Mempelajari Tuhan ada di tangan, saya memiliki dunia

Bab 450 siapa kamu tanpa aku 34

Dikelilingi oleh sekelompok besar pengawal, Zhuang Miao berjalan ke bandara dan memasuki ruang VIP.

Dia melepas kacamata hitamnya sampai tidak ada orang di sekitarnya, dan menatap kosong ke suatu titik di depan. Staf lapangan yang bertanggung jawab untuk menerimanya diam-diam menyajikan secangkir teh panas padanya, dan berlindung dengan intim.

Semua orang tahu apa yang dia alami dan menghargai serangan baliknya yang berani di akhir.

Banyak wanita memilih untuk memaafkan setelah dikhianati oleh pacar atau suaminya, termasuk beberapa wanita elit dengan status sosial yang tinggi. Beberapa waktu lalu, ada pacar seorang selebritis wanita yang sedang menjemput cewek di bar dan juga difoto secara tidak senonoh. Akhirnya, seleb wanita tersebut langsung mengumumkan kabar pernikahannya saat ia meretas pacarnya di Internet.

Dia tampaknya berpikir bahwa menggunakan trik menikah bisa mengikat hati pacarnya, dan ngomong-ngomong, dia juga bisa membantunya menutupi.

Subteksnya adalah: Begini, saya, seorang korban, bersedia memberinya sisa hidup saya Kualifikasi apa yang Anda orang luar harus paksakan? Saya tidak keberatan bagaimana dia suka bermain, apa yang Anda pikirkan?

Alhasil, netizen pun tidak memaksanya untuk memaksanya, dan orang-orang yang selama ini memperjuangkannya menghilang dalam semalam. Semua orang menertawakan harga dirinya yang rendah. Popularitas dan popularitasnya juga turun ke titik beku.

Ini era baru, dan model moralitas perempuan yang menanggung beban penghinaan sudah tidak populer lagi. Menoleransi kerugian yang dilakukan orang lain pada diri sendiri tanpa intinya tidaklah bagus, itu bodoh!

Sebaliknya, tuduhan keras dan keteguhan Zhuang Miao untuk pergi pada konferensi pers hari ini membuat orang-orang tercengang. Ini adalah cara yang benar untuk menangani bajingan terbaik.

Oleh karena itu, awak darat di ruang tunggu bersedia memperlakukan Zhuang Miao dengan sangat lembut. Mereka segera menyiapkan cermin kecil, sebotol penghapus riasan, sekotak kapas penghapus riasan, dan handuk panas, yang mereka angkat diam-diam, lalu mereka semua hindari.

Tidak ada yang mengambil kebebasan untuk menghibur atau bertanya. Mereka tahu bahwa sudut yang tenang adalah kenyamanan terbaik.

Zhuang Miao mengucapkan terima kasih dengan sopan, dan kemudian mengambil pandangan tertegun beberapa saat sebelum dia mengambil cermin kecil dan melihat dirinya sendiri.

Wanita di cermin itu sangat kuyu, matanya merah, matanya gelap, riasannya belang-belang, dia terlihat sangat malu.

Sejak lahir hingga sekarang, ini adalah hal yang memalukan yang tidak pernah dialami Zhuang Miao.

Matanya sangat kering sehingga tidak ada air mata yang jatuh, dan hatinya sudah mati rasa karena sakit. Dia tiba-tiba merasa bingung, tidak ada cara untuk membayangkan masa depannya di benaknya.

Hidupnya sepertinya terhenti saat ini.

Dia tidak tahu apakah dia bisa keluar. Tidak peduli seberapa kuat bagian depannya, dia masih harus menanggung rasa sakit yang luar biasa sendirian.

Tepat ketika dia sangat tidak berdaya dan menggigil, dua pria berjalan dan duduk di seberangnya.

Melihat mereka, Zhuang Miao tercengang, matanya yang mengering tiba-tiba menangis. Ternyata dia tidak berhenti menangis, tetapi dia tidak bertemu siapa pun yang benar-benar bisa merangsang keinginannya untuk menangis.

Pahlawannya datang, jadi dia secara alami mengungkapkan sisi paling rentannya.

"Saudaraku." Dia berteriak dengan suara tercekik, dan kemudian berlari ke kaki orang itu, mencoba untuk berbaring berlutut dan melolong.