Seorang pemuda berambut hitam legam terlihat berjalan menyusuri koridor sekolahnya yang cukup ramai. Kedua telinganya tertutup oleh earphone berwarna senada dengan rambutnya. Di bajunya yang tertutup jaket hitam bergaris biru tua itu, tersemat sebuah pin bertuliskan Fushiguro Megumi. Langkah kakinya membawa ia memasuki sebuah ruang kelas bertuliskan 1-A.
Baru satu langkah kakinya menginjak lantai kelas, suara nyaring seorang perempuan membuat atensinya sedikit teralih. Yeah, suara teriakan perempuan itu berhasil menembus suara musik yang tengah ia dengarkan.
"Fushiguro!"
"Berhenti berteriak di pagi hari, Kugisaki." Ujarnya sembari mendudukan diri di tempat duduknya. Ia lepas earphone miliknya dan memasukan benda itu ke dalam tas, beserta ponsel pintar miliknya.
Sosok yang di panggilnya Kugisaki itu terlihat mencibir sekilas, sebelum akhirnya ekspresinya kembali cerah.
"Ya.. ya.. terserah. Apa kau tau? Saudara kembar Itadori akan pindah kemari." Megumi melirik sekilas kearah Kugisaki yang sedang berkacak pinggang sembari tersenyum lebar.
"Kembar?"
"Iya kembar."
Ketika Kugisaki berniat menambahkan beberapa kata, seorang pemuda berambut merah muda berjalan santai kearah mereka sembari membawa sekotak jus.
"Ohayou Fushiguro." Sapanya sumringah.
"Ohayou. Kudengar saudara kembarmu akan pindah kemari." Tanya Megumi dan langsung dijawab anggukan kepala oleh Itadori. "Yeah, dia datang dari Amerika."
"Hee~.. Dia dari Amerika. Kenapa dia tidak bersamamu di Jepang? Kau juga tidak pernah cerita kalau punya saudara kembar di Amerika."
Itadori meminum jus yang ia bawa, kemudian menghela nafasnya pelan. "Orang tua kami bercerai. Aku ikut ibuku sedangkan dia ikut ayahku ke Amerika, yah begitulah." Kugisaki terlihat mengangguk tanda paham, sedangkan Megumi hanya mendengarkan dalam diam.
Ketika angin sepoi berhembus agak kencang melalui jendela di sampingnya, ia langsung memutar kepalanya menghadap kearah halaman sekolah. Sesaat ia merasakan ada seseorang yang tengah melihat kearahnya tadi, tepat ketika angin berhembus. Tetapi melihat halaman sekolah yang sepi karena bel pelajaran telah berbunyi, ia pun memilih untuk mengabaikannya.
Itadori dan Kugisaki berjalan menuju kursi mereka masing-masing ketika melihat seorang guru berambut pirang memasuki kelas, sendirian. Kugisaki mencoba melihat kearah luar kelas melalui jendela. Ketika pandangannya hanya melihat koridor yang sepi, ia langsung menendang ringan kaki Itadori di sebelahnya.
"Mana saudaramu?" Mendengar ucapan Kugisaki, Itadori pun ikut melihat kearah luar kelas yang kosong.
"Hmm.., mungkin dia di kelas lain." Kugisaki menghela nafas kecewa. Megumi yang mendengar percakapan kedua temannya itu terdiam. Dia tidak se-excited Kugisaki perihal kedatangan saudara kembar Itadori. Yeah, mungkin agak penasaran sedikit dengan wajahnya. Apakah memang sangat mirip Itadori atau ada perbedaan di antara keduanya.
XoX
Skip time
Ketika bel istirahat baru berbunyi, Kugisaki langsung menarik tangan Itadori dan Megumi menuju kelas 1-B. Mereka bertiga mengintip melalui pintu kelas yang terbuka. Dan benar saja, salah satu meja di bagian paling sudut terlihat ramai oleh beberapa siswa. Rata-rata adalah perempuan di kelas itu.
"Hei! Aku tidak pernah di tempeli perempuan begitu." Seru Itadori tidak terima melihat saudara kembarnya tengah di cerca berbagai pertanyaan.
Sosok berambut merah muda yang tengah duduk itu melihat kearah pintu kelasnya. Ketika sosok yang ia kenali terlihat, ia langsung melesat pergi menibggalkan gerombolan siswa yang menyerbu mejanya beberapa saat lalu. Ia langsung menari lengan Itadori dan menyeretnya menjauh dari kelas 1-B, diikuti Kugisaki dan Megumi di belakangnya.
"Untung kau datang."
"Hei kau! Bagaimana bisa kau terkenal di kalangan perempuan seperti itu hah?!"
"Entah."
Itadori bersungut sekilas, tapi kemudian ia tersenyum lebar. "Oh iya, ini saudara kembarku Ryoumen Sukuna. Dan Sukuna, ini kedua sahabatku Fushiguro Megumi dan Kugisaki Nobara."
Megumi dan Kugisaki menunduk sekilas memberi sapa, dan hanya di balas anggukan sekali oleh Sukuna.
"Kenapa marga kalian berbeda? Dan..., apa itu tato, itu keren sekali sungguh."
"Aku berganti marga mengikuti ibuku yang kembali menggunakan marganya sebelum menikah dengan ayahku, sedangkan Sukuna tetap memakai nama marga ayahku." Jawab Itadori.
Mereka lalu memutuskan untuk pergi kekantin sembari kembali melanjutkan pembicaraan. Mereka berjalan dengan Itadori dan Kugisaki yang di depan, sedang Megumi dan Sukuna mengikuti di belakang.
Sukuna melirik sekilas kearah si pemilik rambut gelap di sampingnya. Ia hanya merasa sedikit penasaran karena sedari tadi Megumi hanya terdiam tanpa bersuara. Namun apa yang ia lihat membuatnya sangat terpesona.
Ia bisa melihat bola mata Megumi yang bersinar dan terbingkai apik oleh bulu mata panjang yang sangat indah. Belum lagi hidung mancung juga bibirnya yang berwarna plump alami. Jangan lupakan juga dengan kulit seputih susu dan semburat merah muda tipis di pipinya yang membuat Megumi terlihat sangat indah.
"Na.. Sukuna.." Sukuna tersadar dari lamunannya ketika telapak tangan sang saudara kembar mendarat di pundak kirinya.
"Kau oke?" Tanya Itadori bingung. Sukuna melirik kearah Megumi yang juga tengah menatap kearahnya penasaran.
"Ehem.. Aku tidak apa-apa. Aku hanya lapar." Itadori masih penasaram sebenarnya, tapi karena ia juga sudah kelaparan jadi ia putuskan untuk menunda pertanyaannya.
"Kalau begitu ayo."
To be Continue
Halo semua pecinta SukuFushi...
Salam kenal, hwhw...See you next chap~
KAMU SEDANG MEMBACA
You Will Be Mine
FanfictionSang siswa pindahan, Ryoumen Sukuna. Merasakan apa itu yang dinamakan Love at First Sight pada seorang pemuda pendiam berwajah manis bernama Fushiguro Megumi. Segala penghalang ia singkirkan demi mendapatkan hati Megumi. Apakah ia berhasil? Sukuna x...