The Last

318 39 8
                                    

Sesampainya dirumah, kini waktu menunjukkan pukul 21 malam Off belum tertidur karena ia masih asyik dengan buku bacaannya. Saking asyiknya ia terbawa alur denganceritanya ia menangis.

Tak lama, ia mendengar suara bel rumah nya berbunyi.

"Hai." Off kaget melihat siapa yang muncul didepan kamarnya.

"Oh Gun. Hai. Bagaimana kau bisa masuk kesini?"

"Aku membunyikan bel dan aku menyelinap masuk." Kata Gun yang kini sudah duduk di tepi ranjang milik Off.

"Ku kira hantu itu.. bisa menebus tembok."

Off menggeser posisinya agar Gun bisa duduk sempurna diatas ranjangnya.

"Ya.. aku bisa melakukannya. Tapi kupikir itu sangat tidak sopan."

Ketika Gun sudah duduk sempurna, kini ia menghadap ke arah Off.

"Jadi, Apa yang sedang kamu lakukan?"

"Ya.. umm anu, aku hanya sedang membaca buku saja." Kata Off sambil mengusap air matanya yang keluar.

"Dan kamu menghayatinya hingga menangis?" Goda Gun.

"Tidak. Mmm maksudku ya. Cerita ini sangat menyedihkan. Sangat sangat menguras emosi."

Setelah Gun mencoba membaca buku yang Off baca, akhirnya Off dan Gun bermain kartu. Ditengah asyiknya bermain kartu,

"Kau menang. Yeay." Kata Gun.

"Oke.. kali ini aku mengaku kalah. Tapi lain kali aku tidak akan membiarkanmu menang." Setelah berkata seperti itu, Gun kembali memikirkan apa yang dikatakan Off.

"Kau tau Off, mungkin aku harus pergi."

"Sekarang? Baiklah. Mungkin nanti kita bisa memainkan permainan yang lain."

Kata Off sambil membereskan kartunya.

"Tidak. Tidak, maksudku. Aku harus pergi. Pergi dalam artian ya... pergi. Mencari jalan untuk kembali ke alam ku. Seperti hoooohhh" Kata Gun sambil menirukan gaya hantu untuk mencairkan suasana yang terlihat canggung.

"oh.. Apa kau harus benar benar pergi?"

"Kau tau.. sebenarnya aku juga ingin sekali pergi mengikutimu kemana pun kau pergi nanti."

"Jika kau tidak ingin pergi kembali, kenapa harus dipaksa? Maksudku jika kau tidak menginginkannya aku bisa saja berusaha untuk mencari cara agar kamu tetap disini. Bagaimana?"

Gun pun menggenggam tangan Off.

"Off aku aku berkata seperti ini hanya untuk mempersiapkan diri kita jika terjadi sesuatu nantinya yang akan membuatmu ata aku bersedih. Aku hanya memikirkan kemungkinan yang mungkin saja bisa terjadi."

Off diam sambil menatap Gun.

"Boleh aku tidur bersamamu malam ini?"

Gun yang masih dengan senyum manisnya membuat Off tidak bisa menolaknya.

"Tentu kau boleh."

Selanjutnya mereka berdua membenarkan posisi mereka.

"Apa kah hantu juga butuh tidur?"

"Sepertinya tidak. Hanya saja ini sudah menjadi kebiasaanku. Dan aku suka bermimpi."

"oke.. aku heran kenapa semua orang tidak bisa melihatmu kecuali hanya aku yang bisa melihatmu."

"Ummm aku tidak tau. Mungkin takdir?"

"kematian memang aneh." Kata Off sambil terkekeh.

"kehidupan pun juga sangat aneh." Setelahnya mereka tertawa bersama hingga tertidur.

The Unfulfilled WishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang