Pain

17.5K 602 53
                                    

Hyunjin menatap jeongin nanar

"Kumohon jangan meminta hal yang tidak ku ingin kan jeongin-ah" senyum jeongin jahat "kau hanya istri,  jadi tidak ada alasan bukan jika aku menikah lagi?" air mata hyunjin sudah mengenang di pelupuk "kumohon jeongin.. Aku tau kita menikah karena perjodohan tapi bukan berarti kau bisa menikah lagi"

Plak. Jeongin tanpa berfikir menampar hyunjin kuat hingga tersungkur "arkh.."
"Kau itu beban hyung, dan anak di dalam itu bukan anak ku! Kalian hanya beban untuk ku"

Hyunjin menatap jeongin sedih "dia anak mu jeongin-a ini anak mu"

"Bohong!! Itu anak bangchan bukan? Aku tau kau sering keluar bersama nya cih" hyunjin mencoba untuk berdiri namun jeongin mendorong nya kembali hingga tersungkur
"Ku harap ini semua berakhir! Aku tetap menikah dengan sungmin sekalipun kau melarang ku sialan!"

Tubuh hyunjin bergetar. Ia memeluk kaki suami nya memohon agar tidak di tinggalkan namun ia bisa apa
Jeongin terus menjambak bahkan menyiksa nya di saat sedang mengandung anak pertama hasil paksaan jeongin yang sedang mabuk berat "ku bilang lepas, lepas hyunjin!!!"

"Jangan hiks ceraikan aku jeongin... Aku tidak ingin berpisah dengan mu"
Hyunjin begitu mencintai suami nya sejak awal walaupun sikap jeongin yang kasar namun hyunjin tetap mencintai apa ada nya 

"Lepas!"

"Hwang hyunjin brengsek lepas!!! Aku benar benar akan memukuli mu lagi jika kau terus menghalangi ku"
Brukk. Kepala hyunjin terkatuk meja meja namun ia tetap berlutut di hadapan jeongin memohon agar tidak di cerai kan.

Hyunjin, jeongin di jodohkan oleh orang tua mereka. Karena desakan mereka yang akhirnya jeongin menerima dengan terpaksa dan bersumpah akan membuat seorang hwang hyunjin selalu tersiksa
Plak. Tak main main pria berstatus suami tersebut tega menampar hyunjin hingga tersungkur

"Hiks.. Kumohon kumohon..." hyunjin berlutut memeluk kaki jeongin namun dengan cepat jeongin menendang nya menjauh "kau itu sampah! Jika kau tidak menyetujui bercerai aku tidak akan segan segan membuat anak mu menderita saat lahir, ah atau ku jual saja? Tidak buruk hahaha anak dari seorang lacur!" hyunjin menunduk. Memeluk perut membuncit nya

Ia takut perkataan jeongin benar karena jeongin tidak akan segan segan melakukan hal itu "kau cepat tanda tangani surat ini, aku sudah tidak kuat terus bersama mu yang murahan"

Terlihat senyum jeongin yang begitu licik

"Je-jeongin... Aku ingin meminta satu permohonan hiks" "apa"

Hyunjin menatap suami nya beberapa detik. "Bisakah sehari ini saja.. Kau baik kepada ku.. T-tidak perlu sungguhan... Aku hanya i-ingin merasakan rasa nya di cintai oleh mu, dan setelah itu k-kita bisa berpisah"

Kening jeongin mengerut bingung
"Baiklah" mendengar jawaban tersebut senyum hyunjin terlihat

Beberapa saat jeongin tertegun melihat senyum yang belum pernah di lihat nya sejak awal menikah. Hyunjin terkejut merasakan jeongin mengangkat nya bridal

dengan takut takut hyunjin memeluk leher jeongin. mereka bertatapan beberapa detik sebelum jeongin lebih dulu memutus kontak mata

"Je-jeongin.. Tidak perl-" ia membatu saat jeongin membaringkan nya di ranjang dan mencium perut membuncit nya lembut "appa menyayangi mu baby, cepat keluar dan jaga eomma untuk appa" terdengar tulus di telinga hyunjin. Mungkin efek hamil membuat nya sedikit menangis

Sesekali jeongin mengusap perut tersebut sebenarnya tidak terpaksa. Jeongin ingin menyentuh anak itu karena dia tau itu anak nya namun gengsi untuk mengakui

Jebol🔞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang