Aku memandang semua kenangan indah kedua orang tua ku, yang bahkan belum sempat terlepas dari dinding-dinding rumah
Hati ku mencelos, pikiran campur aduk, rasa malu, sakit hati seolah tercampur rapi di lubuk hati
Sekuat apa aku menangis, memohon kepada mereka agar tetap bersama tetapi nihil, aku seperti lalat yang berterbangan di atas tumpukan sampah
Orang tua yang memutuskan berpisah, menghancurkan mental anak , tanpa orang tua sadari anak mulai kehilangan jati diri
Berkelana kesana kemari, seperti Piala bergilir yang tempat tinggal pun di jadwali
Aku punya 2 tempat untuk pulang, tapi tidak satupun terasa nyaman
"Arse" Panggilan itu membuyarkan lamunan ku yang sudah terlalu berlarut-larut ini
Ibu datang menghampiri ku yang masih terpaku dengan foto pernikahan 17 tahun lalu yang nampak begitu bahagia dan saling mencintai namun sekarang untuk saling melempar senyuman pun begitu berat
Yang ada hanya pertengkaran
"Jangan berharap apapun arse, karena ibu dan ayah mu tidak akan merubah keputusan kami untuk bercerai"
Ibu yang nampak begitu tenang namun menyimpan beribu rahasia yang aku tidak ketahui"Bu, aku mohon bu pertahankan pernikahan ini, aku malu bu sama temen-temen aku, aku mau punya keluarga utuh bu" Mohon ku dengan genangan air mata yang tidak lama lagi akan terjatuh
"Sudah dua tahun ibu dan ayah mu tidak 1 rumah arse, tolong jangan buat ibu tertekan, buat ibu bahagia dengan keputusan ibu ini arse" Ibu memandangku dengan tatapan lelah
Lusa pengadilan akan mengesahkan perceraian kedua orang tua ku, di hari menjelang kelulusan sekolah aku harus mendapatkan hadiah yang sangat tidak aku ingin kan
Bahkan aku mengutuk nyaayah masih sibuk bekerja tapi ibu juga sibuk mengurus perceraian nya
Dia begitu bersemangat untuk menjadi janda
"Memangnya ibu tidak bisa, menunggu ayah dulu sampai ayah benar-benar tidak sibuk dan membicarakan ini baik-baik bu" Aku membuntuti ibu dengan harapan mendapat jawaban yang aku ingin kan
"Yang membuat ibu ingin berpisah dari ayah bu adalah kurang nya waktu, ibu sudah mendapatkan lelaki yang bisa memberi ibu segalanya'" Aku terperanggah mendengar jawaban itu
Ibu berjalan menuju mobil baru yang mungkin dia dapatkan dari selingkuhannya
Melihat ibu pergi, ayah pun belum pulang, aku bergegas menyambar jaket dan tas kecil serta benda pipih,yang masih tergeletak di atas tempat tidur, aku mulai memainkan benda pipih canggih ini
Tentu saja untuk menghubungi kekasih ku yang sudah 2 tahun ini pula menemani masa keterpurukan seorang arse yang malang ini
Tentu saja tidak membutuhkan waktu lama dia langsung datang menjemput ku dengan mobil avanza hitam peninggalan orang tua nya
"Yuda, ko cepet banget sampai nya, pasti ngebut ya " Oceh ku sedikit khawatir
Yudah hanya tersenyum menandakan apa yang baru saja ku ucapkan adalah, kebenaran
"Lain kali jangan ngebut ya," Ucapku sambil memasang wajah serius
'Iya, sayang "yuda tersenyum, membuat aku lupa akan masalah perceraian, untuk sesaat hati ku tenang
Yuda membelai pipi ku lembut ,
Terimakasih sudah membaca semoga story ini lebih rapi dan banyak peminat, yok berikan semngat mu kepada author
𝙌𝙪𝙤𝙩𝙚𝙨 : 𝙗𝙖𝙝𝙖𝙜𝙞𝙖𝙡𝙖𝙝, 𝙙𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙩𝙖𝙠𝙙𝙞𝙧 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙚𝙞𝙠𝙝𝙡𝙖𝙨𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙢𝙪 𝙢𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖, 𝙩𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜
7-april-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrother
RomanceMohon maaf untuk cerita ini sementara di perbarui keseluruhan , mohon maaf untuk semua nya , karena cerita sebelum nya yang kurang tertata dan rapih, semoga suatu saat bisa di rapihin kembali ya dan segera di update,untuk cerita pasti alur sama mesk...