Next Chapt 2

268 17 0
                                    

Ini bakal agak panjang ya ceritanya:)
Selamat membaca:)

Sudah 3 bulan jeongwoo sah menjadi isteri dari pangeran Haruto. Yang mana bulan ini pangeran Haruto akan sah menjadi seorang Raja dari Klain Barat.

Sekarang tanggal 1 April, itu artinya ada 4 hari lagi. Aku akan menghadiahkan apa untuknya? Dia telah memiliki segalanya bukan? Monolog Jeongwoo.

Sekarang dia tengah berada di dalam kamar nya dengan Haruto, di kamar mewah ini terdapat kolam ikan di depan kasur, yang berjarak sekitar 3meter dari kasur.

Lalu ada jembatan kecil untuk menyebrangi kolam ikan itu. Namun ternyata saat Jeongwoo maju lebih kedepan dia dapati balkon yang luas, dan mendapat pemandangan negeri Barat secara langsung.

Dan di samping kiri kamar nya ada sebuah pintu, yang mana jika dibuka ada halaman yang tak begitu luas, namun terdapat pohon mangga, yang jika di cicip rasa mangga nya sangat manis.

Biasa Jeongwoo gunakan untuk sekedar bersantai dan membaca-baca buku.

Sedang nikmat² nya melamun, Jeongwoo dikejutkan dengan suara sang suami yang meneriaki nama nya dengan nada cemas yang begitu kentara terdengar di kuping.

JEONGWOOO... JEONGWOOO... JEE.. DIMANA KAU? KAU MENDENGARKU?
JAWAB AKU JEE....

Jeongwoo berlari dari halaman samping menuju kamar nya. Dan dia dapati wajah khawatir sang suami. Pangeran Haruto terlihat pucat, dan berkeringat.

Haruto berlari dan langsung memeluk sang isteri nya erat, seakan-akan, akan ada yang menyakiti Jeongwoo.

Ke-kkenapa pangeran? Tanya Jeongwoo. Jujur dia terkejut sekali.

Haruto menggeleng lalu melepas pelukannya dan menangkup pipi chuby sang isteri meneliti setiap inci wajah, lalu turun ke tangan, dan membolak balik kan badan Jeongwoo.

Ada apa pangeran? Tanya Jeongwoo sekali lagi. Jujur dia penasaran....

Membuang nafas lega dia memelukku kembali namun kali ini tidak seerat barusan. Dan menyimpan kepalanya di bahuku.
Seperti ini sebentar saja je...

Kenapa? Tanyaku untuk ke yg 3kali nya.
Bukannya menjawab, dia malah mencium keningku lama..
Kau tidak apa-apa kan? Tanya nya dengan Suara yang masih tersengal karena habis berlari-lari an mungkin?

Aku tidak apa-apa? Memang nya kenapa?
Dia menciumi seluruh wajahku, kecuali bibir ku. Dia tidak pernah mencium bibirku.

Syukurlah, tidak ada apa-apa. Sedang apa tadi?
Jeongwoo memiringkan wajah nya dan menatap polos pada Haruto. Haruto gemas bukan main! Lalu dia menangkup pipi sang isteri dan menggigit pipi chuby Jeongwoo sedikit keras.

Jaongwoo memukul dada Haruto brutal.
Demi Tuhan.. ini bukan kali pertama Haruto menggigiti pipi nya, ada apasih sama pipi nya? Pipi nya ini bukan makanan apalagi donat tau!

Pangeran ihhh jorok banget...  Sakit tahu!
Pipiku bukan makanan! Apalagi donat! Kenapa di gigitin Mulu sih? Rengek nya pada sang suami.

Hehe pipi mu menggemaskan, selalu minta ku gigit je. Jawabnya sambil mengelus-elus pipi Jeongwoo sayang.

Jeongwoo memutar bola mata malas. Apa-apa an? Memang pipi nya memiliki mulut begitu? Dih aneh pikir Jeongwoo.

Jeongwoo pun meninggalkan Haruto dan pergi keluar kamar. Males banget sama suaminya. Suka gajelas.

Tiga bulan menjadi istri seorang Watanabe Haruto, membuat nya tau, bahwasanya pangeran ini tidak seperti yang terlihat. Dia terlihat jutek, galak, dll.

PatrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang