TW // MCD, SUICIDE"Jen."
Hening.
"Jeno."
Lagi, hening didapat.
"Lee Jeno."
"..."
"Sayang."
Tak menyerah, meski tak sekali pun mendapatkan respon.
"Jeno.... Hhh," helaan nafasnya begitu sendu, "Jeno...." Kedua netra cantiknya mengembun, "Jen, aku.... Boleh, kan?" Seperti berbicara kepada angin, 'dia' , lagi, tak mendapat jawaban.
"Kamu diem aja, berarti "iya, boleh." Ya, Jen?"
"Jeno, i love you."
"Sangat."
Bibirnya menyunggingkan senyum, manis, tapi juga pahit, tak akan ada satu pun nurani yang tega melihatnya. Daksanya menyatu dengan bumi yang ditumbuhi rerumputan hijau yang nampak memerah.
"Jeno."
Dan,
Kedua netra cantiknya pun terpejam, bersamaan dengan bulir pedih yang menetes jatuh mendarat di rumput merah.
•••••••••••••••••••
Dia, Lee Haechan, yang tak lagi rasakan sakit karna rindukan seluruh pemilik jiwa dan hatinya.
Dia, Lee Haechan, yang kini kembali jemput bahagianya. Dunianya.
Dia, Lee Haechan
Tinggalkan dunia dan jumpai bahagianya, Lee Jeno.
Ya, semoga kau bisa berjumpa lagi dengan Jeno-mu dan lepas seluruh rindu di hatimu.
Selesai.