Kupikir dengan kamu menyakitiku, hati ini akan tertutup rapat. Kupikir setelah banyak hal yang kamu hancurkan, dengan hati yang kamu kecewakan dan rasa yang taakan pernah kamu sambut akan membuatku lupa tentang kamu.
Tidak. Semuanya tidak sesederhana itu.
Dan sekali lagi aku lemah, berapa kalipun kamu berbuat salah, berapa sakitpun kamu lukai rasaku tak membuat sedikitpun asa ini hilang.
Dan rasa yang harusnya leburpun kini kian subur. Entah, cara apalagi yang harus kucoba. Bagaimana bisa sebodoh ini, terus mengingatmu sedangkan aku tak pernah sedikitpun terlintas dalam pikiranmu.
Aku kecewa, aku sakit, dan sesak ini kian mencekikku. Sekali lagi terjebak dengan rasaku sendiri, bersedih dan terpuruk tanpa aku tahu jalan kepelikan ini. Sedang kamu, tertawa indah denganya. Dia yang selalu kamu puja.
Curangnya kamu, pergi tanpa beban, datangpun tanpa sungkan. Dan aku selalu menyambutmu dengan baik.
Kadang akupun bertanya, Ya Allah apakah ia imamku kelak, apakah ia jodoh yg telah Engkau siapkan untukku? Sehingga hati, kasih sayang dan pintu maaf selalu terbuka untuknya.
Jika benar ialah orangnya aku Memohon kepadaMu wahai dzat yang Maha Mengetahui dan pengatur hidup terbaik. Tetapkanlah hatinya, utuhkanlah rasanya, buanglah keraguannya dan siapkan dia untuku Ya Allah.