Entah mengapa senja ini begitu berbeda
Lembayung masih melenggang manja di langit barat.
Menampakkan keanggunan yang tak abadi.
Sejauh mata memandang aku hanya dapat melihat keindahanmu
Namun entah mengapa dalam hati terasa begitu pilu.
Ataukah keindahan ini yang membuatnya begitu
Jingga..
Kabari aku..
Mengapa engkau begitu memilukan
Mengapa keindahanmu begitu menusuk sukma
Atau..
Aku hanya rindu bagaimana rasanya menikmatimu dengannya
Ya
Dengannya.
Dengan dia yang dulu hadir bersamaku dalam setiap keanggunanmu.
Ya.
Aku sangat merindukannya.
Merindukan sosoknya yang selalu seperti jingga.
Elok.. Menciptakan kedamaian diaetiap sendi kehidupanku.
Namun sekarang tak tahu kemana dia melangkah
Dan bersama siapa dia melangkah.
Mungkin dia jauh lebih bahagia sekarang.
Bukankah kami mengaitkan kelingking untuk selalu membinarkan mata untuk menikmati anggunmu.
Jelas itu tak akan ada lagi.
Anggap saja jari kelingking ini mulai buntung.
Mulai tak mengenal apa itu ''janji''
Senja..
Ingatkan dia akan hadirku dalam keanggunanmu.
Ingatkan dia tentang tautan kelingking kami saat menikmatimu dulu