ada apa dengan Rasya?

13 12 2
                                    

Sepatah kata yang keluar dari mulut kita adalah do'a
Begitu pula dengan janji
Yang juga harus di tepati
Walau kita tak tau alurnya bagaimana
Yang kita tau adalah bagaimana cara kita menepatinya

Veli dan Vale baru saja sampai di rumah mereka.
"Assalamualaikum"

Rina yang sedang menonton televisi menoleh,melihat kedua putrinya.
"Wa'alaikumsalam,sini sayang!"

Vale langsung menghampiri bundanya dan duduk di sebelah rina,berbeda dengan veli yang langsung naik ke atas menuju kamarnya.

Vale yang melihat perubahan sifat veli pun menghela nafasnya.apa nanti gue harus jujur?,batin vale.

Rina melihat veli yang langsung masuk ke kamarnya."Ada apa sayang?Veli kenapa?apa nonton drakor lagi?"

Vale menggelengkan kepalanya.
"Mungkin veli lagi capek aja,bun"
Rina menanggapi dengan deheman.

Vale menghembuskan nafasnya sambil,menyandarkan kepalanya di pundak rina."Menurut bunda,janji itu harus di tepati nggak?"

Rina yang melihat perubahan sifat vale dari yang tadinya dewasa berubah menjadi vale kecilnya yang manja tersenyum."Iya dong sayang"

Vale menjauhkan kepalanya dan menghadap rina."Walaupun, kita nggak kenal orangnya?"

Rina mengusap lembut kepala vale.
"Iya sayang,apapun itu,dimanapun,siapa,dan bagaimana keadaannya janji harus di tepati"

Vale menghembuskan nafasnya."Gitu ya bun"

Rina tersenyum dan memegang lembut tangan vale."Ada janji sama siapa?"

"Nggak sekarang ya,bun"

Rina tersenyum dan mengangguk."soal pembicaraan ayah kemarin gimana,val?"
Oh,iya gue kan belum bahas ini sama veli,batin vale.

Flashback on

"Apa yang mau di bicarain,yah?" tanya Rina kepada sang suami.

Vale dan Veli saling menatap."Ada apa?" walaupun tanpa suara tapi vale tau apa yang diucapkan veli.

Sebagai jawabannya vale hanya mengangkat bahunya.

Arman berdehem."Tadi,ayah bertemu teman lama ayah"

Arman mengunyah dahulu makanan yang ada di mulutnya.
"Ayah mengobrol banyak tadi sama dia,dan ternyata dia punya anak laki-laki yang seumuran sama kalian,ya walaupun bukan anak kadungnya"

Rina mengerutkan keningnya. "Maksud mas,anak angkat?"

Arman menggeleng. "Bukan,bukan.anak dari istrinya"

Veli membuka suaranya. "Anak tiri dong,yah?"

Vale memukul tangan veli. "Hus!"

Arman menatap veli dan vale. "Jangan ngomong gitu vel,anaknya ganteng lho!rencananya ayah mau menjodohkan dia sama salah satu dari kalian"

Mata veli melotot dan mulutnya terbuka lebar,berbeda dengan vale yang terlihat santai.
"Nggak!veli nggak mau vale aja!"

VALE AND VELITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang