Heaven - 03

202 42 10
                                    


Happy reading everyone!!!

Beberapa hari terlewati dengan cepat, bahkan rasanya satu hari, hanya datang sekejap mata saja. Sejak hari itu, aku dan Siwon tetap bicara dengan normal. Tapi dari kami tak ada yang mengusik tentang kejadian malam itu. Aku pun tak menanyakan perihal mantannya lagi, aku tak mau penasaran tentang wanita itu.

Anehnya kenapa aku jadi menghakiminya dan timbul rasa benci detik itu. Menurutku dia jahat, hanya karena perihal jarak dia mengkhianati separah itu tanpa mau menengok bagaimana besarnya cinta Siwon untuk dia. Tapi seharusnya aku tak menghakiminya, apa urusanku?

Dia punya alasan tersendiri kenapa mengambil jalan itu. Dan aku anggap Siwon maupun mantannya itu bodoh. Why?

Kenapa Siwon masih mau bertanggung jawab sedangkan dia tahu, dia sudah dikhianati, itu kembali lagi kepada Siwon yang dibutakan cinta, juga menurutku dia bodoh. Hebatnya Siwon masih sangat mencintai wanita itu dan betapa terpuruknya dia.

Bodohnya wanita itu adalah menyia-nyiakan cinta dan kebaikan Siwon. Karena kalau yang aku tahu Siwon tak pernah lagi bermain-main dengan wanita lain setelah dia menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya itu. Bodoh sih menurutku, karena dia membuang berlian dan memungut batu sungai. Tapi semuanya sudah takdir untuk jalan cinta mereka.

Sekarang untuk sejenak kita lupakan kisah cinta mereka yang dramatis dan aku akan bertemu dengan Jessica hari ini di rumahnya. Aku mau memberikan hasil desain ku, sebenarnya aku sudah mengirimnya via surel tapi ada yang harus direvisi karena Jessica tak menyukai beberapa desain yang aku buat. Jadi aku memutuskan ke rumahnya saja agar tak bekerja berkali-kali.

Jessica memang lebih teliti, terkadang model yang aku bikin tak satu selera dengannya. Dia lebih menyukai yang simpel, sedangkan aku lebih menyukai dengan banyak potongan yang bisa dibilang rumit dan motif yang lebih berani.

Aku masuk ke butik Jessica yang kebetulan memang sudah tutup padahal ini baru jam tujuh malam. Aku dapat menebak Jessica sedang meeting dan mengomel tanpa henti. Hebat juga pegawai Jessica yang tetap bertahan di bawah kekuasaan ratu es.

Sooyoung tengah berada di ruang istirahat staff tengah mengunyah pie nya dengan mulut yang penuh. Aku menyapanya dan dia hanya mengangkat satu tangannya karena tangan yang satunya memegang ponsel. Aku duduk di depannya dan mau mencicipi pie yang dia makan.

Sooyoung memukul tanganku. "Cuci tangamu." Katanya dengan ketus. Aku memberengut dan segera mencuci tanganku dan menikmati pie bersama.

"Sudah berapa lama Jessica mengomel?" Tanyaku. Kami mengganti kata meeting dengan mengomel jika itu menyangkut Jessica.

"Satu jam, kurasa." Balas Sooyoung singkat karena matanya masih fokus pada layar ponselnya.

Aku diam sejenak menikmati pie ku. Ada keinginan ingin menanyakan perilah Siwon dan mantan kekasihnya. Tapi aku ragu, tapi aku ingin tahu lebih banyak.

"Sooyoung aku ingin bertanya padamu." Kataku memberanikan diri.

"Aku akan menjawab." Dia masih acuh dengan ponsel di tangannya.

"Perihal Siwon."

Matanya lepas dari ponsel dan menatapku. "Kau tertarik, ya?" Tanyanya dengan nada serius.

"No!" Jawabku cepat. "Aku hanya ingin tahu, apa benar Siwon dan mantan kekasihnya putus dengan cara seperti itu." Lanjutku dengan takut-takut. Aku takut jika Sooyoung marah karena aku terlalu ikut campur.

"Kau tahu? Bagaimana bisa?" Dia meletakkan ponselnya di meja dan fokus pada pembicaraan kami.

Aku menceritakannya secara singkat tentang malam dimana Siwon datang berkunjung.

HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang