An Invisible Bridge

86 19 6
                                    

Seperti Biasanya : 9

"Dean : What's your name?

Cindy : Go away.

Dean : Go away? That's a weird name." - Blue Valentine.

*

(An Invisible Bridge Above the Ocean - Bin Indris)

*

JAPA

"Gak usah mimpi ketinggian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak usah mimpi ketinggian. Kamu gak akan bisa ada di titik tersebut."

Kalimat itu sering gue dengar saat di mana gue cerita dan minta izin ke bokap gue tentang semua langkah yang akan gue ambil. Di mulai saat gue dengan berani membelokkan setir dari jurusan kuliah yang orangtua gue inginkan, ke jurusan gue saat kuliah. Hal itu gak mudah gue ambil mengingat bokap gue pengin gue jadi pengacara, jaksa, politikus, dan segala tetek-bengeknya. Gue gak mau begitu. Gue mau ikutin kata hati gue, di mana gue ingin bergerak di bidang perfilman.

Gue mau jadi kritikus film yang kerapkali diundang untuk menyeleksi banyak film di sebuah festival.

Itu mimpi gue.

"Terserah kamu aja. Papa udah capek." Akhirnya, bokap gue cuma bilang kayak gitu, yang mengakibatkan sampai akhir ini dia gak pernah datang di acara screening film-film gue, meski gue minta.

Kalau bicara soal mimpi dan cita-cita, gue punya cerita banyak tentang itu. Gue pernah punya harapan jadi guru, dokter, koki kapal pesiar, pemain bulutangkis, altet renang, astronot, dan segala macam. Gue punya segudang cita-cita yang pada akhirnya gue lepas dengan alasan gue ingin hidup seperti biasanya. Maksud gue, ya hidup aja gitu. Hidup dengan aman, nyaman, dan tentram. Gak peduli gue jadi apa di masa depan, yang penting gue nyaman dan punya banyak uang.

Kuncinya ada di punya banyak uang.

Dari kunci tersebut, gue di masa kuliah muter otak gimana caranya gue dapat duit, minimal untuk kopi dan rokok.

Semuanya bermula dari Shio dapat info tentang lomba festival film pendek. Tim gue menang. Dapat uang, penghargaan, dan perhatian. Terus gue mikir, kenapa gue gak jadikan itu sebuah ladang penghasilan di samping karena gue emang hobi bikin dan nonton film?

Lambat laun, di sinilah gue dan tim project film pendek yang gue ikuti selama kuliah. Di sebuah rumah produksi dengan papan nama terpampang di dinding kaca bangunan.

Seperti BiasanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang