"Makan yang banyak Nar, kau melewatkan sarapanmu lagi tadi. Jika sudah menyelesaikan sesi tutormu nanti, kembalilah ke unit lebih dulu. Maaf, aku tidak bisa menjemputmu"
"It's okay, selesai ini kau akan kembali ke kantor bersama Hina?"
Kegelapannya sangat indah, dia. Naruto Uzumaki, yang di sebut sebagai king of mean.
"Aku tidak ingin"
"Hei, kau sudah terlanjur berjanji padanya. Tidak apa-apa Sas, jangan mengingkari janjimu hanya karna ingin menjaga perasaanku. Ini hal yang biasa, sudah setahun kita melaluinya"
Si pemilik manik biru, yang terkadang menatap dengan pandangan kosong juga wajah tanpa ekspresi, pendiam yang kaku.
"Aku akan menebusnya nanti"
Orang-orang melabelinya dengan kata suram, tanpa mereka tau bahwa jikalau ia tersenyum dengan matanya yang ikut menyipit itu akan terlihat indah.
Indah dan hangat, layaknya sinar matahari.
"Bisa berhenti untuk menatapku seperti itu tuan pengusaha?"
Apa yang membuat seorang pria dingin sepertiku jatuh begitu dalam pada pemuda suram ini?
Jawabannya ada pada mata itu, biru yang membuatku tenggelam di dalamnya.
"Yah! Tatap saja aku terus, dan dengan begitu kau akan membuat tunanganmu itu curiga"
"Dia sedang di toilet"
"Terserahmu saja!"
Tapi tidak, seberapa sering menatapnya rasa bosan tidak pernah menghinggapi. Justru semakin dalam jatuhku di buatnya, pada birunya yang menyimpan banyak arti.
"Maaf meninggalkan kak Naru bersama kak Sasu"
"Tidak apa, kami sudah cukup akrab berkatmu"
Saat makan, wajahnya selalu terlihat datar dengan segala kepalsuannya sedikit luntur.
"Kak Naru, kau harusnya makan lebih banyak. Kak Naru terlihat kurusan akhir-akhir ini, kau baikkan kak? Apa ada masalah dengan sesi mengajar kak Naru?"
"Tidak, aku baik-baik saja tidak perlu khawatir"
Pipinya yang mulai berisi, sedikit lebih tirus. Dan tentu saja akulah yang harus bertanggung jawab atas itu, aku membuatnya berada dalam kesulitan ini.
"Waktu makan siang akan berakhir sebentar lagi"
"Ah ya, kak Sasu benar. Aku harus ikut dengan kak Sasu ke kantor untuk bertemu dengan ayah, apa sebaiknya kak Naru ikut bersama kita Kak?"
"Hn?"
"Langit mendung, sebentar lagi pasti hujan. Akan lebih baik jika kak Naru ikut kita, kakak bisa mengantarnya lebih dulu sebelum kita terus"
Dia, Naruto Uzumaki yang sering mengatai dirinya sang perebut tunangan orang, yang itu adalah aku.
"Tidak, tidak perlu Hina. Temanku telah berjanji akan menjemputku di sini, sebentar lagi paling juga sampai. Kalian pergilah dulu"
"Tapi kak-"
"Kita tidak punya waktu, ayo pergi"
Dia, yang selalu mendapat ledekan dari sahabatnya sebagai orang jahat tanpa mengelak dan membenarkannya.
"Jangan lupa jika aku menunggu malam ini di unit kita berdua, tuan pengusaha"
Dan ya, dia memang Naruto. Naruto Uzumaki si rubah licik yang selalu mengambil kesempatan di celah kecil. Wajah datarnya sewaktu-waktu bisa berubah penuh seringaian menggoda, si perayu ulung.
KAMU SEDANG MEMBACA
King Of Mean
FanficBersikap baik hanya di masa lalunya, sebelum ia terluka untuk terakhir kalinya. mimpi burukmu adalah mimpinya, karna ia telah berteman kegelapan dan di peluk oleh kesepian. Ia menginginkan apa yang pantas ia terima. Naruto Uzumaki, orang menyebut...