Di perpustakaan kampus..
Deidara menghela nafas dengan membawa beberapa buku yang ia bawa lalu menaruh nya di atas meja
"Uhh ne sasori, apa benaran harus belajar sekarang, apa tidak sebaiknya besok aja" gerutu deidara
"Tidak-tidak, tidak boleh, kalau kamu terus-terusan bilang besok bakal Tidak belajar deidara, sebentar lagi kita ada ujian loh dan itu bukan main-main"
"Ahh aku benci semua pelajaran" ucap deidara mengacak rambutnya itu
Sasori tersenyum melihat tingkah deidara "mak, pelan-pelan aja deidara, aku akan bantu jika kamu tidak mengerti" ucap sasori
"Ha'i Ha'i" deidara pun membuka buku itu Walaupun ia sebenarnya memaksakan dirinya ituBerjam-jam mereka di perpustakaan, deidara mulai mengantuk dan menguap beberapa kali
"Sasori-san" ucapnya
Deg..
Sasori kaget dan ia melirik seorang laki-laki berambut merah"g-gaara"gugup sasoriDeidara mengucek kedua matanya dan ia melihat gaara
"Sasiburi ne sasori-san" senyum gaara
"Dare?" gumam deidaraGaara melirik deidara dan berkata"salam kenal, namaku sabaku gaara, saudara sasori-san"ucap gaara tersenyum
"Ehh" ucap deidara
"Mate, dia klan dari sabaku, tunggu dulu, Kenapa dia disini dan kenapa juga mereka akrab, D-demo kata ji-san klan sabaku kan ada dendam dengan klan akatsuna, yang benar aja sih, tapi di kepala mataku ini, kenapa mereka akur sekali" batin deidara
Sasori hanya diam aja namun ia menahan ketakutan
Deidara menyadari expresi sasori"jadi begitu "batin deidara
" anu sasori, kita ke kantin yuk, aku lapar sekali"ucap deidara
"Ah hm" kikuk sasoriGaara tersenyum dan berkata "kimi.. Deidara kan, pengawal sasori"
Deg..
Deidara kaget dan ia menatap gaara"kau..."
"Jangan khwtr, aku tidak akan berbuat macam-macam kok deidara"
Deidara mengepalkan kedua tangannya dan ia menarik tangan sasori
"Ne deidara, apa kalian memiliki hubungan sesuatu lebih, semua orang memandang kalian, kalau kalian pacaran loh" ucap gaara
Deidara tidak peduli ucapan dari gaara dan ia terus berjalan Walaupun ia tidak sadar Kalau ia memegang tangan sasori terlalu kuat
"D-deidara mate"ucap sasori namun deidara tetap jalan
" mate!!"teriak sasori
Deidara kaget dan ia menoleh
"Lepaskan tanganku, ini sakit deidara" ucap sasori
"W-wari tuan, aku tidak menyadari nya" ucap deidara, deidara melihat pergelangan tangan sasori terlihat membekas
"Anu, sebaiknya kita kompres tanganmu tuan""Aku tidak apa-apa deidara, tapi soal tadi, aku terimakasih denganmu karena sudah menyelamatkan ku, aku masih sangat bersalah dengan gaara masalah tahta ini, aku berusaha menolak soal itu ke nenek chiyo tapi nenek chiyo memaksaku untuk meneruskannya, jadi aku tidak ada pilihan deidara Walaupun aku masih sangat-sangat bersalah dengannya" ucap sasori
Deidara kasian melihat sasori"anu tuan.."
"Ne deidara, perkataan gaara soal kita terlalu dekat, dan orang-orang membicarakan kita karena kita di anggap pacaran, dan lebih baik kita jaga jarak ya"
Deg...
Deidara kaget dan berkata "tuan, bukankah kita tomodachi dan juga aku harus menjaga tuan" ucap deidara
"Aku tahu, tapi kita lebih baik sedikit menjauh agar orang-orang tidak makin salah paham dengan kita, apalagi kamu juga butuh teman lain" ucap sasori
Deidara mengepalkan kedua tangannya dan berkata "ah begitu, berarti selama ini yang kita melakukan hanya mimpi kan sasori, padahal aku senang sekali berteman denganmu daripada orang lain, aku justru Tidak peduli ucapan orang-orang sampah itu, mereka tidak tahu sebenarnya" ucap deidara
"D-deidara"
"Baiklah, akan ku lakukan tapi aku tetap mengawasimu sasori, karena ini tugasku dan perintah dari ji-san" ucap deidaraSkip..
Di kelas, deidara hanya diam aja dan sasori melirik nya dan tentu ia merasa bersalah atas ucapan nya ituDan hari itu, hari-hari mereka selalu bersama dan kini menjadi saling cuek Walaupun deidara mengawasi sasori
Para pelayan yang biasanya senang melihat tuannya bahagia seperti biasa sejak kedatangan deidara, kini ia menjadi murung, para pelayan bertanya-tanya ada apa dengan tuannya itu?
"Aku sudah selesai"ucap sasori, sasori yang makan hanya satu suap lalu ia beranjak dari ruang makannya ituLalu deidara mengacak rambutnya itu yang sedang belajar" ah aku menyerah"ucap deidara menjatuhkan dirinya di ranjangnya itu
"Kau lagi berantem dengan tuan besar deidara?"
"Ji-san" ucap deidara
"Tidak kok" sambung deidara
"Hmm jangan membohongi pamanmu deidara" ucapnya mencubit pipi deidara
"Ittai ji-san"
"Cepat ceritakan pada ji-san apa yang terjadi dengan kalian"
"Wakata, tapi lepaskan ini, sakit ji-san" Claude pun melepaskan cubitan itu dan deidara pun menjelaskan semuanya apa yang terjadi dengan sasori
"Hmm jadi itu masalahnya" ucap claude berpikir
"Cih benar-benar sampah mereka, dan lagi gaara itu benar-benar menyebalkan" ucap deidara
Claude menatap serius dengan deidara dan berkata "gaara kah, hm pokoknya deidara tetap awasi tuan"
"Wakata, Tidak perlu diingatkan"
Claude mengelus rambut deidara dan berkata "sebaiknya kalian cepat lah berbaikan dan kau ikuti aja apa kata tuan besar"
"D-demo, aku sudah nyaman kedekatan kita ji-san, aku tidak mau seperti ini ji-san"
"Ji-san mengerti tapi tuan besar melakukan itu kan demi kamu deidara, saa baikan ya dengannya"
"Hm wakata" ucap deidara|•|•|
Di depan kamar sasori, deidara sedikit gugup untuk bertemu dengan sasori
"Tenanglah deidara, intinya minta maaf dengan tuan besar, yosh" tok.. Tok.. Tok..
"Anu permisi tuan, ini aku deidara" ucap nya
"Masuklah" deidara pun membuka pintu itu dan ia melihat sasori tengah belajar
"Ada apa deidara?" tanya sasori melepaskan kacamatanya itu
Deidara membunggukan badannya dan berkata "gomen, perkataan ku kemarin aku memang benar-benar tidak mau seperti ini tuan, aku ingin kita seperti dulu, canda ngbrol dan belajar bersama tuan, aku benar-benar sudah nyaman dengan tuan" ucap deidara
Sasori kaget dan ia tersenyum "begitu"
"Dakara maafkan saya tuan atas keegoisan saya tapi saya akan turuti perkataan tuan jika itu tuan inginkan" ucap deidara
"Deidara"
"Ha'i" deidara menongakan kepalanya
"Aku senang berteman denganmu deidara"senyum sasori
" tuan.." deidara berkaca-kaca
"Tapi deidara, kita bisa seperti dulu dengan syarat, di kampus kita harus jarak ya, tapi disini kau bisa sesuka hati, bagaimana deidara?"
Deidara langsung menganggukan kepala "baiklah tuan"
Sasori tersenyum lagi dan berkata "saa kita belajar bersama ya deidara"
"Ehhh, aku tidak mau tuan" ucap deidaraDan hari itu, mereka berbaikan dari mereka canda, belajar bersama dan kadang saling menjahili satu sama lain.
Para pelayan dan claude melihatnya tentu senang
"Syukurlah mereka kembali ceria"ucap claudeNext part 4...
KAMU SEDANG MEMBACA
beautiful my mistress (SASORI XDEIDARA) YAOI
Romancedeidara harus menjaga & melindungi sasori akatsuna namun ia diam-diam terpesona paras cantik di wajah sasori dan sasori mulai perlahan menyadarinya.. apa yang akan terjadi ya setelah itu..