O6

1.3K 265 56
                                    

hi mania!! akhirnya aku gak telat updatenya WKWKKWKWKWKW. anyway gimana, apakah kalian sudah mleyot hari ini? dan semoga kalian enjoy sama cerita dari chapter ini. feel free to leave some comments and votes!

Keesokan paginya, Jaehyuk terkejut karena melihat Asahu sudah kembali dalam wujud kucing. Pasti Asahi ketakutan karena perlakuannya kemarin. Jaehyuk memilih untuk merenggangkan tubuhnya sebelum mengelus si kucing.

"Asahi, apa aku sudah membuatmu ketakutan?" tanyanya pada Asahi yang sedari tadi tengah menatapnya.

Asahi hanya mengeong sembari memiringkan kepalanya. Jaehyuk mencoba berpikir positif, mungkin jawaban Asahi adalah tidak.

"Kalau begitu kenapa kau berubah lagi?"

"Meow~"

Jaehyuk menepuk keningnya, "Astaga. Percuma aku berbincang denganmu seperti ini. Hanya kau yang bisa mengerti semuanya. Tapi, tidak bisakah kau kembali dalam wujud manusia?"

Asahi kembali memiringkan kepalanya, "Meow."

Jaehyuk menghela napas, "Kuanggap itu sebagai tidak. Astaga, kalau begini aku tidak punya teman bicara lagi." Ia menunduk ketika Asahi mendekatinya dan mengelus tubuhnya sendiri dengan lengan Jaehyuk.

"Kuharap kau tidak benar-benar berubah karena kejadian itu."

Jaehyuk kemudian memutuskan untuk memandikan Asahi. Sebelumnya, ia membuka situs di internet untuk melihat tahap-tahapannya. Lagipula ia belum pernah memandikan hewan, apalagi kucing. Setelah itu, ia segera membawa Asahi ke dalam kamar mandi dan memandikannya dengan cepat. Setelah itu, gilirannya untuk mandi. Tentu saja Asahi ia minta untuk menunggu di depan pintu. Tidak mungkin juga ia memperlihatkan seluruh tubuhnya pada kucing itu, malu.

Setelah selesai, Jaehyuk menyiapkan sarapan dengan cepat. Lalu ia membawa Asahi untuk menikmati angin di pagi itu. Cuaca hari ini cukup bersahabat sehingga Jaehyuk juga memutuskan untuk menyiram pekarangan rumahnya. Sarapan mereka ia taruh di atas meja sehingga mereka tetap bisa menikmati sarapan pagi itu. Jaehyuk hanya menyiapkan dua potong sandwich ham untuk dirinya sendiri. Sedangkan ia merebus sepotong paha ayam untuk Asahi.

"Habiskan, jangan sampai bersisa. Selamat makan." Asahi mengeong sebelum memakan ayamnya. Jaehyuk juga mulai makan dengan tenang. Ia sesekali tersenyum ketika melihat Asahi yang penuh antusias menghabiskan makanannya.

Tetangganya kalau tahu pasti sudah berpikir jika Jaehyuk ini sakit jiwa. Saat pertama bertemu Asahi, ia berbicara selayaknya memang sedang bicara dengan manusia. Ia berteriak seperti orang gila hanya untuk mencari kucing itu. Kemudian, ia akan berteriak gemas setiap melihat tingkahnya. Terakhir, ia akan menatap Asahi seperti menatap seseorang yang ia cintai.

Setelah selesai, Jaehyuk mulai untuk menyiram pekarangannya. Ia memasang selang air sebelum memfokuskan dirinya dengan tanaman yang ada. Sedangkan Asahi yang sudah menghabiskan makanannya hanya diam dan memandang sekitar. Tidak ada yang begitu menarik perhatiannya termasuk dengan Jaehyuk yang masih menyiram tanaman. Tiba-tiba sesuatu mendorongnya untuk berlari keluar rumah.

Waktunya sudah tiba. Dengan kekuatan seekor kucing, ia turun dari meja dan tidak sengaja membuat salah satu kursi terjatuh. Kemudian ia berlari mendekati pagar dan melompat keluar. Hal itu tentu saja mencuri atensi Jaehyuk. Ia terkejut karena secara langsung melihat Asahi yang keluar dari rumahnya. Pakaiannya sampai basah akibat panik, tidak sempat mematikan keran.

"Asahi! Asahi! Kau mau pergi ke mana?"

Beberapa langkah di luar rumahnya, Jaehyuk menemukan seorang pria yang baru saja berjongkok dan menggendong Asahi.

Kitten and Love ft. Jaesahi [🚩]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang