prolog

246K 2.1K 20
                                    

Aku memandang semua kenangan indah kedua orang tua ku, yang bahkan belum sempat terlepas dari dinding-dinding rumah

Hati ku mencelos, pikiran campur aduk, rasa malu, sakit hati seolah tercampur rapi di lubuk hati

Sekuat apa aku menangis, memohon kepada mereka agar tetap bersama tetapi nihil, aku seperti lalat yang berterbangan di atas tumpukan sampah

Orang tua yang memutuskan berpisah, menghancurkan mental anak , tanpa orang tua sadari anak mulai kehilangan jati diri

Berkelana kesana kemari, seperti Piala bergilir yang tempat tinggal pun di jadwali

Aku punya 2 tempat untuk pulang, tapi tidak satupun terasa nyaman

"Arse" Panggilan itu membuyarkan lamunan ku yang sudah terlalu berlarut-larut ini

Ibu datang menghampiri ku yang masih terpaku dengan foto pernikahan 17 tahun lalu yang nampak begitu bahagia dan saling mencintai namun sekarang untuk  saling melempar senyuman pun begitu berat

Yang ada hanya pertengkaran

"Jangan berharap apapun arse, karena ibu dan ayah mu tidak akan merubah keputusan kami untuk bercerai"
Ibu yang nampak begitu tenang namun menyimpan beribu rahasia yang aku tidak ketahui

"Bu, aku mohon bu pertahankan pernikahan ini, aku malu bu sama temen-temen aku, aku mau punya keluarga utuh bu" Mohon ku dengan genangan air mata yang tidak lama lagi akan terjatuh

"Sudah dua tahun ibu dan ayah mu tidak 1 rumah arse, tolong jangan buat ibu tertekan, buat ibu bahagia dengan keputusan ibu ini arse" Ibu memandangku dengan tatapan lelah

Lusa pengadilan akan mengesahkan perceraian kedua orang tua ku, di hari menjelang kelulusan sekolah aku harus mendapatkan hadiah yang sangat tidak aku ingin kan
Bahkan aku mengutuk nya

ayah masih sibuk bekerja tapi ibu juga sibuk mengurus perceraian nya

Dia begitu bersemangat untuk menjadi janda

"Memangnya ibu tidak bisa, menunggu ayah dulu sampai ayah benar-benar tidak sibuk dan membicarakan ini baik-baik bu" Aku membuntuti ibu dengan harapan mendapat jawaban yang aku ingin kan

"Yang membuat ibu ingin berpisah dari ayah bu adalah kurang nya waktu, ibu sudah mendapatkan lelaki yang bisa memberi ibu segalanya'" Aku terperanggah mendengar jawaban itu

Ibu berjalan menuju mobil baru yang mungkin dia dapatkan dari selingkuhannya

Melihat ibu pergi, ayah pun belum pulang, aku bergegas menyambar jaket dan tas kecil serta benda pipih,yang masih tergeletak di atas tempat tidur, aku mulai memainkan benda pipih canggih ini

Tentu saja untuk menghubungi kekasih ku yang sudah 2 tahun ini pula menemani masa keterpurukan seorang arse yang malang ini

Tentu saja tidak membutuhkan waktu lama  dia langsung datang menjemput ku dengan mobil avanza hitam peninggalan orang tua nya

"Yuda, ko cepet banget sampai nya, pasti ngebut ya " Oceh ku sedikit khawatir

Yudah hanya tersenyum menandakan apa yang baru saja ku ucapkan adalah, kebenaran

"Lain kali jangan ngebut ya," Ucapku sambil memasang wajah serius

'Iya, sayang "yuda tersenyum, membuat aku lupa akan masalah perceraian, untuk sesaat hati ku tenang

Yuda membelai pipi ku lembut ,



Terimakasih sudah membaca semoga story ini lebih rapi dan banyak peminat, yok berikan semngat mu kepada author

𝙌𝙪𝙤𝙩𝙚𝙨 : 𝙗𝙖𝙝𝙖𝙜𝙞𝙖𝙡𝙖𝙝, 𝙙𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙩𝙖𝙠𝙙𝙞𝙧 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙚𝙞𝙠𝙝𝙡𝙖𝙨𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙢𝙪 𝙢𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖, 𝙩𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜

7-april-2021

StepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang