Rembulan memendar dipelupuk mataku
Tak sedikit jua menampakkan kehangatanmu.
Tak ada goresan rindu
Tak sedikitpun memecah hening.
Aku hanya mengenamg dimensi yang tak kumenegrti
Di mana pangkal dan ujungnya.
Aku hanya menyusun mozaik dimensi itu.
Entah ke mana rangkaiannya terpecah menjadi kepingan berharga.
Dimensi iitu mungkin tak akan ada harganya untukku.
Namun bagiku, dimensi itu lebih dari harta terindahku.
Harta terindah?
Ya tentu saja.
Aku sangat merindukannya.