35

2.2K 192 0
                                    

Setelah lelah berkeliling dengan sepeda dan tenaga mulai terkuras kini Jaemin serta Yera keduanya tengah duduk di ayunan yang berada di taman sambil memakan snack yang tadi sempat di belinya.

Sore hari yang indah jika dinikmati berdua saja.

Yera mengambil satu kotak susu strawberry berukuran sedang kesukaannya lalu ia minum susu itu penuh nikmat. Ia melirik ke sebelahnya tempat Jaemin berada.

"Mau?" Tawar Yera pada Jaemin sembari mengulurkan susunya pada Jaemin.

Jaemin menoleh. "Susu? Strawberry?" Tanyanya.

Yera mengangguk sebagai jawaban.

"Tidak" Tolak Jaemin.

"Kok nggak mau kenapa?" Tanyanya

"Tidak apa-apa" Jawabnya.

"Pasti jijik ya bekasku" Ujar Yera lalu menarik kembali uluran susu strawberrynya.

Jaemin dapat melihat ekspresi kecewa di wajah Yera. "Bukan begitu"

"Terus?"

"Aku tidak bisa makan strawberry" Jawab Jaemin.

"Nggak bisa gimana kan tinggal dimakan aja, nih cobain deh enak tau"

"Aku alergi strawberry" jelasnya. "kamu mau aku mati setelah minum itu"

"O-oh kamu alergi strawberry maaf aku nggak tau" Ucap Yera merasa bersalah karena telah memaksa Jaemin untuk minum susu strawberrynya, jujur Yera tidak tahu kalau Jaemin alergi strawberry, dan satu yang Yera ketahui tentang Jaemin pria itu alergi terhadap strawberry.

"Tidak masalah kalau kamu tidak tahu, dari kecil aku memang tidak tahan dengan strawberry. Terakhir kali aku makan ice cream rasa strawberry dan berakhir di rumah sakit" Ujar Jaemin lalu terkekeh mengingat kejadian masa lalu, yang saat itu ia tidak sendiri masuk rumah sakit melainkan bersama Taeyong karena mereka sama-sama alergi strawberry.

"Kamu aneh" Yera terkekeh.

"Kenapa"

"Masa alergi sama strawberry rugi lo kalo nggak nyoba strawberry"

''Tidak apa-apa asal kamu saja yang coba"

"Oya waktu pertama kali kita ketemu setelah aku pulang dari Jepang" Lanjutnya.

"Iya kenapa?" Tanya Yera.

"Kamu bilang tentang pergi ke Namsan tower di hari ulangtahun ku, kamu tidak lupa tentang itu"

Yera menghadap Jaemin agar lebih jelas menatapnya. "Nggak Na Jaemin, aku nggak pernah lupa itu kan permintaan kamu waktu itu"

Jaemin tersenyum tipis. "Maaf kalau seandainya nanti aku sendiri yang tidak biasa memenuhi permintaan itu"

"Pasti bisa, 20 Desember tinggal tiga hari lagi dan di tanggal itu kita akan pergi ke Namsan Tower merayakan ulang tahun seperti yang kamu mau"

Lagi-lagi Jaemin tersenyum tipis lalu mengangguk.

Seandainya saja

"Yera" Panggil Jaemin.

"Ya, kenapa?"

"Mau ke rumah bundaku? Seingatku waktu itu kita tidak jadi ke rumah bunda"

Yera mengerti, dan entah mengapa saat Jaemin mengajaknya rasanya hatinya mencolos begitu saja, namun pada akhirnya ia mengangguk juga.



~~~



Melewati beberapa gundukan tanah yang berjajar rapi, Yera berjalan di belakang Jaemin  dengan tangan tangan menggenggam erat sebuket bunga Lilly putih mengikuti langkah kaki jenjang milik Jaemin.

NA DAY'S | Na Jaemin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang