7

707 83 6
                                    

OHEYYYY MAAPKAN BARU INGET ADA CERITA INI YANG BELUM GUA SENTUH BEBERAPA BULAN

"...Artis cantik yang sedang naik daun ditemukan tidak bernyawa didalam gedung apartemen pribadinya dengan keadaan yang mengenaskan..."

Jungwon, Beomgyu dan Sunoo membulatkan matanya, ini masih pukul 8 pagi tapi sudah disambut dengan berita duka karena salah satu artis wanita yang harus meningalkan dunia disaat dirinya sedang berada dipuncak kejayaanya. 

Sudah ada dua kasus seorang artis yang mati secara mendadak dengan keadaan mengenaskan bulan ini, polisi masih belum bisa menemukan siapa pelaku dibalik semua ini dan apa motif yang mereka inginkan.

Tubuh mereka ditemukan dengan keadaan yang tidak layak dilihat oleh siapapun, darah bersebar dipenjuru kamar, kepala yang dipaksa melihat kearah belakang, kedua bola mata yang tidak tahu kemana perginya dan terdapat kartu nama hitam sebagai jejak peningalan sang pembunuh. 'Au revoir'  hanya tulisan ini yang ditingalkan oleh pelaku membuat polisi kewalahan untuk mencari siapa dirinya.

"Gila, padahal tadi malem gue liat dia masih live ig"ucap Beomgyu.

"Umur ga ada yang tau, tapi ko bisa udah mau satu bulan belum ketemu siapa pembunuh dikasus yang kemarin" Sunoo mematikan hpnya karena dia tidak tahan dengan sesuatu yang berbau kekerasaan apalagi mutilasi.

"Gue khawatir sama lu, semoga kalo lu terkenal ga ada orang gila yang mau ngebunuh lu" Jungwon menatap Niki dengan khawatir.

"Gue ga niat jadi artis terkenal selama ini dance cuman sebagai hobi gue" 

Mereka berempat terus saja berbincang sampai guru datang dan memulai pelajaran dipagi hari yang membuat mereka malas karena harus mulai menghitung angka yang sangat banyak, mereka sangat membenci matematika hal yang begitu sulit tapi saat mereka mulai menghitung mengunakan uang seketika semua kebencianya hilang.

"Kalian pasti sudah tau berita pagi ini seorang artis ditemukan tewas secara mengenaskan, jadi ibu mohon setelah beres sekolah lebih baik pulang dan tidak berpergian kemanapun sendiri"ucap guru yang mengajar kelas mereka sambil melangkah keluar kelas karena sudah terdengal bel istirahat pertama.

Jungwon mengeluarkan hpnya melihat masih tidak ada notif apapun dari Jay yang dari kemarin tidak muncul dihadapanya dan pagi ini dia tidak melihat Jay juga bersama Sunghoon dan Jake. "Kekantin ga lu?" tanya Beomgyu yang melihat Jungwon tidak ikut berdiri seperti mereka.

"Kalian duluan aja, gue mau telepon dia dulu"

Maaf nomor yang anda tuju sedang sibuk. Suara operator itu lagi yang menjawab telepon.

Kemana sih ni anak bisa banget ngilang tapi bagian gue yang ngilang malah dia yang marah. umpat Jungwon didalam hatinya sambil berjalan keluar kelas untuk menyusul ketiga sahabatnya yang sudah pergi terlebih dahulu.

Jungwon melihat sekilas bayangan Jay yang keluar dari kelasnya sendirian dengan kedua tangan didalam saku. Jungwon tidak berani untuk menyapa Jay saat berada dilingkungan sekolah, tapi dia bingung kenapa Jay tidak mau menjawab semua pesan dan telepon yang dia kirim dari tadi malam.

Brugh!

Tubuh Jungwon menabrak pungung Jay, dia tidak sadar karena dari tadi dia melamun dan sekarang matanya menatap mata tajam hitam Jay yang menatapnya dengan tatapan puas. Kepala Jay sudah berada disebelah telinganya, "Ga enak kan kalo ga dapet kabar dari pacar sendiri" ucap Jay membuat Jungwon kesal.

Jadi Jay dari kemarin membalas dendam kepadanya karena dia mengabaikan Jay. Jungwon benar-benar menyesal sudah mengkhawatirkan seorang Jay yang memiliki sikap kekanak-kanakan. "Aishhhh, jauh-jauh dari gue, nanti ada yang liat mati kita" Jungwon mundur untuk memberi jarak antara mereka berdua.

"Gue udah bilang berkali-kali, gue ga setuju kita kaya gini" Jay berjalan maju menuju Jungwon yang terus melangkah mundur.

"Kita ga bakalan mati, yang mati itu mereka" ucap Jay membuat bulu tangan Jungwon terangkat karena suara Jay yang begitu husky dan seperti seorang yang tidak berperasaan.

"Plis gue mau makan laper, masalah ini nanti kita bahas" 

"Ga. pokonya semua orang harus tau kalo lu milik gue"

"Gila lu, bisa-bisa kita dapet hukuman. Lu lupa Soobin sama Hueningkai mereka ketauan pacaran sampe dikeluarin dari sekolah"

"Kita ga bakalan dikeluarin, ini sekolah milik gue dan keluarga lu juga penyumbang terbesar disekkolah ini"

Pungung Jungwon menabrak dinding, mati sudah dia karena Jay tepat berada dihadapanya. Jay meletakan kedua tanganya diding-ding membuat Jungwon tidak bisa pergi. Kedua mata Jungwon terpejam rapat karena kepala Jay yang terus mendekat seolah ingin menciumnya. 

"Hahaha, udah yu kita ke cafetarian" suara lembut Jay membuat Jungwon membuka mata dan melihat Jay sudah memasukan kedua tanganya kembali ke saku dan tidak menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.

Jungwon kadang berfikir bagaimana seorang Jay bisa merubah sikap hanya dengan beberapa detik. Dia masih belum sepenuhnya mengetahui Jay tapi Jay sudah sepenuhnya mengetahui Jungwon layaknya Jungkook dan Taehyung.

SPECCHIO [JAYWON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang