Jaehyun POV
"Pimpinan masih ingin kau melanjutkan hubunganmu dengan Rose," kata manager saat kami sedang break di sesi latihan.
Aku mendengus sebal.
Hal ini seperti tidak pernah berujung.
Aku sudah berkali-kali ingin mengakhirinya, tapi pimpinan tidak pernah menyetujuinya.
"Aku bahkan tidak memiliki hubungan apapun dengannya," kataku sebal.
"Tapi publik tidak tahu itu."
"Kalau begitu, buat publik tahu."
"Mereka hanya akan mengira kalau kalian hanya settingan."
"Itulah kenyataannya. Lagipula sejak awal aku dan dia memang tidak memiliki hubungan apapun. Tapi gara-gara kalian, aku harus terjebak di sebuah hubungannya yang tidak benar-benar aku jalani," kataku marah dan langsung keluar dari ruang latihan.
Persetan dengan skandal.
Hidupku menjadi tidak tenang gara-gara skandal yang di buat-buat satu tahun lalu.
Hanya gara-gara tertangkap kamera, aku sedang memeluk Rose di depan hotel. Publik menjadi heboh dan mulai mengarang cerita bahwa kami memiliki hubungan.
Padahal kenyataannya, kami tidak sengaja bertemu dan saling menyapa. Hanya itu, tidak lebih. Tapi entah kenapa, tiba-tiba ada paparazzi yang mengabadikan momen itu.
Dan hal tersebut di perparah dengan perusahaan tempatku bernaung, mengeluarkan pembenaran bahwa kami memang memiliki hubungan.
Bahkan mereka tidak menanyakan padaku terlebih dahulu, apakah itu benar atau tidak.
Mereka bilang, itu untuk popularitas.
Mereka mengambil keuntungan dari ketidaknyamananku.
Aku berharap, manager baru ilichil bisa mengakhiri skandal ini.
ღ ღ ღ ღ ღ
Seminggu berlalu sejak pembicaraan mengenai skandalku.
Rose datang menghampiri kami di tempat latihan, dengan membawa kotak makan siang. Dan menyapa semua kru dengan senyum manisnya.
Aku benar-benar tidak mengerti, kenapa Rose seperti menikmati skandal ini. Dia seperti tidak masalah memainkan peran ini.
Bahkan beberapa kali dia akan main ke dorm kami.
Aku tidak mempermasalahkan jika dia datang ke tempat latihan atau tempat lain yang di sambangi ilichil, karena memang di sana banyak mata yang melihat.
Tapi dorm?
Itu adalah tempat yang sangat privasi untukku.
Tidak sembarang orang bisa masuk ke sana.
"Hai Jae," sapa Rose sambil duduk disampingku.
Aku hanya bergumam, tidak melihat padanya.
"Aku membawa makanan kesukaanmu," kata Rose sambil membuka kotak makanan di meja kecil di depan kami.
Aku melirik kotak-kotak yang terbuka dan perutku mulai bergemuruh.
"Terima kasih," kataku pelan dan mulai memakan makanan itu.
Well..
Dia membawa makanan kesukaanku dan aku memang lapar.
Jadi tidak ada salahnya bukan memakan makanan yang sudah di bawa olehnya.
ღ ღ ღ ღ ღ
Setelah makan siang, latihan pun berlanjut.
Tapi Rose tetap setia berada di studio latihan.
Dia bilang, tidak ada jadwal apapun hari ini.
Yang mana, aku tidak peduli tentang hal itu.
Latihan pun selesai dengan cepat untuk hari ini.
Manager kami tidak menemani latihan karena harus bertemu dengan manager baru kami.
Yang tidak aku sangka, dia akan muncul di sini setelah kami selesai latihan dengan seorang gadis yang muncul dari balik punggungnya.
"Perkenalkan, dia adalah manager baru ilichil. Si Jun Hee."
Semua kepala langsung menoleh. Termasuk diriku.
Tubuhku menegang seketika.
Melihat gadis berkulit putih, wajah mungil dan rambut kecoklatan berdiri di sebelah manager kami.
Dia Si Jun Hee.
Teman kecilku.
Anak perempuan yang selalu menghiasi mimpiku.
Tanpa di sangka, Mingyu bergerak seperti kilat. Aku bahkan masih tidak bisa melupakan seberapa cepat dan mulus pria tinggi itu bisa bergerak. Sebelum Jun Hee berbicara, dia sudah memeluknya.
"Ya Tuhan, Jun Hee, senang bertemu denganmu lagi," katanya sambil memeluk Jun Hee dengan erat.
Aku meringis.
Aku bahkan tidak pernah melihat Jun Hee secara langsung selama hampir sepuluh tahun. Tentu saja dia sudah tumbuh sejak terakhir kali aku melihatnya.
Jun Hee yang berusia dua puluh tiga tahun, sangat cantik!
ღ ღ ღ ღ ღ
Jun Hee kembali.
Dia ada di sini.
Dihadapanku.
Lebih tepatnya berada di dalam pelukan Mingyu.
Bagaimana mereka bisa saling mengenal?
Kemana dia selama ini?
Dan masih banyak lagi pertanyaan yang berkeliaran di kepalaku saat melihatnya kembali.
Tapi aku tidak bisa mengutarakannya ketika terlalu banyak mata dan telinga.
Aku ingin berbicara dengannya, hanya berdua.
Jadi yang aku lakukan adalah menyimpan gitarku, berjalan kearah mereka dan menariknya lepas dari pelukan Mingyu. Kami saling menatap untuk beberapa detik, lalu membawanya ke dalam pelukanku.
"You here," kataku di telinganya.
Dia terkekeh pelan.
God..
Bahkan aku merindukan tawanya.
"I am," katanya sambil menepuk-nepuk punggungku pelan.
ღ ღ ღ ღ ღ
Di salah satu video, Jaehyun pernah nanya nama fansnya 'Sijeuni atau Sijunhee?'
Jadi aku memutuskan untuk pake Si Jun Hee sebagai nama karakter utama..
Terinspirasi dari nama fansnya NCT127 (NCTzen atau Sijeuni)..
Semoga suka..
Terimakasih sudah membaca..
Love KRN
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat
RomanceThere's just something about you. I'm scared to lose, because I know I won't find it in anyone else...