Rebecca masih menunggu jemputan dari Alpin ,ntah kenapa Alpin sangat lama menjemputnya.
Alpin
|Becc sorry gua ga bisa nganter lo balik, gue harus nemenin mommy gua kerumah sakit, sorry ya
|Yah yaudah deh gua balik sendiri, salam buat mommy lo ya
|Sekali lagi sorry banget ya
"Yah elah gua balik sama siapa nih " ujar Rebecca sambil menghentak hentakan kakinya
"Heh cewe jerawatan, mau bareng ga?" ucap seseorang di belakang Rebecca
Sontak Rebecca menengok dan mendapati Darren dibelakang
"Gua?" ujar Rebecca sambil menunjuk dirinya
"Ya siapa lagi, kan yang disini cuma lo " ujar Darren
"Iya juga si " ujar Rebecca
"Mau ga? Yaudah gua duluan " tanya Darren
"Mau ngapain " jawab Rebecca
"Balik bareng oon ,mau ga kalo ngga gua duluan nih" ujar Darren
"Eh boleh deh " jawab Rebecca
"Nih pake " ujar Darren sambil menyodorkan helm
Rebecca berusaha untuk membuka helm yang sangat keras itu.
"Sini, lama lo " ujar Darren sambil mengambil helm dari Rebecca, Darren memakaikan helm itu kepada Rebecca
"Thank you " ujar Rebecca
"Udah cepetan naik" kesal Darren
Tanpa berlama-lama mereka pun langsung tancap gas dengan Rebecca yang menunjukkan arah rumahnya.
"Makasih ya, sorry kalo ngerepotin" ujar Rebecca
"Hm sama sama, awas lo besok pagi ngehindar dari gue dan Rafly " ujar Darren sambil menunjuk wajah Rebecca
"Ah berisik lo, gue ga bakal ngehindar " ujar Rebecca
"Gua balik dulu " ujar Darren
"Hati hati " ujar Rebecca yang langsung masuk ke rumah nya,dan mendapati Ayah tirinya menunggunya
"Siapa tadi?" tanya Michael
"Bukan urusan anda kan " ujar Rebecca sambil membuka sepatunya
"Jaga omongan kamu ya, saya ini Ayah kamu!" bentak Michael
"So? Saya peduli?" ujar Rebecca
"Kamu saya pukul ya lama lama!" bentak Michael
"Ayok pukul sini, lo tuh cuma penghancur rumah tangga Ayah dan Ibu gua, dan lo ga ada hak ngatur gua " ujar Rebecca sambil menatap Michael
"Tolong jaga omongan kamu, atau ngga saya adukan kepada Ibu kamu" bentak Michael
"Saya ga peduli, lagi pula kalo anda mau adukan atau pukul saya, yang menang siapa?" ujar Rebecca
"Memang siapa?" tanya Michael dengan nada tinggi
Rebecca pun mendekat dan berjinjit ke telinga Michael
"Ya pasti saya dong " ujar Rebecca dengan kekehan, ia langsung masuk ke kamarnya
"Huh untung gue ga nangis " ucapnya sambil membuka kaus kakinya dan bersiap membersihkan dirinya. Saat selesai membersihkan ia melihat handephonenya yang sudah ramai akan notif dari Alpin
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Five Prince
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang gadis berumur 15 tahun, ia sering berfikir jika tidak mempunyai wajah menawan ia tidak akan ada yang menyukainya Tapi salah . . . Ada 5 laki yang tertarik kepada kepribadian, sifat, perilaku, dan hati si Gadis itu Apa...