"Kunci keberhasilan itu sebenarnya ada pada diri kita sendiri, percuma tubuhmu bergerak jika tanganmu tidak terangkat, percuma tanganmu terangkat jika tubuhmu tidak bergerak."-A K S I N A T R A-
Impian merupakan sebuah harapan yang harus diwujudkan. Berhasil atau tidak, sukses atau tidak, yang namanya impian tetaplah impian yang harus diperjuangkan, urusan berhasil atau gagal biarlah itu menjadi rahasia tuhan. Sebagai manusia kita cuma bisa menjalaninya selagi masih diberi kesempatan.
Kunci keberhasilan itu sebenarnya ada pada diri kita sendiri, percuma tubuhmu bergerak jika tanganmu tidak terangkat, percuma tanganmu terangkat jika tubuhmu tidak bergerak.
Walau sejatinya keberhasilan itu tidaklah ada, mungkin benar kita akan berhasil pada akhirnya. Tetapi setelah kita berhasil pasti kita tidak akan berhenti sampai situ saja kan? Kita tetap harus berjuang, entah itu berjuang untuk mempertahankan keberhasilan itu sendiri atau untuk mendapatkan yang lebih dari apa yang kita hasilkan saat ini.
Dibawah teriknya matahari pagi, Aksi dan Hilda berjalan menuju gerbang sekolah. Hari ini Aksi berangkat menggunakan angkutan umum, entah mengapa rasanya malas sekali mengendarai motor. Saat Aksi dan Hilda berjalan menuju kelas, ada sosok perempuan yang tak asing lagi bagi Aksi. Yups benar, itu cewek yang kemarin bertemu dengan Aksi di cafe. Aksi tak heran lagi mengapa ia bisa bertemu dengan wanita ini disekolah. Saat tersesat kemarin wanita itu bilang jika dia bersekolah disekolah yang sama dengan Aksi. Aksi sempat dibuat bingung, biasanya jika ada murid baru seantero pasti akan heboh membicarakan murid baru tersebut dan biasanya murid baru akan lebih populer dibanding murid lawas.
"Hai." sapa wanita itu
Tak ada reaksi apapun dari Aksi, pria itu masih kesal dengan wanita dihadapannya. Karena wanita itulah yang membuat dirinya tersesat lumayan jauh. Kekesalan Aksi bertambah ketika dia sudah menemukan rumah wanita itu, kalian tahu harus tahu dimana rumah wanita itu. Hanya dikompleks sebelah desa Aksi. Lagi-lagi keapesan Aksi masih berlanjut, dia harus rela kehujanan saat perjalanan pulang. Memang wanita itu menyuruh Aksi untuk mampir dulu tetapi Aksi memilih untuk pulang saja. Toh rumah wanita itu tidak jauh dari rumahnya.
"Lu kenal Aks?" bisik Hilda
"Ngga." balas Aksi
"Yaudah lah gue ngantin dulu." Ujar Hilda yang langsung melongos pergi
"Kamu tau aku kan?"
"Kok sombong banget sih!!" Aksi masih tidak menggubris wanita itu bahkan Aksi hendak melangkahakan kakinya namun ditahan oleh wanita itu
"Kamu marah sama aku?"
"Duh, kenal juga ngga ngapain harus marah sih!!" Jawab Aksi yang mulai membuka suara
KAMU SEDANG MEMBACA
MESIN WAKTU
Teen FictionAksinatra Biantara, sosok pria yang random seperti bunglon yang bisa beradaptasi. Terkadang dia menjadi sosok yang dingin, terkadang juga dia menjadi sosok yang bertingkah, bawel, jahil tergantung kondisi moodnya kala itu. "The King Of Broken Heart...