[6]: kamu mencariku, aku mencarinya

250 26 2
                                    

"Euhhg hey kau mau kemana?" Gunawan yang baru saja keluar dari kamar melihat sang adik sudah duduk diteras memasang sepatunya.

"aku akan bekerja" ucap Putri

"aku sudah bilang kau tidak perlu bekerja" ucap Gunawan

"penghasilan kakak tidak seberapa apa itu cukup untuk membayar sewa rumah? lagipula aku bisa membantu kan, aku pergi dahhh" Putri pergi dengan berlari meninggalkan rumah.

"anak itu!"

"Apasih ribut-ribut?" Hari yang baru bangun tidur itu berjalan keluar karena mendengar keributan yang mengusik tidurnya.

"Putri pergi lagi" ucap Gunawan

Sambil menggaruk kepalanya Hari berjalan menuju dapur. "dimana Irwan?" tanya Hari sambil menuang air kedalam gelas dan meminumnya.

"gak tau, kedengerannya dia lagi mandi" jawab Gunawan sembari membuka tudung saji dimeja makan.

Dia terkejut begitu melihat banyak sekali makanan disana "Hari, coba lihat banyak banget makanan disini, siapa yang memasaknya?" tanya Gunawan langsung menarik kursi dan duduk untuk menikmatinya.

"Makanan? sebentar, bagaimana mungkin, rumah ini serba kekurangan lalu makanan sebanyak ini? Ayo kita nikmati saja" Hari ikut bergabung

Irwan yang baru saja selesai mandi, melihat kedua temannya itu sangat rakus dengan makanan didepan mereka, maklum saja selama di Jakarta mereka belum pernah makan enak sebelumnya.

"Heh, heh, banyak banget makanan siapa yang masak?" tanya Irwan

"gak tau, makan saja lagipula ini rezeki kita anak sholeh, kita belum pernah makan makanan begini, ini makanan orang kaya" ucap Hari dengan mulut yang penuh oleh makanan.

Irwan pergi untuk memanggil Rara dan bertanya apa dia yang memasak semuanya. Namun, saat ia mengetuk pintu tidak ada sahutan dari dalam.
"Rara kau didalam? keluarlah- apa kau yang memasak makanan itu?" tanya Irwan sambil mengetuk-ngetuk pintu, tapi tidak ada respon dari sang empunya.

Ia memutuskan untuk membuka kamar itu, tidak terkunci dan tidak ada siapapun didalam. "Rara? Kamu dimana?" tanya Irwan. "jangan-jangan~ woy Hari Gunawan Rara gak ada dikamarnya" ucap Irwan

Hari dan Gunawan yang asyik makan langsung minum dan menghampiri Irwan dikamar yang Rara tempati.

"Rara gak ada? dia kemana sepagi ini? Telpon coba telpon" ucap Hari panik

"kita tidak punya nomornya, gimana sih" ucap Gunawan

"bentar ada surat disini" Irwan mencabut kertas kecil yang menempel didinding dan membacanya.

"Terimakasih karena sudah mengizinkan aku tinggal dirumah kalian, maaf kalau aku merepotkan, aku akan pergi sekarang aku tidak ingin merepotkan kalian lagi. Aku sudah memesan makanan untuk kalian. Selamat menikmati sampai jumpa~ Rara"

"dia sudah pergi dari sini" ucap Irwan

"dia mau pergi kemana coba? dia tidak punya tempat tujuan diJakarta ini, hanya kita yang dia kenal" ucap Hari

"kemarin Rara bilang dia mau cari kostan bukan, di Jakarta ini dimana dia akan mencarinya. dia bisa aja nyasar. Aku harus mencarinya sekarang" ucap Gunawan

"bukan kau tapi kita, ayo kita cari Rara" ucap Irwan

Mereka langsung bersiap-siap untuk mencari gadis malang itu.

******

Berjalan menyusuri kota Jakarta, Rara terus mencoba bertanya kepada warga sekitar, waktu menunjukan pukul 10 pagi, sudah 4 jam dari jam 06 pagi tadi tapi dia belum juga menemukan rumah kontrakan ataupun kostan yang bisa ia tinggali selama di Jakarta ini.

The First And Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang