Part 1

705 10 2
                                    

"Kekurangan"
🧕🧕🧕

"Setiap manusia yang dilahirkan pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, untuk itu jangan jadikan kekurangan sebagai keterbatasan, melainkan jadikan kekurangan sebagai kekuatan, untuk mencapai apa yang kamu inginkan"

~@umisa._

...
Di Desa kecil Sripurnomo, lahir sosok perempuan yang jauh dari kesempurnaan, karena dia memiliki kekurangan pendengaran. Kekurangan inilah yang membuatnya menjadi anak yang tertutup. Dia bahkan lahir dengan sebutan anak manis bernama Saumi, merupakan anak kedua dari pasangan suami istri, yang memiliki badan kecil alias cungkring.

Saumi kini telah beranjak remaja, kesehariannya dia menghadapi kehidupan yang penuh tantangan, apa lagi saat duduk di SD (sekolah dasar). Dengan kekurangan yang dia miliki, Saumi tetap bersemangat untuk bisa melanjutkan pendidikan meskipun banyak kekurangan.

Hari demi hari

...
"Saumi" teriak seseorang dari pintu gerbang sekolah.
"Dalem, ada apa Prili" sahutku sambil menengok kebelakangnya.
"Ini aku dibawain bekel, titipan dari ibumu katanya tertinggal". Jawab Prili.
"Oh, iya astaghfirullahalngadim aku melupakan bekalku. Terima kasih banyak iya". Jawab Saumi sembari menjabat tangannya.

...
Waktu menunjukkan pukul 07.30, bel masuk sekolah sudah berbunyi. Mereka berdua pun langsung masuk kedalam kelas masing-masing.
Prili merupakan saudara Saumi karena ayahnya Prili adek kakak dengan ibu Saumi, yang juga merupakan kakak tingkatnya di sekolah. Meskipun dia adalah keluarga, tapi hubungan mereka hanya sebatasnya bukan selebihnya.

Hari ini kebetulan hari Senin yang terdiri dari pembelajaran matematika dan bahasa inggris. Saumi sebenernya sangat tidak menyukainya, karena dalam pembelajaran matematika dan bahasa inggris, akan sulit baginya jika tidak mendengarnya.

Karena ketika dia tidak mendengar biasanya Saumi hanya menerka-nerka lewat mulut sang guru, tapi apa jadinya jika yang dia terka-terka adalah penjelasan rumus dan bahasa english? tentu hal ini akan jadi kebingungan. Inilah yang membuatnya menjadi siswi yang dianggap paling bodoh di kelasnya.
...
Di dalam ruangan kelas, Saumi terduduk diam. Hari ini dia begitu khawatir, karena duduk dibelakang. Dia sangat ketakutan jika saja tidak bisa menerima pembelajaran dengan baik.
Tiba-tiba suara ketukan meja membuatnya menjadi kaget.
"Doooor, eh Saumi apa yang kamu pikirkan? Kenapa kamu hanya melamun saja". Tanya ibu guru kepada Saumi.
"Hmm, maaf ibu, maafin Saumi karena tidak terfokus" Sembari berdiri, Saumi meminta maaf kepada Ibu guru.
...

"Sini maju kedepan, kerjakan soal-soalnya". Tegas ibu guru menyuruhnya agar maju kedepan.
"Baaaik, ibu." Jawab Saumi dengan perasaan gugup dia akhirnya memberanikan diri untuk maju meskipun dia sendiri tidak mengerti cara menyelesaikan soal matematika tersebut.
"Ini pembelajaran buat kalian, kalau di jelaskan itu di dengarkan jangan seperti Saumi yang hanya melongo". Tutur ibu guru dengan sedikit kesal.
"Huhu huhu huhu". Anak-anak menyoraki Saumi dengan lantang.

Padahal sebab lamunan Saumi karena teringat dengan Neneknya. Semenjak nenek Saumi meninggal dari tragedi kebanjiran 1 tahun yang lalu membuatnya lantas sering melamun, karena semenjak kematian sang nenek Saumi tidak memiliki teman cerita bahkan dia lebih baik menyembunyikan masalahnya dari orang tua.

Karena Saumi tidak ingin orang tua merasakan bagaimana rasanya anaknya menjadi bahan bully-an.
Bagi Saumi hidup sendirian dan tidak mempunyai nenek lagi adalah kehidupan yang penuh misteri. Satu-satunya yang tersisah bagi dirinya hanya kenangan-kenangan dan kain motif batik yang diberikan.

Kisah Inspiratif Pendidikan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang