagaimana kakimu? Tadi malam kau mengejar si galak itu tanpa memikirkan kakimu" ucap Todoroki.

"Hah? Ada apa semalam?" tanya Iida.

"Tidak ada apa apa Iida-kun, aku tidak apa apa kok Uraraka-san, Todoroki-kun. Kakiku sudah tidak sakit saat dipijakkan jadi aku fikir aku tidak apa apa sekolah"

"Yah mau gimana lagi, kau juga sudah dikelas ini" ucap Iida.

Bakugou Katsuki pov 

Bagaimana ini?! Izu salah paham! Dia tidak ada dikamarnya, dimana dia? Apa dia marah padaku? Apa dia akan membenciku? Aku harus bicara apa pada Izu? Aghhh!

"Yo, Bakubro!"

"Diamlah!"

"Moodmu tidak bagus hari ini, apa yang terjadi tadi malam?"

"Dia duduk diatas si setengah dan mengejarku saat aku salah paham dia menjelaskan semuanya dan bilang kalau si manusia setengah itu menembaknya tapi dia tolak, dan dia juga bilang dia suka padaku. Tapi karena aku terlalu kaget dan senang aku tidak menjawab apa apa dan akhirnya dia pikir aku tidak benar benar suka padanya justru membencinya" jelas Bakugou.

"Kow, kau benar benar merusak semuanya Bakubro. Padahal kalian bisa saja jadian kemarin"

"Agh kau tidak membantu!"

"Haha, bagaimana dengan berbicara padanya?"

"Aku tadi kekamarnya dan dia tidak ada"

"Ah itu dia"

Bakugou melihat ke arah tangan Kirishima menunjuk. Kirishima menunjuk lelaki kesayangan Bakugou yang sedang duduk di kursi kelas dengan wajah yang dia tahu bahwa Midoriya tidak tidur tadi malam. melihat Midoriya seperti itu Bakugou panik dan tanpa sadar menghampirinya.

"Oi, Izu! Apa yang kau lakukan disini? Kakimu masih belum sembuh total. Dan kenapa dengan wajahmu? Kau tidak tidur kan tadi malam, cepat kembali ke dorm!" ucap Bakugou.

Semuanya terdiam, dan Midoriya berdiri menatap tajam Bakugou. 

"Apa padulimu, Katsuki?"

Satu kelas bingung dengan Midoriya yang memanggil Bakugou dengan nama aslinya, terlebih lagi Bakugou yang susah untuk berkata.

"Ka-katsuki?" tanya Bakugou.

"Apa? Itu namamu kan? Oh kau tidak suka ku panggil begitu Bakugou?"

Dia marah padaku. Dia benci padaku. Aku harus bagaimana? Aku harus bicara apa?

"Ke-kenapa?"

"Hah? Apanya yang kenapa?"

"Ke-kenapa k-kau memanggilku i-itu?"

Satu kelas kaget dengan Bakugou yang bicara terbata bata.

"Kenapa? Kau kan benci nama 'Kachan'. Kau selalu memintaku berhenti kan? Sekarang aku berhenti dan kau bertanya kenapa?"

Bakugou terdiam.

"Jawab!" teriak Midoriya.

"K-kau membenciku?"

"Hah?! Kan kau yang membenciku dari dulu!"

"Kau salah! Aku tidak-"

"Terus kenapa kau membullyku?"

Satu kelas kaget.

"Kau membullyku, dan sekarang kau pura pura suka padaku? Kenapa hah?! Kau mau membuangku begitu saja?! Dan kau memanggilku Izu? Aku pikir kau sudah kembali seperti dulu tapi nyatanya tidak... hiks" Midoriya menangis.

Melihat Midoriya menangis, Bakugou tanpa befikir lama langsung memeluk Midoriya.

"Maafkan aku! Mku mengingkari janji kita dan membully mu! Aku tau aku salah! Aku minta maaf! Aku sadar aku tidak pantas untukmu, tapi hatiku tidak bisa berbohong! Aku mencintaimu Izuku!"

Kelas seketika hening. Seluruh siswa terdiam dan tidak percaya Bakugou bisa berbicara seperti itu. Dan terlebih lagi Midoriya yang membentak Bakugou.

"K-kenapa kau diam saja?...hiks"

"Aku kaget, aku senang dan tidak tau harus merespon apa. Maafkan aku"

Aizawa-sensei masuk kedalam kelas.

"Baik anak anak kembali ke tempat duduk masing masing" ucap Aizawa-sensei.

Midoriya melepas pelukan Bakugou dan duduk kembali di kursinya.

"Ada apa? Kalian berantem lagi?"

"Tidak sensei, tidak ada yang berantem" bohong Iida.

"Baiklah kalau begitu"

.

.

.

.

.

tbc >.<