Kita Berjanji

5 3 0
                                    



Derum suara motor menggaung di SMA Antariksa, terlihat tiga siswa yang menaiki motor besar dan kemudian memacu motornya ke parkiran belakang sekolah, tampak Arkey memboncengi Alora dengan romantisnya membuat banyak mata memandang.

"Turun," ucap Arkey yang baru saja mematikan mesin motornya.

"Kok cepet ya," jawab Alora yang berusaha turun dari motor besar milik kekasihnya itu sambil membenarkan rambut.

Setelah Alora turun, disusul oleh Arkey yang turun juga dari motornya. Perlahan tapi pasti, tangan Arkey membantu Alora membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan.

Sementara di sisi lain, Deon dan Lamont hanya memandangi nasib mereka yang tak kunjung punya pacar. Menurut mereka, hal ini sudah menjadi asupan sebelum masuk sekolah karena selalu saja seperti itu, romantis.

"Cabut ye," ujar Lamont meninggalkan mereka semua.

"Lah, tumben si lemon tea cabut," kata Deon yang bingung karena tidak biasanya Lamont pergi duluan.

Akhirnya, Deon, Arkey, dan Alora memasuki gedung sekolah. Tangan Arkey setia menggenggam tangan Alora, tak lupa lirikan sinis dan dingin dari Arkey untuk orang yang menatap mereka bertiga.

Sampailah mereka ke kelas Alora, XI IPA 1. Kelas unggulan yang benar-benar diidam-idamkan oleh para murid SMA Antariksa, mengapa Arkey pintar tapi dia kelas XI IPA 3? Karena Arkey tidak bisa hidup tanpa dua curut disampingnya.

"Duluan ya, nanti pas break tunggu aku aja, nanti aku susul," ujar Arkey pada Alora.

"Oke sayang,"

"Jangan manggil sayang kalau gak mau dipeluk di sini,"

Kekehan Alora membuat senyum Arkey melayang pagi ini. Satu senyuman yang sangat berarti bagi Alora karena semenjak Alora menjadi kekasih Arkey, hanya bisa dihitung jari melihat kekasihnya itu tersenyum.

Arkey dan Deon meninggalkan Alora, mereka berdua menuju kelasnya. Jarak antara kelas Alora dengan Arkey dibatasi oleh toilet pria dan wanita, satu tangga, dan satu kelas. Maka dari itu, cukup jauh jaraknya namun tidak menghalangi bucinnya Alora dan Arkey.


Saat sampai di kelas, ada yang aneh. Arkey dan Deon kira Lamont meninggalkan mereka karena ingin cepat-cepat menyalin PR  Matematika, tapi nyatanya Lamont tidak ada di kelas.

"Ke mana dia?", tanya Arkey

"Siapa? Curut ya?"

"Curut gua ada dua, nah satunya ada di samping, satunya hilang," 

"Nah itu, gua juga gak tahu, coba sana tanya Google Maps,"

Mendengar jawaban Deon yang sama sekali tidak masuk akal, Arkey memilih meninggalkan Deon sendiri di depan kelas. Arkey masuk ke kelasnya, duduk lalu meletakkan tasnya di atas meja.

Jam di dinding menunjukkan bahwa lima belas menit lagi bel akan berbunyi, yang artinya pelajaran akan dimulai sebentar lagi.

Arkey keluar kelas, menemukan Deon yang berusaha menggombal di depan adik kelasnya yang lewat. Arkey dengan sedikit keras menarik kerah seragam Deon dan menyeretnya seperti anak kucing yang dibawa oleh induknya.

"Woe lepasin, bentar lagi dapet itu," kata Deon yang sedikit kesal. Namun, melihat respons Arkey yang hanya diam saja, Deon menarik hidung mancung Arkey dan terdengar rintihan dari orang tersebut.

"Arkey, kamu selingkuh sama curut?" , suara tersebut berasal dari Alora yang menghampiri Deon dan Arkey. Alora melihat hidung kekasihnya itu ditarik manja oleh seorang Deon.

"Lo kalau mau cari pacar, jangan ambil pacar orang dong. Oh iya, kamu juga. Kalau mau selingkuh yang agak baikan gitu modelnya, jangan kayak gini ya," lanjut Alora yang semakin membuat Arkey gemas di tempat.

"Aku mana mau sama modelan kayak dia, aku juga masih normal," jawab Arkey dengan penuh pembenaran.

"Jadi, maksud kamu kalau misalkan kamu mau selingkuh, sama cewek gitu?" 

"Ya, iya kan? Kamu mau aku selingkuh sama cowok?"

"Ih, kok kamu jawabnya gitu sih,"

"Lah emang kenapa?"

Kemudian, Alora pergi meninggalkan Arkey dan Deon. Mereka berdua mematung, memikirkan apa yang salah.

"Kayaknya..."

"Apa?", tanya Arkey dengan penasaran

"Lo gak ngerti ya bahasa cewek. Heran. Udah 8 bulan pacaran, bentar lagi lahiran, masih aja gak bisa ngertiin Bu Bos," jelas Deon dengan sedikit kesal.

"Nih ya, si Alora itu cemburu, lo tadi bilang mau selingkuh sama cewe kan? Harusnya lo jawab 'enggak, enggak kok aku gak mau selingkuh' gitu. ", lanjut Deon.

"Oh gitu, ya mana gua tau,"


Lima belas menit berdebat dengan Alora dan Deon membuat kinerja otak Arkey melemah.  Arkey dan Deon kembali ke kelas, namun tetap saya temannya Lemont belum ada di kelas itu. Pelajaran pun dimulai, hari Senin diawali dengan matematika adalah hal yang sangat menyiksa.

Bel istirahat pun berbunyi, Arkey segera menyusul ke kelas Alora dengan bekal keyakinan dan kesabaran. Setelah sampai di depan kelas Alora, Arkey melihat Alora yang sibuk mencatat, dengan senyum yang mahal itu, Arkey mendekati Alora dan duduk di samping gadis itu.

"Hei," sapa Arkey.

"Kamu jadi mau selingkuh? Sama cewek kan?", jawab Alora dengan ketus.

"Maaf sayang, aku gak mau selingkuh, jangan ngambek yaa," mohon Arkey kepada kekasihnya.

"Yakin?"

"Yakin, aku janji aku gak akan selingkuh dari kamu."

"Janji."

Mereka berdua, tak lepas dari sandiwara percintaan yang kerap kali menghantui hubungan 2A tersebut (Arkey dan Alora). Mereka hanyalah remaja labil, yang masih mencoba mencari jati diri dan sedikit bermain dengan cinta.


Setelah mereka berdua berdamai, pasangan tersebut kini sedang berjalan ke arah kantin yang ramai, memilih tempat favorit untuk menikmati waktu istirahat, memesan makanan, menyantapnya, berbincang-bincang ringan, kemudian kembali ke kelas.

Indahnya masa mudamu bukan hanya ditentukan dari nakal atau tidaknya kamu, tapi tergantung bagaimana kamu merasakan keindahan tersebut untuk masa tua.

Di pinggir lapangan basket, tempat mereka menyantap bakso dan mie ayam, tempat ini juga menjadi bukti bagaimana awal kisah 2A 8 bulan yang lalu.





"Kata janji, terasa nikmat di dengar, namun kita belum tahu, bagaimana realisasinya."

-author




h a p p y

! reading !



enjoy~




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Key NoteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang