Ini hanya seberkas rindu yang ingin ku tampakkan, tapi kenapa berubah menjadi sesak yang membuat ku semakin hancur. Rindu ini telah mengubah ku menjadi egois akan rasa yang hanya ku tanggung sendiri. Membutakan mata yang harusnya dapat banyak cahaya dari ribuan pintu kebahagiaan. Tapi rindu ini memojok seakan-akan ia memiliki ruang tersendiri dan mengukir kesedihannya. Seolah-olah kita pintar tuk melepas rindu yang menggebu-gebu, seolah-olah kita berpikir bahwa mudah sekali tuk menyingkirkannya. Rindu terhadap sesuatu yang masih nampak adalah hal yang mudah dibandingkan dengan rindu yang sudah di halau waktu. Akan kah seperti ini jalannya wahai sang penjelajah. Memberi ruang sempit dengan milyaran janji tanpa tau jalan kembali. Akankah kulepaskan saja, atau kupingut dengan sejuta rahasia?. Ini memang tak sebanding dengan janji itu, setidaknya ku menutupinya dengan sedikit tawa dan riang. Hingga semua nya tertipu dan iri bahkan kebahagiaan yang ku tampilkan dan hiraukan segala kesedihanku. Sebagian orang bertanya-tanya kepada ku seolah peduli, seandainya aku punya rekam jejak pertanyaan dan jawaban ku sebelumnya. Betapa bahagianya diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE (Different but Same)
PoezjaApapun yang ku tulis Itulah hal yang tak ku ketahui Kalian bebas membaca dan mengartikan Kadang sebuah tulisan tak bermakna, memiliki arti sendiri di setiap benak pembaca. Tak perlu di pahami dan dimengerti betul-betul. Karna tugas lain sudah menant...