Setiap ku berjalan pun, rasanya duri itu selalu menusuk telapak kaki ku, walaupun ku tau ini semua hanya khayalan belaka.
Tetap saja. Sebenarnya apa yang lebih parah dari luka batin? Disaat aku pergi, ku tanggung semua yang ku lakukan dan meninggalkan orang yang peduli dan pura" peduli.
Tapi di saat ku yang di tinggalkan, kenapa rasanya begitu menyiksa? Biarpun dia adalah orang yang menyiksa perjalanan ku, kenapa ku merasa sedih? Apakah kesedihanku benar" setia ataukah karena yang menghalangi jalan ku berkurang???.. ku tak tau,.
Apa yang akan mereka rasakan jika aku yang menghilang? Apakah seperti yang ku rasa? Dimana kah harusnya ku berjalan.
Di setiap naskah ku coba tuk kutip dan pikirkan apa yang akan terjadi jika itu ku lakukan, bukan sekedar perintah namun layak seperti keharusan.
Tetap saja ini menutupi jalan yang ingin ku tempuh. Rasa yang ingin ku miliki namun takut jika itu benar-benar ada dalam sifat ku. Ku ingin rasa itu muncul saat mereka mulai meremehkan ku, dan menghilang saat ku mulai lega. Tapi, bagaimana jika ku menikmati rasa itu dan tak ingin kembali ke sifat lemah ku.? Apa yang akan terjadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE (Different but Same)
PoetryApapun yang ku tulis Itulah hal yang tak ku ketahui Kalian bebas membaca dan mengartikan Kadang sebuah tulisan tak bermakna, memiliki arti sendiri di setiap benak pembaca. Tak perlu di pahami dan dimengerti betul-betul. Karna tugas lain sudah menant...