Hukuman untuk Leticya

32 2 1
                                    


"Uncle ... Cya janji gak akan pulang malam lagi. Oke?" rengek Cya sambil melipatkan kedua tangannya.

Bernard menyunggingkan senyum termanisnya. "Oke. Kali ini aku akan memaafkanmu. So, lari lima putaran lagi."

"Uncle! Papa di surga pasti akan mengutukmu karena memperlakukan Cya dengan jahat!"

Bernard tersenyum lagi kemudian menarik pelatuk dan menembakkan peluru di dekat kaki Cya. "Pilih lari atau aku akan menembakkan kakimu?"

"Oke, fine! Pantas saja tidak ada gadis yang tertarik padamu! Weekksss!" gerutu Cya gadis berusia tujuh belas tahun yang sejak kecil tinggal bersama Bernard. Seorang jenderal muda yang dikenal dingin dan tidak memiliki belas kasihan di negara Vendosia.

Cya berlari mengelilingi taman belakang mansion milik Bernard yang luasnya sudah seperti lapangan sepak bola. Dia tahu akan begini kejadiannya jika pulang sampai tengah malam. Tapi, apa boleh buat? Cya ingin menghabiskan waktu bersama teman-temannya sebelum masuk ke universitas.

"Lebih cepat lagi, Cya! Di mana staminamu?" Bernard menembakkan lagi peluru ke udara. Dengan didikan keluarganya yang keras, menjadikan Bernard Birmingham menjadi jenderal muda yang disegani di usia 35 tahun.

"Sialan! Kalau aku sudah umur 18 tahun nanti, aku akan pergi sejauh mungkin darimu!" gerutu Cya dengan napas ngos-ngosan.

"Kau sedang menggerutu?" teriak Bernard dari pinggir lapangan. Ia berdiri dengan tegap dan mengawasi langkah Cya yang mulai melamban. Bernard tahu keponakannya ingin merasakan masa remaja seperti teman lainnya. Tapi, dia tak boleh seperti itu. Cya lahir di keluarga tentara, dan seperti itu jugalah dia harus dibesarkan.

"Aku tidak punya waktu untuk menggerutu, Uncle!"

"Lebih baik lagi kalau kau tidak punya waktu untuk pacaran!"

What? Pacaran?

Cya langsung menghentikan langkah kakinya di depan Bernard. "Aku pergi dengan Veronica dan yang lain. Oke? Aku tidak punya pacar! Semua teman-temanku berjenis kelamin perempuan!" bantah Cya dengan kedua tangan yang ada di pinggang.

Om-nya memang berjasa besar karena telah membesarkan Cya. Tapi, gadis itu berpikir bahwa pria setengah tua itu tak berhak mencampuri kehidupannya terlalu jauh. Apalagi kalau soal hati!

"Oh ... benarkah?" tantang Bernard dengan percaya diri. Dia mengeluarkan ponsel dari dalam celananya. "apakah dia seorang anak gadis?" ejek Bernard memperlihatkan foto seorang anak lelaki yang tadi ikut bersenang-senang bersamanya.

"Uncle! Kau menyuruh orang untuk mengikutiku?!"

"Ya. Kau adalah keponakanku. Aku tidak mau hal buruk terjadi padamu."

"Tapi kau selalu memperlakukanku dengan buruk! Bangun jam lima pagi, membersihkan kamarku sendiri, dan menyiapkan semua kebutuhanku sendiri! Untuk apa ada pelayan di rumah ini?!"

"Itu semua demi kebaikanmu, Cya. Selama kau belum dewasa, aku akan mengatur kehidupanmu."

"Kau bukan Daddy-ku!"

"Aku pamanmu."

"Kau bukan pamanku yang sesungguhnya."

"Aku sudah menganggapmu keponakanku yang sebenarnya."

"Aku tidak ingin menjadi keponakanmu!" balas Cya jengkel kemudian kembali berlari menyelesaikan hukumannya.

Aku tidak ingin kau menjadi pamanku. Aku ingin kau menjadi kekasihku ....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Hot UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang