“Ada apa denganmu? Kawan, sepertinya kau sedang galau.”
“Baca puisi ini. Kau paham apa maksudnya?” Sambil menyodorkan naskah lagu yang diambil dari pusi.
“Ini karya Jordi ya? Orang yang jutek dan pendiam itu? Kamu masih memikirkannya?”
Frislly hanya mengangguk.