the life

Teman(1)

Hari ini, hari selesai ujian sekolah. Airen mengajak teman-temannya untuk berkumpul di rumahnya.

"Kita mau beli makanan apa nih?" tanya Rara.

"Kita beli seblak aja," jawab Sisi.

Mereka pun mengumpulkan uang masing-masing untuk beli seblak.

Airen dan Rara pun pergi membeli seblak berdua. Sedangkan teman yang lain menunggu di rumah Airen.

Saat sudah sampai ditempat tujuan, Airen dan Rara segera memesan pesanan mereka. Sambil menunggu, mereka berbincang untuk menghilangkan rasa bosan.

Pesanan mereka pun sudah selesai dan mereka segera pulang ke rumah Airen.

"Kita gak foto bareng-bareng?" tanya Rara.

"Tadi kita udah foti bareng-bareng kok pas lo pergi seblak," jawab cici.

"Dihh gitu. Masa foto-fotonya pas gua gak ada,"

"Yaudah nanti kita foto-foto lagi," sahut Sisi.

Sesi makan-makan dan foto-foto pun selesai. Teman-teman Airen pun pulang ke rumah Airen. Airen tidak merasa senang ataupun sedih. Karena sebenarnya dia tahu sesuatu.

Saat malam hari dia meminta Cici untuk mengirim foto yang tadi siang ia lakukan bersama teman-temannya.

"Cici, gua minta foto yang tadi siang dong."

"Fotonya 'kan udah gua kirim di grup,"

"Grup apa? Gak ada di gua,"

"Oh, iya. Lu 'kan belum masuk ke grup ya,"
send a picture

Airen sudah menduga hal ini pas terjadi. Dia tahu bahwa teman-temannya punya grup yang tidak ada nomor telponnya disitu.

Makanya dia hanya berusaha memberikan senyum seolah-olah dia tidak tahu apapun. Dia memendam semua yang ia rasakan selama ini dari siapapun. Bahkan orang tuanya tidak tahu bahwa Airen tidak nyaman bermain dengan teman-temannya.

Tapi tidak apa. Semua sudah terlanjur terjadi. Dia akan menerima semuanya dengan baik.

★★★

Beberapa dari kalian pasti pernah ngalamin hal kayak gini. Dan bersikap seolah-olah kalian tidak tahu apapun, padahal kalian tahu banyak hal yang disembunyikan oleh teman kalian.

Sabar. Semua pasti akan berlalu. Jangan mencari mereka. Biar mereka yang mencari kalian. Karena, teman yang seperti itu tidak pantas untuk dipertahankan.