Film

98 6 2
                                    



Jimin terbangun dengan sedikit hentakan dan seruan seseorang yang terus memanggil namanya. dengan kening mengerut dan mata yang masih mencoba untuk menyesuaikan dengan cahaya lampu itupun jimin perlahan membuka matanya. Seseorang yang telah mengusik ia dari tidurnya adalah lelaki yang memiliki senyum kotak dan mata dengan binar yang seolah terdapat bintang didalam sana.

ia.. Kim taehyung. Nama yang begitu indah bukan?

ia adalah seseorang yang dengan betahnya selalu menempel denganku. Adik termanis yang hingga mau selama apapun kita bersama tidak akan pernah ada kata bosan yang terselip

kami selalu bersama dari mulai tuhan menciptakan dan memberikan jiwa untuk ditipkan kepada malaikat kami, yaitu bunda. Bunda tidak lelahnya menceritakan bahwa kami selalu bertengkar didalam perutnya hingga membuat ia sulit untuk tidur atau melakukan aktivitas karna kami yang terlalu aktif. Bunda juga sebelumnya khawatir apakah ketika kami lahir dan tumbuh nanti kami akan selalu berseteru seperti halnya didalam perut bunda? tetapi nyatanya yang bunda khawatirkan itu tidak terjadi, kami bahkan tidak dapat dipisah walau dalam jangka waktu tersingkatpun. Aku teringat saat berusia 5 tahun, aku yang saat itu tengah dirawat di rumah sakit karena mengalami Diare dan Taehyung tidak hentinya menangis untuk dapat bertemu denganku. Dengan berat hati bunda mengijinkan Taehyung untuk menginap di rumah sakit karena hanya cara tersebut yang mampu membuat Taehyung berhenti menangis. Memang semanis itu adikku.

Aku selalu mengakui bahwa kim taehyung lebih unggul segalanya daripada aku, persetan dengan membanding bandingkan tetapi memang nyatanya Tuhan mengukir dengan sangat indah pada dirinya. Surai tebal hitamnya bagaikan bulan sabit, panjang lentik bulu matanya menambahkan kesan yang begitu hangat, mata yang memiliki beribu bintang didalamnya dan jangan lupakan begitu tegas pula rahangnya.

Tapi tenang saja, aku tetap mencintai diriku.. kata bunda jika disandingkan dengan taehyung aku masih memiliki sisi kharismatik yang lebih unggul walaupun jika aku tersenyum akan banyak sekali perempuan yang mencoba untuk mencubit atau mencolek pipiku. Itu berarti aku lebih popular dibandingkan taehyung bukan ?

*

*

*

Dengan wajah yang masih mengantuk itupun aku berusaha untuk duduk. ingin sekali rasanya untuk memitingkan leher atau menciptakan bekas merah di dahinya karena di cuaca pagi yang masih sangat dingin ini dengan berani beraninya ia mengganggu tidurku. Tetapi dengan melihat senyum kotaknya yang tercipta bagaimana mungkin aku tega melakukannya. sudah ku katakan bahwa aku menyayangi adik manisku ini.

"jim bangunn.. ingat tidak hari ini hari apa?"

"Rabu" jawabku seadanya

"maksudku ada yang special loh hari ini"

"apa?" dengan tangan mungilku yang terus terusan mengusap mata berharap kantukku hilang

"kau melupakannya? ini hari lahir kita" diiringi dengan wajah merengut dan bibirnya yang mengerucut

"aahhhh.. okeeyy, kau mau hadiah ? sebut saja apa yang ku ingin. Tapi sekarang ijinkan aku tidur sebentar"

"Jimin-aaah ini sudah siang, kau tidak lihat jam berapa sekarang!? aku ingin hadiahku sekaranggg atau kau ingin ku adukan bunda kalau kau tidur lagi saat kubangunkan?"

aku menghela napas karna ucapannya, tidak taukah ia bahwa aku baru saja tertidur pukul 3 pagi.

"okeey, aku bangun.. sekarang keluarlah aku akan mandi"

alibiku berhasil membuat taehyung melangkahkan kakinya keluar dari kamarku. Saat aku tengah ingin membaringkan tubuhku kembali ke Kasur ia dengan tiba tibanya menampakkan kepala nya di pintu kamarku

"yaaakkk!! kau tidak tidur lagi kan?"

"tidakkkk" aku dengan cepat berdiri dan meraih handukku. Rupa nya memang saudaraku sangat hapal dengan kebiasaanku ini..

Setelah membersihkan diri aku pun lantas turun menuju sofa dimana taehyung terdapat disana tengah menonton tv dan mengelus yeontan anjing peliharaannya tersebut. Baru saja aku mendudukkan bokongku diatas sofa dia sudah menatapku dan menodongkan telapak tangannya.

"mana hadiahku?"

"kau saja belum menyebutkan apa maumu. aku juga bahkan baru bangun dan duduk disini taehyung-aah"

"Cardnya mana? saat ulang tahun kita kau selalu memberi ku card one day. Apa sekarang sudah tidak berlaku?" tanyanya

"card? aahhhhh kau mau itu? harusnya bilang dari tadi. Ada dikamar akan ku ambilkan"

Akupun melangkahkan kakiku menuju kamar dan tidak selang beberapa menit datang kembali dengan menyodorkan card yang taehyung maksud.

Aku memiliki kebiasaan sejak saat kami berusia 7 tahun dimana saat hari special seperti halnya ulang tahun ini aku memberikan ia Card One Day yaitu 3 kartu yang dapat mewujudkan 3 permohonannya dalam satu hari. Sebenarnya kejadian itu tidak disengaja. Kartu itu tercipta saat Taehyung tengah kecewa karena di hari ulang tahun kami perayaan liburan yang sebelumnya kami rencanakan harus di batalkan karena bunda tidak mendapatkan cuti nya pada hari itu. Akupun menghiburnya dengan kartu tersebut tetapi lambat laun hal itu malah menjadi kebiasaan yang selalu Taehyung pinta di ulang tahun seterusnya. Aku yang merasa bahwa itu bukanlah hal sulit pun mengikuti kemauannya tersebut.

Setelah kuberi 3 kartu itu ia mengambilnya dengan wajah sumringah dan tidak lupa senyuman hangat serta tawa ringan yang keluar dari bibir indahnya itu membuat akupun ikut tersenyum gemas. Sesederhana ini membuat ia bahagia.

"Ingat!! jangan membuat permohonan yang aneh yah taehyung, seperti ingin pergi kebulan melihat alien saat kau kecil dulu. Aku tidak akan bisa mewujudkan itu, tau alien ada atau tidak saja aku tidak tau" ucapku

"heiiii, itu kan saat aku kecil jangan mengungkitnya lagi jim!"

"Baguslahh"

"tapi aku memikirkan satu hal pasti seru jika kau lakukan"

"apa itu ?" tanyaku

"bagaimana kalau kamu meminum cola lewat hidungmu" dibarengi dengan senyuman meledeknya yang menjengkelkan

"yaaaaakk!! kau ingin menyiksaku?! kembalikan kartunya.. tidak akan kubiarkan" aku berusaha mengambil kartu itu dari tangannya. Aku tidak habis pikir dengan pikiran konyolnya itu

"hahahaha.. aku hanya bercanda jim. Calm down baby. kartu ini sangat berharga untuk ku pakai seperti itu"

"baiklahh.. sekarang kau ganti baju aku akan menggunakan 1 kartu ini dengan kau bermain bersama ku seharian. Tidak boleh ada gangguan dari siapapun dan kau harus menuruti kemanapun aku pergi okeyyy?" sambungnya

"akan kuturuti asal kau tidak meminta yang aneh aneh saja"

"tidak akan"

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Halooo balik lagi..

Aku gak tau tiba tiba random bnget ngebuat cerita ini

ditengah hectic dan stressnya dengan skripsweet yang buat ngegalau mulu tiap malem, lagu film out rilis dan menemani kegalauan makin lama makin canduuu..

dan yapppp jadilahh

cerita ini cuma dua chapter yang niat nya ingin oneshoot aja tapi karena terlalu panjang jadi kubagi dua

Enjoyyy..kritik dan saran yang membangun diterima dengan senang hati^^

FILM OUT [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang