2

877 135 26
                                    

Megumi berjalan dengan langkah ringan. Satu persatu anak tangga menuju atap sekolah ia naiki dengan santai. Kedua matanya yang berkilau menatap ke arah layar smartphone yang menampilkan beranda pesannya.

From : Gojou-sensei
Subject : -

Megumi-chaaann..
Ingat nanti, oke? Kutunggu kau sepulang sekolah di gerbang depan. Jangan mencoba untuk lari.

Megumi menghentikan langkah kakinya. Menatapa pesan di layar ponselnya sebelum memutuskan untuk me-log out aplikasi pesannya dan beralih menuju playlist music. Mencoba mencari lagu yang ia sukai, kemudian mendengarkannya sembari melanjutkan langkah menuju atap sekolah.

Sesaat setelah membuka pintu atap, pandangannya langsung terfokus pada seseorang berambut merah muda yang tengah duduk membelakanginya. Tangan kanan pemuda itu yang bertato tengah memegang sebatang nikotin.

Hanya ada dua orang yang ia kenal memiliki rambut berwarna merah muda di sekolah ini. Dan yang satu itu pasti bukan Itadori Yuuji.

Megumi berdeham sekilas. Kilasan kejadian pagi tadi antara dia dan Sukuna membuatnya sedikit canggung untuk mendekati saudara kembar temannya itu.

Sukuna yang merasakan kehadiran orang lain langsung membalikan tubuhnya. Bibirnya ber-oh sekilas ketika dilihatnya sosok Megumi tengah berdiri dengan tangan yang masih memegang handle pintu. Wajah pemuda berambut gelap itu terlihat merona alami karena sinar matahari, membuat Sukuna kembali tertegun untuk yang kesekian kali karena terpesona.

Megumi yang melihat Sukuna tengah menatap kearahnya pun memutuskan untuk mendekat. Ia mendudukan diri di kursi kosong disamping kursi yang diduduki oleh Sukuna. Ia lepaskan headphone yang ia pakai dan menggantungnya di lehernya.

Megumi melirik sekilas kearah Sukuna. "Kau merokok?"

"Menurut yang kau lihat?" Megumi terdiam.

"Kau belum legal untuk merokok, kan?" Sukuna mendecih sembari tersenyum miring.

"Peduli apa dengan usia. Mau merokok nanti atau sekarang pun keduanya tetap akan membuatku mati." Balas Sukuna dan kembali ia menghisap rokoknya.

Megumi berniat untuk membalas. Tetapi ponselnya yang terus bergetar membuatnya memutuskan untuk melihat dulu si pengirim pesan. Nama yang sama dengan yang mengirimnya pesan beberapa saat lalu pun muncul di layar ponsel.

Sukuna yang melihat Megumi sibuk dengan ponselnya menukikan kedua alisnya merasa terabaikan. Tetapi kemudian kedua matanya fokus meneliti wajah Megumi. Dimulai dari kedua matanya, hidung mancungnya, pipinya yang bersemu, kemudian bibirnya yang berseri alami.

Sukuna tiba-tiba saja teringat akan ucapan Itadori kemarin. Terlintas ide di kepalanya yang membuatnya kembali menyunggingkan sebuah seringaian.

Sukuna mengikis jarak diantara dirinya dan Megumi. Kedua matanya menatap tajam ke arah wajah manis berkulit pucat itu. Megumi yang masih fokus dengan layar ponselnya, merasakan hembusan angin hangat menerpa wajahnya. Reflek ia langsung memutar kepalanya menghadap kearah Sukuna.

Megumi langsung mematung ketika menyadari betapa dekat jarak antara kedua wajah mereka berdua.

"Kau tau, kemarin ada yang menyuruhku berhenti merokok."

Megumi merasakan bulu kuduknya meremang mendengar suara rendah Sukuna di depan wajahnya. Perlahan-lahan ia rasakan seluruh wajahnya yang terasa memanas.

"Aku tidak mengiyakannya. Tetapi jika rokok itu diganti dengan sesuatu..-"

Pandangan Sukuna yang sebelumnya menatap kedua mata Megumi, turun perlahan menatap kearah bibir Megumi. "Kupikir itu akan jadi sebuah ide berlian."

Sukuna semakin memperpendek jarak di antara mereka. Ujung hidung keduanya pun telah bersentuhan. Mereka dapat merasakan hembusan nafas masing-masing. Sukuna yang awalnya hanya berniat untuk menggoda, mulai tergerak untuk mencicipi sungguhan bibir milik Megumi. Dan...



















































Kring...

Megumi mendorong keras tubuh Sukuna ketika suara bel tanda masuk terdengar nyaring di atap sekolah. Dengan tangan kanan yang berusaha menutupi wajah bersemunya, ia berlari meninggalkan Sukuna.

Sukuna terdiam. Tapi kemudian ia tertawa dengan terbahak-bahak sembari membuang putung rokoknya yang masih sedikit.

"Menarik! Kau benar-benar menarik, Fushiguro Megumi."

Sukuna berdiri dari kursinya, ia bersihkan celananya yang kotor karena debu. Kakinya menginjak putung rokok yang masih menyala dengan sadis, kemudian ia berjalan pergi menuju kelasnya.

XoX

Megumi melangkahkan kakinya dengan cepat. Wajahnya menunduk, masih berusaha untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah. Ketika berbelok di koridor, tanpa sengaja ia menabrak seseorang di depannya.

"Ah, sumimasen."

"Ara Megumi? Sudah kuduga kau dari atap."

Megumi yang mendengar suara familiar itu langsung mendongakan kepalanya. "Gojou sensei."

Sosok tinggi semampai berwajah tampan dengan rambut berwarna putih dan kedua mata seindah manik aquamarine, berdiri sembari tersenyum kearah Megumi. Kacamata hitam bertengger apik di hidungnya yang mancung.

"Jadi, apa yang kau lakukan disini. Aku mencarimu ke kelas tapi Yuuji bilang kau keluar."

Tiba-tiba saja sosok Sukuna muncul di belakang Megumi. Sukuna menghentikan langkah kakinya di samping Megumi. Gojou menatap tajam sosok yang sangat mirip dengan salah satu murid kesayangannya itu.

'Ho~'

"Apa kau Ryoumen Sukuna, saudara kembar Itadori Yuuji?" Ujar Gojou sembari tersenyum lebar.

Sukuna mengeriyitkan kedua alisnya. "Apa perlu kujawab?"

"Hahaha.., tidak.. tidak. Sudah terlihat jelas, tidak perlu kau jawab." Atensi Gojou lalu beralih kearah Megumi.

"Baiklah aku harus keruang guru dulu. Dan Megumi..-" Gojou mendekatkan kepalanya kearah telinga kiri Megumi.

"Ingat, jangan lari Megumi-chan." Ia lalu menjauhkan kepalanya. Sukuna menatap pemandangan di depannya dengan tidak suka. Gojou yang menyadari arti tatapan Sukuna kearahnya, membalas langsung dengan sebuah senyum misterius. Ia pun berlalu meninggalkan kedua muridnya itu.

"Kau dekat dengannya?"

Megumi menatap bingung kearah Sukuna. "Um, lumayan."

Sukuna diam. Ia pun berlalu meninggalkan Megumi yang menatap punggung tegapnya dengan bingung.

















To be Continue

Ahh...
Mau bilang apa yaa??
Terimakasih yang udah nunggu..
Halo yang baru datang...
Hmmm....

See you next chap~

You Will Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang