Part 1

3.4K 315 25
                                    

Author Pov

"Apaan si frey? Buta mata lo? Gue sama fiony cuman disuruh bu frieska keruangannya bareng, bukan gue yang mau bareng sama dia. Aneh lu."

Dua orang ini daritadi melakukan perdebatan yang ga ada habisnya. Siapa mereka? Mereka Ara dan freya. Freya si yang salah sangka, dan ara juga si yang gamau kalah, jadilah mereka berdua terus berdebat daritadi.

Freya masih menatap Ara tajam.
"Gausah banyak alasan lo ra, gue tau lo masih sayang sama fiony kan? Lo masih belom terima kan diputusin?"

"Ga banget anjing, udah 5 bulan bro. Ngapain aja gue selama itu selain move on? Lagian ngapain juga gue masih sayang sama orang yang udah selingkuhin gue? Cih." Balas Ara.

"Sadar dong goblok, dia kayak gitu karena lu nya yang gapernah punya waktu buat dia! Dipikiran lu tu cuman latian dance latian dance aja." Freya masih gamau kalah sama Ara.

"Lo tu gatau cerita aslinya gimana freya, jadi jangan sok tau." Kata Ara lalu menggelengkan kepalanya heran.

"Ngapa—" Baru saja freya akan melanjutkan perdebatan tersebut, mira mendatangi mereka berdua.

"Eh udah udah."
"—frey, mending lu pergi." Suruh mira kepada freya.

Freya menatap Mira dan Ara dengan sebal lalu pergi meninggalkan mereka berdua tanpa mengucapkan sepatah kata.

"Hadeh capek gue mir, padahal kan gue disuruh bu frieska doang yak, tapi tu orang selalu aja marah gajelas. Lagian gue udah move on anjir dari fiony." Curhat ara kepada mira.

Melihat temannya yang terlihat sangat lemas, mira menarik ara untuk duduk di bangku taman belakang sekolah.

Mira menepuk nepuk punggung Ara, "Sabar bro."

Ara mengangguk kan kepalanya, dia memang selalu sabar menghadapi freya selama ini. Padahal freya juga yang udah merebut fiony darinya. Hadeh.

Ara kemudian melihat jam ditangannya, matanya melotot kaget.
"Mir? Udah mulai jam olahraga bego" Pekik ara kaget.

"Lah? Eh iya, ayo cepetan ke lapangan ra" Mira segera menarik ara dari bangku tersebut.

Sesampainya di lapangan, ternyata benar teman teman mereka sudah mulai pemanasan, disana juga ada kelas 11 IPA 2 yang pemanasannya gabung dengan kelasnya.

"Huh pak.. hah maaf kita telat." Kata Ara sambil berusaha menetralkan nafasnya.

"Darimana kalian?" Tanya Pak Fatah dengan tatapan mengintimidasi.

"D-dari Wc pak" Jawab mira gugup.

"Karena kalian ke wc tidak izin, jadi tetap saya hukum. Lari 3 kali putaran." Suruh pak Fatah.

"Hihihi mampuss" Sahut Vivi yang sedang cekikian melihat adiknya akan dihukum.

"Diem lu kak."

"—pak hukumannya gabisa push up aja?" Tawar Mira.

"Tidak ada tawar menawar ya amirudin, kamu kira ini di pasar?"

Seluruh anak kelasnya ara dan kelas 11 ikut menertawai mira. "Hahahaha Amirudin"

"Pak nama saya Amirah Fatin pak bukan amirudin" Jawab Mira lemas.

"Cocok kok mir nama lo kalo ganti hahaha." Sahut Ara yang masih menertawai mira.

"diem lu." ucap mira sambil menatap ara sinis.

"Yasudah Zahra nur dan Amirah cepat lari sana 3 kali putaran."

Ara dan Mira mengangguk dan mulai berlari di lapangan.

Di satu sisi ada dua orang yang memperhatikan mereka berdua yang sedang berlari. Siapa dia? Chika, si wakil ketua osis disekolah Ara dan Aya temannya Chika.

Khaulah Family.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang