Day - 24

439 69 8
                                    


Disclaimer :

BTS and all the cast is belong to God, them self, their family, Their agency and fans.

Semua kisah yang ada di dalam cerita ini hanyalah fiktif, dan tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun. Saya membuatnya hanya untuk kepentingan hiburan, dan tidak mengambil keuntungan dalam bentuk apapun dari cerita ini.

Warning ; Rewrite Story, Boyslove, Crack pair, OOC, absurd, Not EYD, Bahasa semi baku, Sorry for typo's and,

Enjoy's...

00o00




Hari ke - 24

Hembusan sepoi angin yang bertiup lirih nampak memainkan rambut berponi milik Yoongi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hembusan sepoi angin yang bertiup lirih nampak memainkan rambut berponi milik Yoongi. Dan seperti biasa, aromanya tercium basah. Tercium lembab, dan sangat menyesakkan dada.

Suasananya nampak gelap dan berkabut, sepi, senyap, tanpa seorangpun hadir di sana untuk sekedar bisa ditanyai.

Dan Yoongi hanya berjalan menembus kegelapan itu.
Berjalan dan terus berjalan, tanpa tahu ia harus kemana.

Hingga beberapa saat kemudian langkahnya terhenti, saat netranya melihat sebuah pintu yang berdiri tegak didekat sebuah pantai yang di atasnya diselimuti oleh awan kelam.

Sesosok lelaki berpakaian serba hitam sedang berdiri di dekat pintu tersebut, dengan memunggungi posisi Yoongi berdiri saat ini. Dia hanya diam dan berdiri, sedikit menoleh ke arah Yoongi. Namun ia tak benar-benar menoleh.

"Ada apa?" Dia berbicara meski tanpa suara, dan anehnya sepertinya biasanya Yoongi bisa mendengarnya.

"Mari kita membuat kesepakatan." Ucap Yoongi dengan suara lantang.

Meski tanpa melihat wajahnya, entah kenapa Yoongi bisa tahu jika saat ini dia—Dark Soul, sedang tersenyum. Senyuman yang Yoongi yakini pasti terlihat sangat menjengkelkan.

"Kenapa kamu ingin membuat kesepakatan  denganku?"  Lagi, si hitam itu berbicara.

"Orang itu.... Kuharap.... Kamu bisa mengubah semua takdir yang akan menimpanya." Timpal Yoongi kemudian.

Dan lagi, Yoongi benar-benar bisa merasakan jika si hitam Dark Soul ini saat ini sedang menarik senyum smirknya. Meskipun sekalipun Yoongi belum pernah melihat wajahnya. Tapi percayalah bahwa Yoongi selalu bisa merasakan itu semua.

"Apa kamu sudah menyelesaikan semua hal yang menjadi bebannya?"  Kembali suara Dark Soul itu terdengar menyeruak di indera pendengarannya.

"Eoh, aku sudah melakukannya. Aku sudah menghancurkan batu besar yang selama ini menimpa kepalanya. Dan aku..... Sudah berusaha untuk membuka jalan agar dia bisa keluar dari sana." timpal Yoongi atas pertanyaan Dark Soul.

Twenty Six [ TAEGI ; COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang