sebuah ungkapan

18 3 1
                                    

"SANGEIL CHUKAE NAYEONIE!"

Gadis itu memandang terkejut teman temannya

Lalu berjalan pelan kearah mereka

"SANGEIL CHUKKA HAMNIDA"

"SANGEIL CHUKKA HAMNIDA"

"SANGEIL CHUKKA NAYEONIE!"

"SANGEIL CHUKKA HAMNIDA!!"

"HUUUU HAPPY BIRTHDAY NAYEONIE!"

nayeon menutup mulutnya tak percaya, memandang mereka dengan mata berkaca kaca.
Tidak...ia tidak lebay. Hanya saja ini pertama kalinya ia mendapat ucapan selamat ulang tahun dari temannya selain Jennie

Seseorang berjalan maju kearahnya sembari tersenyum manis. Ia sedikit menyodorkan kue yang ia pegang agar nayeon meniup lilinnya

"TIUP"

"TIUP"

"TIUP"

Suara riuh kembali terdengar tatkala nayeon memadamkan api di lilin kue dengan cara meniupnya

"Sangeil chukka hamnida nayeonie" ujar seseorang yang berada di hadapannya, kai.

"G-gomawo" ucapnya sedikit takut

Takut seseorang akan marah meski ia tak disini

"Astaga kenapa harus dia yang memegang kue nya! Aku pasti dianggep ada apa apa lagi sama dia"

"SESUAI JANJIMU KAI, KAU HARUS MENTRAKTIR KITA!"

"iya iya tenang saja" ujar kai santai

Semua siswa bersorak senang mendengarnya lalu berhamburan keluar kelas menuju kantin

Sepertinya mereka menganggap hari ini hari keberuntungan mereka

Tadi salah satu siswa mengatakan bahwa jam pelajaran kosong, lim seam sedang sakit. Jadi mereka bisa sepuasnya berada dikantin

"A-aku naro tas dulu"

"Ikut aku" kai menarik tangan nayeon keluar kelas

••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Kenapa kau membawa ku kemari?"

Mereka berada di taman sekolah dan hanya ada beberapa orang di sana

"Ada yang mau aku bicarakan" raut wajah nya berubah serius

"A-apa? Katakan saja" nayeon mengedarkan pandangannya. Sekali lagi, ia takut ada yang berpikiran tidak tidak pada mereka berdua

Ia semakin takut saat kai mendekatkan wajahnya

"A-apa yang kau lakukan?" nayeon sedikit memundurkan wajahnya saat wajah kai semakin dekat

"Aku mencintaimu" gadis itu melebarkan matanya

"B-bagaimana bisa....lalu jenn--"

"Sudah kubilang aku tak mencintainya" sarkas kai lalu memanglingkan wajahnya

"T-tapi kau juga harus menghargai perasaannya, dia calon tunanganmu"

"Lalu apa dia juga menghargai ku sebagai orang yang merasa risih berada di dekat nya"




















































Aku kambek yeourubun
Gatau mau nulis apa wk, tadinya udah ada ide tapi pas udah dihadepin sama keyboard langsung ketelen bumi idenya
Bhay the wayy jangan lupa votment🍭
Bye👋

Thankyou for everythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang