Ep.02

295 19 0
                                    

Deidara menjatuhkan dirinya di ranjang itu dan ia menatap langit kamarnya itu dengan helaan nafas"Sudah pulang deidara, bagaimana kuliahmu? Apa menyenangkan?" tanya ClaudeDeidara pun bangun dan berkata "ji-san kenapa ji-san tidak bilang kalau juru...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deidara menjatuhkan dirinya di ranjang itu dan ia menatap langit kamarnya itu dengan helaan nafas
"Sudah pulang deidara, bagaimana kuliahmu? Apa menyenangkan?" tanya Claude
Deidara pun bangun dan berkata "ji-san kenapa ji-san tidak bilang kalau jurusannya hukum, kan ji-san tahu kalau aku tidak suka ttg hukum begitu"
"Yah gomen deidara, ji-san tidak ada pilihan lagi karena tuan besar kan memilih jurusan itu, jadi kamu juga harus ikut dengannya"
"Mah sudahlah, tapi ji-san Kenapa orang-orang disana selalu bilang untuk hati-hati dengan tuan besar dan katanya juga pelaku penculikan itu katanya di pasung apa benar itu ji-san?"
Claude menghela nafas dan berkata "sudah saatnya aku menceritakan nya padamu deidara, sebenarnya kami membuat humor tentang istana pasir ini, maksudku menakuti orang-orang luar sana, karena sejak kecil tuan besar selalu di culik oleh orang-orang diluar sana, makanya kenapa kami membuat cerita yang bukan real dan mereka juga semudah itu percaya yah Walaupun kami sangat kasian dengan tuan besar karena tuan tidak punya teman Tapi kita harus melakukan nya demi tuan besar deidara dan soal pelaku itu jangan khwtr mereka ada di dalam penjara bawah tanah, kami Tidak pasung mereka deidara"
"Sokka"
"Walaupun keadaan sudah membaik, tapi ada aja yang ingin menculik tuan besar" ucap claude menghela nafas
"Ne ji-san tadi tuan besar mengatakan kalau dia tahu siapa di balik semua ini, apa ji-san tahu siapa orng itu"
"Dia.. Sebenarnya maksud dari tuan besar adalah keluarga ini deidara, dia klan sabaku, saat itu, nyonya chiyo berdiskusi tentang penerus tahta istana pasir selanjutnya dan disitu semua berkumpul keluarga besar yaitu akatsuna dan sabaku"
"Ehh, seperti nya kayak berebutan tanah aja ji-san" Claude menganggukan kepala "benar, mereka ingin merebut kekuasaan tahta itu, dan makanya nyonya chiyo memilih dengan benar-benar tapi di benaknya yaitu tuan besar sasori akatsuna, jadi nyonya chiyo memilihnya dan tentu klan sabaku tidak setuju keputusan nyonya chiyo, namun nyonya chiyo tetap memilihnya hingga akhirnya klan sabaku dendam dengan klan akatsuna" ucap claude
"Mengerikan sekali ji-san"
"Hm, lebih mengerikan lagi saat itu tuan besar ulang tahun 7 tahun, dan orangtuanya mengalami kecelakaan saat dia akan pulang ke istana, dan semua orang mencurigai kalau itu ulah klan sabaku, tapi klan sabaku mencela dan meminta pembuktian, memang kami tidak punya bukti tapi kami jamin kalau mereka melakukan nya deidara, makanya deidara tolong jaga tuan besar ya apapun itu"
"Hm wakata ji-san" ucap deidara dengan tegas

Skip...

Di malam hari, sasori duduk di ruang pribadinya sambil ia meminum tehIa sepintas memikirkan perkataan deidara "tomodachi kah?" ucap sasori perlahan ia tersenyum"Tuan besar" ucap claude membunggukan badannya"Makan malam nya sudah siap" sambung nyaS...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di malam hari, sasori duduk di ruang pribadinya sambil ia meminum teh
Ia sepintas memikirkan perkataan deidara "tomodachi kah?" ucap sasori perlahan ia tersenyum
"Tuan besar" ucap claude membunggukan badannya
"Makan malam nya sudah siap" sambung nya
Sasori menyentuh dagunya dan berkata "ne claude, kira-kira deidara dia sedang apa sekarang?"
Claude sedikit kaget dan berkata "ah deidara, dia saat ini sedang latihan"
"Latihan? Latihan apa? malam-malam begini" ucap sasori
"Bela diri tuan besar, dia ingin mengembangkan bela dirinya" jawab claude
"Masaka..." batin sasori berpikir tidak-tidak
"Tolong makannya bawa ke kamarku Claude, aku keluar sebentar"
"Baik tuan besar" ucap claude
"Yang benar aja dia latihan malam-malam begini.. Bisa-bisa dia sakit" batin sasori

Di saat itu deidara sedang mengeluarkan jurus-jurusnya itu, dengan penuh keringat
Sasori melihat deidara dan berkata "deidara" ucap sasori
"Eh tuan" ucap deidara membunggukan badannya
"Selamat malam" sambungnya
"Kau kenapa latihan malam-malam begini, kau bisa sakit deidara" ucap sasori
"Hahaha terimakasih anda sudah mengkhwtrkanku tuan, Tapi aku sudah terbiasa latihan malam-malam begini"
"Hm begitu, ngomong-ngomong kau sudah makan belum?"
"Belum tuan besar" jawab deidara
"Ya sudah ikut dengan ku, kita makan bersama"
"Eh" ucap deidara kaget

|•|•|
Di kamar sasori, deidara melihat hidangan banyak di atas meja
"Anu tuan, seperti nya aku mandi dulu, badanku penuh keringat" kikuk deidara
"Sudah tidak apa-apa. Cepat makanlah keburu dingin nanti"
"Hm baiklah" deidara pun duduk dan ia meneguk ludahnya melihat makanan itu.
"Ngomong-ngomong deidara, kau sudah mengerjakan yang diberikan sensei iruka?"
Wajah deidara berkeringat dingin dan ia cengar-cengir "hehe"
Sasori menghela nafas dan berkata "dari expresi mu aku sudah tebak, habis ini kita mengerjakan nya"
"Ehhh, membosankan Aku benci teori itu tuan"
"Tidak boleh, pokoknya kita kerjakan deidara"
Deidara menghela nafas dan berkata "wakata"
Sasori tersenyum dan para pelayan turut senang melihat tuannya bahagia.

Keesokan harinya..
Sasori terlelap tidurnya dan ia membuka kedua matanya karena silauan dari jendela kamarnya itu
"Uammm" sasori menguap dan ia menggerakan seluruh badannya
"Ohayo tuan" pelayan itu memberikan teh ke sasori
"Ohayo ngomong-ngomong apa ada kabar dari nenek chiyo?"
"Saat ini belum ada tuan tapi nyonya besar benar-benar sibuk di sana" ucap nya
"Sokka, ya sudah aku siap-siap dulu" ucap sasori

1 jam kemudian..
Deidara bersandar di pintu mansion itu dan ia melihat sasori berjalan dengan penampilan sangat rapi
"Ohayo tuan" ucap deidara
"Ohayo"

Mereka pun masuk ke dalam mobil itu untuk berangkat ke kampus..
Deidara pun mulai berbincang panjang lebar tentang kehidupan nya dan pertemuan nya dengan Claude
Sasori mendengarnya dan ia iba mendengar nya Walaupun ada sedikit canda dari pembicaraan deidara.

Seharian penuh, mereka selalu bersama sampai-sampai orang-orang memandang mereka.

Di atap kampus, deidara & sasori menyantap makan siang mereka dengan memandangi kota tersebut
"Ne deidara, apa kau tidak apa-apa seperti ini denganku, maksudku semua membicarakan kita deidara" ucap sasori
Deidara menghela nafas dan berkata "sudahlah, aku tidak peduli dengan mereka tuan, cukup tuan aja temanku itu sudah senang" senyum deidara
Deg..
Sasori kaget dan tiba-tiba deidara mendekati sasori
"D-deidara" gugup sasori karena tiba-tiba deidara sudah dekat dengan wajahnya
"Gomen tuan, ada sisa nasi di sudut bibir tuan" ucap deidara membersihkan nya
Wajah sasori memerah dan ia memalingkan wajahnya "a-arigato"
"Ha'i, Makan nya pelan-pelan tuan"
"Hm"
Degdegdeg..
Sasori merasakan jantungnya berdegup kencang "kenapa aku ini, ini berbeda yang ku rasakan, apakah aku..." batin sasori melirik deidara
Lalu deidara sibuk memakan siangnya itu"yabae. Hampir saja aku tidak mengendalikan diri, D-demo habisnya bibirnya menggoda sekali, kesel tahanlah deidara, jangan bikin tuan besar membencimu dan menjauhimu"batin deidara

|•|•|
Di mansion keluarga sabaku..
Seorang laki-laki berambut merah mendengar pembicaraan dengan pelayan nya itu
"Hm begitu, dia sudah kembali ya akatsuna sasori" ucapnya



Next part 3...

beautiful my mistress (SASORI XDEIDARA) YAOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang