Bab 1

2 1 0
                                    

   "Kita mau ke mana dulu ini Vin? hmmmm ke toko buku aja yu." Dengan senyum lebar Amanda menarik tangan Alvin. 

Bandung cuacanya cukup sejuk, banyak pengendara lalu lalang di kota ini. Jajanan khas Bandung berderet di pinggir jalan, gedung-gedung tua berdiri tegap menjadi kan ciri kahas kota yg aestntik ini.


   Amanda nama panggilan gadis yg berdarah Jakarta dan Bandung. Sudah dua tahun keluarganya pindah ke Bandung setelah Nenek dari Ibunya meninggal. 


   Amanda terlahir dengan badan yg cukup bulat. Dengan berat badan 82kg dan tinggi 160cm, kulitnya yg berwarna kuning langsat dan bulu matanya lentik tajam. Banyak orang yang menertawakannya, memandang aneh dirinya. tetapi bagi Manda bentuk tubuh yang ia miliki adalah anugrah sang pencipta kepadanya.


  Jarum jam menujuk pukul 5 sore, saat Alvin melihat jam yang melingkar di tangannya. Dia memghampiri Amanda yg asyik memilih buku "Udah yu manda kita pulang udah sore nih." Manda memilih beberapa buku dan membayarnya. 


   Motor di laju Alvin sangat pelan ia bersenda gurau dengan Amanda di atas motornya. Hari-hari Amanda kini sangatlah menyenangkan, baru pertama kali ia dekat dengan seseorang yang menghibur. Rasa percaya diri membuatnya merasa nyaman, tak ada lagi rasa takut tuk mengenal banyak orang. Keberadaan Alvin mengobati dirinya yang selalu mengumpat dalam diam.


   "Loh Vin kita mau ke mana?" Tanya Amanda mengerutkan dahinya

"Udah kamu diam aja. Aku mau ngajak kamu ke sesuatu tempat yg sepesial" Jawab Alvin dengan tenang.

Rasa senang bercampur aduk dengan rasa penasaran di kepala Amanda, jantungnya berdebar tak karuan. Motor di berhentikan di sebuah kafe yg cukup sepi. Tidak ada pengunjung satu pun di sanah, hanya merek berdua.


   "Yakin ini tempatnya Vin,? ko sepi banget," Kepala Amanda berkeliling mencari orang-orang di setiap sudut,

"Kamu tau Andi kan? Temen satu kelas kita yg sering main sama aku," Amanda menganggukan kepalanya  

"ini kafe dia, yaaa, ayahnya si tapi aku sewa aja buat kita berdua," Alvin duduk berhadapan dengan Manda. Terdapat lilin yang cantik dan sederet makanan, dengan bunga mawar berselimut vas. Suasana yang nuansa menjadikan tempat itu istimewah.


   "Maaf ya Manda aku cuma bisa ajak kamu ke sini dan bukan ke lestoran mewah" Alvin memegang tangan amanda

"ga apa-apa Vin ini juga udah cukup" Manda tersipu malu

"Amanda, aku mau ngomong sesuatu, kita sudah lima bulan deket bahkan setiap hari kita selalu bersam, aku suka sama kamu, mau ga jadi pacar aku? "

Amanda melihat tajam mata Alvin yg berbinar 

"kamu serius vin?"

"buat apa aku bohong manda, selama ini aku selalu sama kamu. Kmu mau kan jadi pacar aku?"Dengan perlahan manda mengagukan kepalnya

"aku mau vin, aku mau" moment yang sangat di nanti manda, kali pertama manda jatuh hati dan merasa hangat pada pria. Hatinya merasa kacaw karna senang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sendiri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang