Seonghwa duduk di depan Hongjoong, menumpu dagunya sambil tersenyum menatap sosok yang tengah sibuk dengan ipad dan pen-nya.
"bunda izinin Hongjoong..." mata Hongjoong naik menatap Seonghwa dengan alis menekuk,
"..buat gantiin posisi bunda di hati Seonghwa—ah! enggak.." dan Hongjoong semakin bingung kala tangan Seonghwa memegang tangannya, ".. buat berdiri bareng sama bunda di hati Seonghwa, biar Seonghwa bisa jaga bunda dari jauh, dan jaga Hongjoong dari dekat.."
"Seonghwa? lo mabok ya?"
"enggak, kata siapa?".
Hongjoong mengerjap, "Joong gue serius, tiga bulan ini gue lebih dari seneng karena lo mau ngomong sama gue... diemin gue dua tahun emang se-seru itu ya?"
yang ditanya menggeleng, "b-bukan begitu.." cicitnya.
"jadi pacar gue ya?"
"Hwa... lo sakit deh kayaknya, mau gue panggilin Juyeon? atau Minho deh, biar lo—"
"lo sampai kapan sih kayak begini? pura-pura gak tau gue suka lo, sampai sekarang, lo masih ngira gue mabok gue aja gak kuat minum, tolil." Seonghwa memajukan bibirnya kesal, mendumal kecil.
Hongjoong masih terdiam, isi kepalanya berputar, matanya menatap tangannya yang masih diselimuti oleh tangan Seonghwa, tangan miliknya yang hampir tenggelam dibawah milik Seonghwa, lalu matanya kembali menatap Seonghwa yang masih asik mendumal.
"hari ini... bukannya lo ke makam bunda lo?"
Seonghwa mendongak, "lo tau dari mana?!"
"kenapa gak bawa gue kesana, minta izin langsung sama bunda lo?"
"......"
"..ngaco lo."
──────────────────────────
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
